8/31/18

Peresmian Bioskop Trenggalek


Jika Anda masyarakat Trenggalek yang harus hijrah ke kota tetangga untuk sekedar nonton film kesukaan Anda, kini sudah tidak perlu lagi.

Ini seperti hadiah untuk Trenggalek yang juga bertepatan dengan Hari Jadi ke-824 hari ini (31/8). Yaps, peresmian bioskop Trenggalek yang lama dirindukan oleh masyarakat Trenggalek. Peresmian ini sekaligus menjawab petisi masyarakat yang viral dengan tagar #TrenggalekNyuwunBioskop sejak tahun 2016 lalu.


Dalam peresmian hari ini (31/8), seluruh undangan dan juga warga Trenggalek yang datang sekaligus memeriahkan acara, berkesempatan untuk nonton bareng film Wiro Sableng bersama Bapak Emil Dardak (Bupati) dan Bapak Arifin (Wakil Bupati).



New Star Cineplex (NSC) Cinema Trenggalek ini memiliki 2 studio. Dengan kapasitas maksimal studio adalah ± 300 orang. Bioskop ini terletak di kawasan Utama Sport Center (USC) Jl. Mayjend Sungkono no. 78 Trenggalek (Timur RS Budi Asih). Dalam kawasan ini Anda juga bisa melaksanakan aktivitas olahraga seperti futsal, berenang, fitness, dll. Lumayan ya, setelah capek berolahraga kalian bisa sedikit refreshing dengan nonton film hits nusantara hingga mancanegara.

Tertarik untuk menghabiskan akhir pekan dengan menonton film-film ternama nusantara hingga mancanegara?

Untuk warga Trenggalek, sekarang sudah tidak perlu hijrah ke kota sebelah ya. Hemat bensin, hemat waktu dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh juga mengurangi kemungkinan resiko kecelakaan dan kejadian di jalan yang tidak diinginkan.

Harga tiket masuk NSC Cinema :
Senin-Rabu Rp 30.000,-
Kamis-Jumat Rp 35.000,-
Sabtu-Minggu Rp 40.000,-
Harga tiket sudah termasuk minuman.

Jam tayang film :
11.00, 13.15, 15.30, 17.45, 20.00 WIB

Happy weekend.

Terima kasih telah membaca.
8/27/18

Belajar Public Speaking di Trenggalek

Sumber : situs Alabela ID
Teaching is the one of profession that creates all other professions. And teaching will be always interesting.

Kalian setuju dengan quote ini? Kalau saya, SETUJU. Ini menjadi alasan kenapa saya senang mengajar. Eits, tapi jangan dibayangkan saya adalah guru SMP atau SMA ya, hehehe... Ketika memutuskan untuk terjun dalam dunia mengajar, saya harus memastikan bahwa ilmu yang akan saya bagikan adalah bukan ilmu sesat apalagi aliran hitam *eh. Maksudnya, saya tidak ingin mengajar materi yang saya tidak menguasai 100%. Dan yang benar-benar saya tekuni bahkan ini juga passion saya hingga saat ini adalah public speaking.

Berapa banyak orang yang merasa asing dengan materi ini? Berapa banyak orang yang benar-benar memahami tentang bagian dari seni retorika ini?

Bagi sebagian orang, ketika mendengar public speaking maka yang terbersit di pikiran mereka adalah MC, presenter atau hal-hal yang berhubungan dengan entertainment. Padahal MC dan presenter hanyalah bagian jenis profesi dari public speaking. Sedangkan seiring munculnya berbagai macam profesi saat ini, kemampuan berkomunikasi di depan publik dengan baik sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Bagaimana seorang pelajar atau mahasiswa melakukan presentasi atas hasil karya dan projectnya, bagaimana seorang dokter bisa berbagi informasi kesehatan dengan audience saat seminar atau dialog tv, bagaimana seorang pemimpin organisasi mampu mempengaruhi anggota-anggotanya dan bagaimana seorang anak muda yang tergabung dalam komunitas tertentu mampu menyampaikan idenya dengan baik dan dapat diterima oleh pendengarnya. Ini hanya sekelumit bagaimana keterampilan public speaking itu harus dimiliki. Dan sayangnya belum ada mata pelajaran khusus di jenjang pendidikan formal untuk materi ini.

