Showing posts with label kuliah. Show all posts
Showing posts with label kuliah. Show all posts
1/13/25

Tipe Perkuliahan di Luar Negeri : Coursework or Research?

Dok. Praktisi Mengajar di STKIP PGRI Trenggalek

Catatan kecil di tengah-tengah pusingnya memperdalam informasi kampus dan jurusan untuk dituliskan di study objective dan esai personal statement beasiswa, menyempatkan untuk menulis ini. Semoga bisa sedikit membantu teman-teman yang juga sedang berjuang bersama untuk ngedapetin beasiswa. Ahh tetap menyerah, jangan semangat. Sambat dikit biar nggak tekanan batin *lol ^^

Kalau di jenjang S1, biasanya di awal perkuliahan ada matrikulasi dan lanjut kuliah di kelas dengan semua mata kuliah wajib yang sudah ditentukan. Lanjut ke semester berikutnya selain mengikuti mata kuliah wajib juga mulai bisa memilih mata kuliah pilihan (tergantung banyaknya jumlah SKS yang bisa diambil per semester, biasanya dipengaruhi oleh nilai IPK). Kalau di luar negeri, sistem perkuliahan yang seperti ini maksudnya ya taught atau coursework programs. Kalau by research, ya sesuai namanya jadi lebih concern dan fokus ke penelitian.

Meskipun keduanya untuk program pasca sarjana, menuju gelar master atau doktor, ada perbedaan antara keduanya. Apa itu? Cekidot…

Program Coursework

  1. Kurikulum terstruktur: Mahasiswa mengikuti kelas kuliah, seminar dan workshop (durasi 1-2 tahun).
  2. Kelas dan tugas: Penekanan pada modul yang diajarkan, ada ujian (kalau di Indonesia ada UTS dan UAS) dan penilaian.
  3. Komponen penelitian: Proyek penelitian skala kecil atau tesis/disertasi (6-12 bulan).
  4. Pengembangan keterampilan: Fokus pada metode penelitian lanjutan, pemikiran kritis dan keahlian subjek.
  5. Durasi biasanya 2-3 tahun.


Program Research (Penelitian)

  1. Fokus penelitian asli: Mahasiswa melakukan penelitian independen di bawah bimbingan supervisor/profesor.
  2. Kursus minimal: Mungkin termasuk kursus metode penelitian atau seminar.
  3. Tesis/disertasi: Fokus utama adalah menghasilkan kontribusi penelitian asli yang dapat dipublikasikan.
  4. Studi independen: Mahasiswa bekerja sama dengan pembimbing, dengan otonomi signifikan.
  5. Durasi lebih lama, biasanya 3-6 tahun.

Kalau aku sendiri karna ingin memperdalam ilmu secara menyeluruh, merasa buntu sekali karena lama nggak kuliah, apalagi S1 dan S2ku nggak linear, pengetahuan teoritisku kayaknya ngerasa sangat amat kureeeeng banget. Jadi aku prefer untuk ambil taught programs sih. Nah kalian juga bisa menentukan sesuai dengan future goals kalian ya!

Kampus di Indonesia yang menyediakan program serupa untuk pascasarjana juga ada kok. Tapi istilahnya kelas jalur reguler (coursework) dan jalur penelitian.  Yang setahuku ada, di  Universitas Airlangga, Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada. Kayaknya aku kurang update untuk kampus-kampus lainnya, kalau kalian tahu bisa tulis di kolom komentar ya. Dan bahkan aku pernah membaca di beberapa jalur masuk perguruan tinggi indonesia, selain 2 kategori di atas, ada juga program jalur kerjasama. Sekilas ngobrol dengan salah satu pejabat publik, jalur kerjasama ini memang dari segi biaya lebih mahal. Tapi karna aku nggak memperdalam informasi seputar jalur kerjasama ini, jadi aku nggak bisa nulis banyak.

Oiya, untuk kalian yang nyari beasiswa dan kuwalahan untuk browsing informasi jurusan ilmu komunikasi (dan yang serumpun) di kampus internasional, udah aku rangkum! Kalian bisa klik di sini.

Terima kasih sudah mampir. See you!

12/26/24

ERASMUS MUNDUS JOINT MASTERS : JOURNALISM

Masih edisi memburu beasiswa! Karna kalau memburu cintamu, aku tak sanggup :) lol candaaaaaaa ya. Biar nggak spaneng.

Kali ini aku meninggalkan jejak di lapak virtual ini untuk membahas tentang salah satu program beasiswa bergengsi untuk kesempatan berkuliah di Uni Eropa. Yaps! Erasmus Mundus Joint Masters program. Program jenjang Master ini bagian dari Erasmus+ yang digagas oleh Uni Eropa untuk mendukung bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. Secara teknis, dilaksanakam bersama-sama dengan konsorsium internasional yang terbentuk berkat kerjasama berbagai institusi pendidikan di Uni Eropa.

