7/11/16

TRENGGALEK : Njajah Desa Milang Kori


Sabtu (9/7) lalu saya dan rekan-rekan Asidewi (Asosiasi Desa Wisata) Trenggalek diundang di acara Nggalek.co | Njajah Desa Milang Kori.

Ketika duduk di deret meja terdepan, saya dan teman-teman tergelitik dengan tajuk yang tertulis di banner acara.

TRENGGALEK NGUMPULNE BALUNG PISAH
"Njajah Desa Milang Kori"

Njajah desa = menjelajah desa.
Milang kori = menghitung pintu.


Terjemahannya, bepergian jauh menjelajah desa, menghitung pintu. Maknanya, melakukan perjalanan untuk mencari pengalaman hidup ke berbagai wilayah guna mengenal kehidupan di daerah yang dikunjungi. Serta memahami watak perilaku penduduknya.

Ketika acara dimulai, barulah prolog acara dibacakan. Intinya adalah forum ini dapat mengumpulkan lagi saudara yang lama berpisah, yang lama merantau untuk duduk berdiskusi membahas mengenai perjalanan Trenggalek hingga saat ini. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Bapak Emil Elistianto, selaku Bupati Trenggalek. Saya cukup tercengang menyimak cerita panjang beliau terkait program kerja beliau, perkembangan dan progress menggembirakan lainnya. Mulai dari masalah pertanian, peternakan, pariwisata hingga rencana bandara yang akan dibangun. Beberapa kata-kata sadis berbau provokasi di media sosial yang saya baca, "Kenapa tidak membangun jalur kereta saja? Kenapa bandara? Tiketnya mahal, saya tidak sanggup membeli tiketnya" dan bla bla bla. Saya dapatkan jawabannya di acara pagi itu.


Beliau menjelaskan, biaya untuk membangun stasiun kereta hitungannya adalah triliun, belum lagi membuka jalur kereta yang zaman dulu sudah dihilangkan saat zaman Belanda lebih sulit. Jika dibandingkan dengan membangun bandara dari segi biaya hitungannya hanya milyar, dan pesawat tinggal landing. Tentu sebagai bupati yang sebelumnya banyak mengawal proyek infrastruktur lebih berpengalaman dan paham. Satu lagi yang paling saya ingat kata-kata beliau.


"Masyarakat banyak berkomentar, kalau ada bandara mereka tidak sanggup beli tiketnya karna mahal. Bandara dibangun sebagai akses jalur transportasi yang dapat mempermudah investor, perdagangan dan lain-lain. Tidak semata untuk Anda naiki. Kalian coba hitung letak bandara terdekat dari Trenggalek dimana? Nah itu tujuannya. Ada lagi yang bilang saya membangun bandara supaya Ibu Arumi Bachsin gampang bolak balik Jakarta-Trenggalek. Tolong kalimat-kalimat yang sifatnya menghambat ini jangan dipikirin deh", jelas Pak Bupati di tengah forum.


"Ya, meskipun terbilang bupati yang masih belia. Tapi memang pintar!", ucap saya dalam hati.


Bagi pemuda/i Trenggalek yang merantau untuk menimba ilmu dan pengalaman nan jauh disana, kembali, bagi dan mari ikut andil untuk Trenggalek tentunya sesuai dengan kapasitas ilmu, kemampuan dan pengalaman masing-masing #selfreminder
7/10/16

Ramadhan bersama Care Share Family

Penyerahan bantuan sembako secara simbolik

Hari Sabtu (2/7) lalu Care Share Family berbagi kepada anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Al Muhajirin, Trenggalek. Donasi yang diberikan berupa sembako dan peralatan sholat.

Terima kasih untuk pelanggan Gabucu (store of Alabela.ID) yang telah mendukung Care Share Family campaign dengan membeli produk Hijab Batik dan Hijab Lurik. Semoga sedikit bantuan ini dapat bermanfaat bagi anak-anak di panti asuhan dan berkah. Aamiin.

Penyerahan bantuan alat-alat sholat secara simbolik