Di beberapa kota besar, kita bisa dengan mudah menemukan sekolah-sekolah yang khusus mengajarkan public speaking. Namun, berbeda dengan di Trenggalek. Sejauh ini saya belum menemukan lembaga khusus yang mengajarkan tentang public speaking. Sedangkan ada beberapa adik kelas saya yang ingin mengasah skill mereka dalam berbicara di depan umum. Ini salah satu alasan saya, ingin membuka kelas khusus di Trenggalek untuk berbagi pengalaman dan sedikit ilmu belajar public speaking baik yang saya dapatkan melalui kompetisi, workshop atau kursus di Surabaya.

Dan akhirnya, kelas pertama telah dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2018. Yeyeye... Alhamdulillah. Pesertanya juga antusias. Bahkan ada juga yang sudah menantikan kelas kedua.


Terima kasih untuk teman-teman yang sudah bergabung di kelas public speaking hari ini. Untuk yang ingin bergabung di kelas berikutnya, langsung klik di sini. atau daftar melalui Superprof ID.

Harapan selanjutnya, semoga bisa memiliki rumah belajar khusus untuk belajar tentang soft skill. Tidak hanya belajar public speaking, tetapi juga soft skill lainnya seperti desain grafis, kepribadian, table manner, dan lain sebagainya. Aamiin...

Terima kasih telah membaca.
8/25/18

Nuansa Rooftop Hotel Jaas Permai Trenggalek

Hai buat kalian yang lagi di Trenggalek, ehmm... lagi nyari tempat nongkrong  dengan sensasi rooftop?

Nah, hari ini saya bersama teman-teman mencoba salah satu cafe di kawasan hotel bukit Jaas Permai yang baru saja selesai masa pembangunannya. Eh bener nggak sih baru selesai dibangun? Karena bulan April, aku reservasi di sana masih belum ada rooftop ini. Hehehe..


Meskipun tidak setinggi untuk rooftop yang pada umumnya, tapi tempat ini cukup bagus dan cocok untuk santai dan berkumpul dengan sahabat tercinta. Apalagi pemandangannya langsung mengarah ke gunung seperti foto di atas. Hmm.. sepertinya nggak butuh waktu lama, akan segera hits dan rame nih. Mumpung belum rame banget, saya puas-puasin foto disana. Hakzz...


Suasana malam di sana juga recommended untuk jadi pilihan lokasi dinner kalian. Apalagi jika membayangkan bintang-bintang muncul ikut menghiasi langit malam. Ditambah hadirnya iringan biola atau saxophone. Ahh.. Saya mulai berpikir untuk merencanakan resepsi pernikahan disini. Hahahaa...


Selain outdoor, untuk kalian yang ingin suasana lebih private bisa pindah ke area indoor nih. Bagus juga kok. Fyi, di lokasi outdoor anginnya lumayan kencang. Untuk yang rentan masuk angin, lebih baik pindah ke dalam. Hehehe... Apalagi yang mau ngadain special dinner lengkap dengan dekorasi dari party planner. Wahhh.. lokasi ini cocok deh. Feel so romantic.

Dan sedihnya tadi saya lupa untuk memfoto menu makanan disana. Karna kami terlalu asyik ambil gambar. Hehe.. untuk minuman seperti milkshake harganya cukup 10K saja. Nah, untuk menu yang lainnya ini ingatanku tidak merekam kuat. Maafkan yak. Akan diupdate nanti ketika ada kesempatan ke sana lagi :)


Penasaran?
Langsung saja ke hotel Bukit Jaas Permai Trenggalek. Oiya, Senin-Sabtu buka mulai jam 15.00 WIB, Minggu mulai buka jam 10.00 WIB. Buka sampai tengah malam kok. Have fun ya.

Terima kasih sudah membaca.
8/16/18

Pengalaman Casting di TV9 Nusantara


Semalam saya mendapatkan informasi tentang audisi presenter di TV9 Nusantara. Ada 3 kategori yang dicari yaitu news anchor program Jurnal, host program Jurnal Muda dan host program produksi lainnya. Nah, karena TV9 merupakan stasiun TV yang cenderung memberikan tayangan religi bernafaskan NU, ada banyak pertanyaan yang kemudian muncul, seperti "apakah dites tentang pengetahuan NU?", "Apakah diminta untuk membacakan surat-surat dalam Al Qur'an?", dan lain-lain. Baiklah, saya akan membagikan cerita pengalaman saya ketika mengikuti casting di TV9 beberapa waktu lalu.