Nah, bagi kalian yang suka tantangan, suka kitiran (followers lamaku pasti paham), suka explore tempat baru, suka travelling, maka beasiswa ini akan cocok untuk kalian. Karena kuliah tiap semesternya akan berpindah-pindan kampus bahkan negara. Wowwww! Informasi lain tentang beasiswa ini udah banyak yang mengulas, aku mau lanjut membahas lebin teknis lagi ya. Lanjut!

Pertama-tama, cek bidang studi yang ingin kalian perdalam di jenjang master EMJM ini dengan mengunjungi situs Erasmus Mundus Catalogue (klik disini) yang memiliki total 212 konsentrasi jurusan. Setiap tahun jumlahnya akan berbeda-beda ya. Tampilan halaman akan muncul seperti ini :

Kemudian cari prodi atau bidang minat kalian dengan menuliskan pada keywords atau kata kunci di kolom sisi kiri. Misal, aku mencari dengan kata kunci journalism karna memang aku mengincar bidang ini yang masih satu rumpun dengan ilmu komunikasi.

Kemudian kalian bisa mengunjungi website resmi milik konsorsiumnya dan cek kapan deadline pendaftaran, persyaratan, kampus, dll.

Nah ternyata untuk Mundus Journalism, batas waktu pendaftarannya sampai 10 Januari 2025 guys uhuy mepet syekaliiiii dari tenggang waktu aku buka sekarang. Ehmm.. kita upayakan yang terbaik, semoga terkejar. Semisal pun enggak, tahun depan akan dibuka lagi. Jadi anggap sekarang ini mencicil berkas persyaratan. Hehe...

Untuk Mundus Journalism, di tahun pertama semua mahasiswa akan berkuliah di Aarhus, Denmark, di tahun kedua ada spesialisasi yang ditawarkan seperti konsertasi Politics & Communication di Unuversity of Amsterdam, atau konsentrasi Totalitarianism & Transition di Charles University di Prague, atau konsentrasi Crisis & Conflict di City St George's, University of London di United of Kingdom atau konsentrasi Cultures & Contexts di Ludwig-Maximilians University of Munich (LMU). Kalian bisa memilih salah satu konsentrasi untuk tahun ke-2 sesuai dengan peminatan yang kaoian ingin pelajari.

Apa saja yang perlu disiapkan? Banyak beuuttssss. Alurnya kira-kira seperti ini. Wah mulai ngetik sambil keringat dingin. Hehehe.. Ini daftar berkas atau dokumen yang diperlukan :

  1. Application form
  2. Academic documents
  3. Journalistic documents
  4. Language documents
  5. Curriculum Vitae
  6. Academic and journalistic reference letters
  7. Documentation of nationality
  8. Special needs/Chronic illness/disabilities
  9. Application package title
Jika kalian sama denganku, ingin memilih program Mundus Journalism, kalian bisa klik situs resmi di sini. Untuk online registration bisa diakses di alamat ini

Pastikan ijazah dan transkrip kalian sudah dalam berbahasa inggris ya, jika belum, segera urus ke penerjemah tersumpah atau bagi yang kampusnya menyediakan translate bisa ke kampus masing-masing.

Kemudian, bagian termenguras energi lainnya selain belajar IELTS adalah menulis esai. Tapi esainya sudah dalam bentuk menjawab pertanyaan ya. Aku spill pertanyaannya:


Gimana? Mayan kan? Haha.. Namanya juga beasiswa bagus, pasti susah hikss..

Tapi ternyata untuk tahun 2025-2027, Mundus Journalism hanya memberikan 2 beasiswa konsorsium saja. Wah.. ketir-ketir nih. Perlu untuk menjelajah informasi lebih deep lagi deh. Terutama soal biaya hidup, dll.

Penting untuk 'tidak mepet' dalam menyiapkan aplikasi beasiswa, termasuk membaca semua syarat, ketentuan, jika ada hal-hal seperti ini bisa segera mencari prodi lain, melakukan proofread esai secara optimal, belum lagi jika tes TOEFL/IELTS belum memenuhi skor target, dan belum lagi menggalaunya haha.. intinya jangan mepet!

Sementara ini dulu karna jari udah lemes mau ngetik, mau menggalau dulu. Terima kasih sudah mampir ya.


(Adm/Zan)




2/2/21

Daftar Kuliah Kewirausahaan Sosial UGM

Wah, sudah Februari 2021. Selain permasalahan pandemi yang belum kunjung usai, bahkan di beberapa wilayah di Indonesia kasus positifnya kian naik, lalu what's next? 