Di setiap casting, usahakan untuk penampilan menarik from head to toe.  Menarik disini bukan identik dengan make up tebal dan baju blink-blink ya. Tapi berpakaian yang rapi (cocok untuk keperluan tampil di TV). Saya memilih tema baju smart-casual atau formal casual dan natural make up. Ketika memasuki ruang casting, di sana sudah ada beberapa produser yang siap menyaksikan aksi kita. Ketika masuk dan memakai clip on, saya diminta untuk memperkenalkan diri dengan menghadap ke kamera yang sudah standby disana. Setelah itu, produser menanyakan terkait pengalaman saya seperti MC dan pernah siaran dimana saja. Setelah itu produser meminta saya untuk seolah-olah membawakan acara travelling (memang saat itu yang dicari adalah host untuk acara travelling), setelah itu saya diminta untuk membawakan acara off air seperti acara pameran UMKM misalnya. Tidak berhenti sampai disitu, yang terakhir saya diminta untuk memeragakan sebagai host acara dialog atau talkshow.

Memang saat itu casting yang dibuka adalah untuk host program Jatim Vacation (acara travelling), namun tidak menutup kemungkinan dari hasil tes akan ada produser lain yang melirik. Karena di TV9 program acaranya juga banyak.

Setelah mencoba casting tersebut, untuk pertama kali saya diajak program off air yaitu Dapur Sehat bersama KOBE. Ini acaranya di Surabaya dan beberapa kota di sekitarnya. Waktu itu acaranya hanya beberapa episode saja, dan selesai. Saya kira sudah tidak berkesempatan lagi menjadi presenter di sana. Tapi ternyata, beberapa minggu kemudian saya dipercaya untuk menjadi host program Ramadhan dan dialog kesehatan Dokter On Air.

Jadi, untuk teman-teman yang mengikuti casting di TV9, bisa jaga-jaga misalkan diminta untuk seolah-olah membawakan berbagai jenis acara seperti acara off air (pameran, bazar, dll), dialog, news, dll. Jangan lupa sedikit pelajari tentang program acara apa saja yang ada di TV9.

Terima kasih sudah mampir. Sukses selalu!

8/14/18

Pengalaman Casting di TVRI Jawa Timur

Apakah kalian memiliki cita-cita untuk menjadi news presenter? Apa yang akan kalian bayangkan ketika mengikuti tes atau casting sebagai news presenter?


Kali ini, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saat mengikuti casting di TVRI Jawa Timur. Memang sudah sejak kecil (tepatnya mulai usia berapa aku tidak ingat, Hehehe), saya ingin menjadi seorang news presenter atau di level berikutnya menjadi news anchor. Kalau bahasa lugunya anak kecil, "pengen ngomong di TV". Kalau kata orang tuaku, saat aku kecil usia sekitar ± 5 tahun, aku bisa berbicara interaktif sendiri dengan telpon mainanku selama 5 menit. Orang tuaku heran, bagaimana bisa anak kecil bicara tiada habisnya selama itu, dan bukan settingan. Seusia orang dewasa saja belum tentu semua bisa. Baru akhirnya saat aku dewasa dan menjadi host, mereka menyadari bahwa itu bagian kecil indikasi bakat anaknya.

Tapi kalau perkenalanku dengan dunia jurnalistik dimulai di kelas 2 SMA. Saat itu,  saya bersama dengan teman-teman seangkatan OSIS menginisiasi penerbitan majalah sekolah. Kegemaranku pada dunia tulis menulis membawaku menjadi seorang pemburu berita, eh lebih tepatnya pemburu untuk rubrik majalah sekolah sih. Hehehe... Dengan bimbingan guru bahasa Indonesia dan juga inspirasi dari mbah Google, beberapa artikel yang saya tulis lolos untuk dimuat di majalah sekolah. Saking betahnya, saya bergabung dengan TKMS (Tim Kreatif Majalah Sekolah) hingga kelas 3 SMA (menjelang ujian kelulusan).

Lalu di kelas 2 SMA saya menantang diri untuk mengikuti pemilihan duta wisata tingkat daerah. Dan pada saat karantina, saya berkenalan dengan ilmu baru. Ilmu yang saat itu terasa sangat asing karena tidak pernah mendapatkannya di bangku sekolah yaitu public speaking. Nah, pasti sudah tahu dong apa itu public speaking?

Dari situlah ambisi menjadi news presenter seperti dibangunkan lagi, setelah sebelumnya hanya diangan-angan dan tidak tahu cara mewujudkan impian.

Sejak menjadi mahasiswa, aku lebih giat mengasah keterampilan ku dalam membawa acara dan yang terpenting membangun link. Karna sebagai gadis perantau, saya perlu banyak menjalin perkenalan dengan banyak orang. Dari kenalan-kenalan tersebut dapat info lowongan presenter/MC, casting, dll.

Nah, tanggal 3 Agustus lalu aku mendapatkan telepon dari bagian pemberitaan TVRI untuk mengikuti casting. Sebelumnya saya mendapat informasi casting tersebut dari teman saya yang juga news presenter di TVRI tersebut. Saya diminta untuk datang pukul 10.00 WIB dengan pakaian layaknya seorang presenter berita.

Saat tiba di kantor TVRI Jatim, saya diberi 3 naskah Jawa Timur dalam Berita. Dua naskah adalah berita dalam bahasa Indonesia dan 1 naskah dalam bahasa Inggris. Ketika giliran saya dipanggil dan masuk studio, pertama-tama saya diminta untuk memperkenalkan diri. Lalu setelah itu saya diminta untuk membaca naskah berita yang telah diberikan tadi. Lalu setelah itu diminta untuk reportase dan praktek dialog.

Pada tes ini, dari segi intonasi, artikulasi, warna suara dan bagaimana penampilan kalian di screen atau layar akan dilihat. Menjadi seorang presenter, tidak cukup hanya dengan teknik atau skill yang mumpuni tetapi unsur camera genic dan proporsional badan saat ditampilkan pada layar juga menjadi salah satu indikator penilaian juga.

Teknisnya ketika membaca naskah berita, tidak menggunakan prompter. Jadi menggunakan naskah yang diberikan ketika datang ke kantor. Lalu untuk reportase dan dialog, tidak ada ketentuan tema tertentu jadi ini berdasar improvisasi kalian saja.

Setelah semua tes dilalui, semua peserta diperbolehkan pulang. Pengumuman untuk yang lolos akan diberitahukan via telepon atau SMS, dan melanjutkan ke tahap interview.

Ada beberapa pembaca yang kemudian menanyakan tentang tips dan strategi saat menghadapi casting. Ehmm.. Kalau saranku:

  1. Sebelum tes, minta doa restu orang tua. Hehehe
  2. Saat membaca naskah berita, usahakan sesekali menengok ke arah kamera. Jangan terus menerus menunduk ke bawah/arah kertas naskah beritanya. Karna sekalipun yang dinilai dari segi suara, ini akan menunjukkan keprofesionalan kalian. Jika kalian diterima, dan saat on air  ternyata prompter studio bermasalah atau rusak, kalian sudah memperlihatkan bahwa kalian tetap bisa diandalkan. Ketika on air membacakan berita, tidak mungkin kan kalian menunduk terus. Hehehe.. Bagi yang belum terbiasa pasti sulit, jadi perlu dilatih ya. Oiya, jangan lupa siapkan opening dan closing seperti saat on air ya.
  3. Upayakan topik/tema untuk materi reportase adalah berita aktual Jatim atau berita nasional yang merupakan berita hangat. Seperti contoh untuk yang saat ini sedang marak diberitakan adalah keberangkatan jamaah haji, penggalangan dana Peduli Lombok, pencalonan capres cawapres, Asian Games, dsb. Jangan lupa opening dan closing ya.
  4. Untuk dialog, usahakan materi yang akan dibawakan adalah topik yang kalian kuasai. Meskipun topik ringan (misal: fashion, kesehatan, kuliner, dll), tetapi pembawaan kalian harus seperti benar-benar meyakinkan. Karena dialog ini nantinya akan ada pihak TVRI yang berperan seolah-olah menjadi narasumber kalian. Nah, apapun yang akan kalian tanyakan maka beliau akan dengan sangat ngawur-ngawuran menjawab. Nah disini kalian jangan sampai terlihat mati kutu. Improvisasi saja, tapi tetap yang elegan. Hehehe. Jangan lupa opening dan closing ya.
  5. Ketika mulai opening dan closing, jangan lupa untuk tersenyum manis di setiap kata yang diucapkan. Nggak mungkin dong seorang presenter menyapa pemirsanya dengan muka cemberut atau galak. Hehehe.. Berbeda dengan saat membacakan naskah berita atau melakukan reportase, jika sekiranya itu hard news (berita duka, kriminal, kecelakaan,dll) tunjukkan raut muka yang berempati. Jika soft news seperti liputan kuliner, fashion, dan berita ringan lainnya baru munculkan senyum manisnya. Ini juga berpengaruh, jangan sampai membawakan berita duka, lalu presenter yang membacakan justru senyum-senyum. Hehehe