Apa yang sejauh ini kalian sudah dapat? Atau hal baru apa yang sejauh ini kalian punya? Atau pengalaman menarik apa yang kalian lalui selama 2020 hingga awal 2021 ini? Ya, selain narasi rebahan di rumah bisa menyelamatkan dunia yak. Hehehe...

Di awal kemunculan pandemi sekitar bulan Maret lalu hingga pemberlakuan PSBB di beberapa daerah termasuk di kota Surabaya, memang membuat produktivitas keseharianku menurun. Biasanya harus berdrama dengan rentetan event, kuliah tamu, seminar, dan lain-lain. Tapi... ah ya sudah. Bukan ini yang menjadi topik utama tulisan kali ini.

Dalam kondisi tidak pandemi alias keseharian normal, waktu 24 jam seperti sudah habis untuk mengurus urusan pekerjaan. Belum lagi jika dalam satu hari harus nomaden ke 1-3 kota. Ingin sekedar mengambil kelas kursus, mempelajari hal baru tentu sudah tidak ada waktu. Tapi, dalam masa pandemi ini ada rindu yang terbayar. Yaps, rindu belajar. 

Rasa-rasanya sudah tidak terhitung berapa jumlah kelas virtual atau forum webinar yang sudah saya ikuti sampai detik ini mulai dari yang cuma-cuma sampai yang berbayar. Sampek mblenger (Indo: bosan, jenuh). Mulai dari kelas di John Robert Powers, kelas moodboard, kelas copy-writing, dan lain-lain. Mblenger sih, tapi pesona kelas-kelas virtual yang akhir-akhir ini semakin banyak ditawarkan tetap saja menggiurkan. Apalagi pematerinya tidak kaleng-kaleng. Jika saja kelas ini tidak diberikan virtual (karena alasan prokes), maka tentu biaya perjalanan, penginapan, registrasi, dll akan lebih mahal.

Mungkin ada beberapa dari kalian yang familiar dengan program Kewirausahaan Sosial yang diselenggarakan oleh FISIPOL Universitas Gajah Mada. Nah, bulan ini mereka membuka kembali pendaftaran untuk batch ketiga. Tertarik mendaftar? Kalian bisa langsung intip informasi programnnya di instagram @kewirausahaansosialugm.

Program kuliah untuk batch 3 ini lumayan bikin pusing. Karena satu pendaftar hanya boleh memilih 1 jenis program saja. Huhuhu.. Sedangkan topik-topiknya banyak yang menggiurkan, pematerinya juga dari institusi yang nggak kaleng-kaleng dah. Emang programnya apa aja sih?

Ada kelas yang concern dengan perkembangan dunia digital oleh Buka Lapak, Komunikasi Pemasaran oleh PR Institute, Industri Radio dari Prambors, LinkedIn sebagai penunjang karir, Impactful Content dari Narasi TV, membangun bisnis di era digital dari Nutrifood, Inovasi Sosial dari Paragon, Social Entrepeneur dari Rumah Millenials, BUMDes Academy dari Usaha Desa, Product Development 360 bersama Gojek, Kampanye Lingkungan dari Greenpeace, Membangun Komunitas Sosial bersama Gusdurian, Passion 101 oleh ID Next Leader, Inno-preneur oleh Innovative Academy, Digital Marketing oleh Asosiasi Digital Marketing Indonesia, Social Ecommercepreneur dari Blibli, Personal Financial Planing oleh Finansialku, Sustainable Business Practice oleh Forum CSR DKI Jakarta, dan lain-lain. Lengkapnya ada di bawah ini.







Meskipun masih tanggal 2 Februari 2021, namun sudah ada beberapa kelas yang penuh. Wow, antusiasnya keren kaliikkkk. Syarat pendaftar bagi masing-masing program berbeda-beda, jadi teman-teman perlu teliti membaca semua syarat kelasnya. Ada yang memang terbuka untuk masyarakat umum tetapi tidak sedikit juga yang hanya terbuka untuk mahasiswa/i aktif. Dan satu pendaftar hanya boleh memilih 1 program saja, jika melanggar ketentuan maka siap-siap tidak terpilih.

Nah, mempertimbangkan syarat kelas dan jam kuliah yang tidak terbentur dengan jadwal kantor, akhirnya saya memilih program Innovative Leadership dari pemimpin.id. Kuliah mengenai leadership juga jarang saya temui jaman perkuliahan dulu, beruntung bisa ikut program ini. 


Informasi program "Innovative Leadership"

Kuliah perdana dimulai tanggal 19 Februari 2021.
Hmmm... semoga menarik. Lama nggak kuliah euy. Hehehe.

Ada yang mau ikutan sekelas? :D

Terima kasih sudah mampir.

(Admin/Zan)