Sepertinya itu saja saran dariku, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu dan menjadi bahan referensi untuk teman-teman yang akan mengikuti casting di TVRI Jatim. Bisa saja hal-hal yang akan dites untuk casting berikutnya akan berbeda-beda. Baiknya ketika kalian dihubungi dan diundang casting, kalian tanyakan terlebih dulu tes apa saja yang akan diujikan nanti.

Sukses selalu.
Terima kasih telah membaca.
8/4/18

Talkshow Culture For Future UNISMA Bekasi


Mengawali ke-hectic-an di bulan Agustus ini, kita mulai dari acara talkshow Culture for Future di Universitas 45 Bekasi (UNISMA Bekasi).

Acara ini diadakan oleh mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2015 UNISMA Bekasi yang tergabung dalam Fifteen Organizer. Di acara ini, mereka mengundang Gramuda Sabudarta Indonesia (GSI) untuk sharing dan bercerita tentang bagaimana peran muda millennial terhadap budaya. Nah, saya dan Luh Putu Eka Yani (Muda Sabudarta Indonesia 2016) cukup senang karena berkesempatan untuk lebih dekat dengan mahasiswa di sana untuk mengenalkan tentang GSI. Pada dasarnya memang kita berdua senang sharing sih. Karena dengan berbagi kita bisa membantu orang lain untuk lebih luas melihat dunia dan yang mungkin untuk saat ini mereka belum lihat atau alami sendiri.

Sebelum berbicara lebih panjang, ada baiknya kalian tonton video ini :)



Nah, itu adalah sekilas tentang Gramuda Sabudarta Indonesia atau Generasi Muda Sadar Budaya dan Pariwisata yang juga saya perkenalkan ke peserta Culture for Future. 

Dalam sesi talkshow tersebut banyak pertanyaan yang muncul tentang program kegiatan yang diinisiasi oleh Gramuda Sabudarta Indonesia. Di video tersebut sudah kami tampilkan program kegiatan andalan kami, meskipun tidak semua bisa kami kumpulkan dan tampilkan dokumentasinya. Yang pertama adalah Sabudartion (Sabudarta in Action) dan Pemilihan Muda Sabudarta Indonesia.

Secara singkat, Sabudartion adalah upaya yang kami laksanakan untuk sedikit berkontribusi kepada masyarakat sekitar kami. Kegiatan yang diinisiasi tidak jauh dari hal-hal yang berdampak pada pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif yang berimbas pada parbud. Nah, membahas mengenai "kontribusi", umumnya banyak orang yang akan membayangkan hal-hal super power atau hal-hal yang besar. Seperti membangun desa, membangun jalan, dll. Melalui Sabudartion ini, kami memaksimalkan potensi seperti hobi, minat khusus hingga passion kami untuk berkontribusi. Nah contoh-contohnya seperti yang sudah kami tampilkan dalam video.

Lalu berikutnya adalah Pemilihan Muda Sabudarta Indonesia. Ini merupakan acara rutin tahunan yang diadakan guna mencari figur atau sosok inspirasi anak muda yang mau dan mampu menjadi pioneer sekaligus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pariwisata dan budaya di daerah asalnya. Ya, nantinya mereka juga akan getol dalam melaksanakan Sabudartion di daerah asalnya.

Video tentang kegiatan Culture for Future ini bisa dilihat di bawah ini ya.



Terima kasih telah membaca.