11/28/18

Gen Z Preneur, Boost Your Impact 2018


Siap menambah wawasan dan pengalaman baru?

*) Pendaftaran workshop public speaking (untuk umum), isi form pendaftaran di sini.

*) Pendaftaran lomba ide kewirausahaan (untuk mahasiswa ITATS), isi form pendaftaran di sini.

Gen Z Preneur, Boost Your Impact merupakan acara perdana yang diinisiasi oleh Ikatan Duta ITATS untuk membantu dan memberikan pembelajaran soft skill yaitu public speaking sekaligus memberi kesempatan bagi wirausaha muda ITATS yang memiliki project atau ide kreatif untuk mematangkan ide bisnis serta menambah wawasan dengan coaching secara langsung dengan wirausaha muda yang ada di Surabaya.

Acara ini terdiri dari 3 sub kegiatan, yaitu :
1. Public speaking workshop (untuk mahasiswa ITATS dan terbuka untuk umum)
2. Open Talk dengan tema "Boost Your Impact"
3. Business plan competition (khusus mahasiswa ITATS)

Biaya pendaftaran untuk peserta workshop (terbuka untuk umum) :
1. Pre sale 1 : 50 K (hanya sampai 2 Desember)
2. Pre sale 2 : 60 K (3-9 Desember)
3. On The Spot : 70 K ( 11 Desember)

Biaya registrasi kompetisi ide kewirausahaan (khusus mahasiswa ITATS) :
 1. Individu : 75 K
 2. Kelompok (maksimal 3 orang): 100 K

Informasi terkait mekanisme lomba, silahkan download di sini: Teknis Kegiatan Gen Z Preneur 2018.

Juara lomba kewirausahaan yang akan dipilih adalah sebanyak 3 peserta (baik tim maupun individu) dengan nama juara sebagai berikut :
1. Kategori Best Project (1 peserta/individu/tim)
2. Kaategori Best Presentation (1 peserta/individu/tim)
3. Popularity project atau project terfavorit berdasarkan vote dari instagram dan pilihan dewan juri (1 peserta/individu/tim)

Informasi dan pendaftaran kegiatan bisa menghubungi narahubung:
Firda : +62 838-5777-8808 (WA)
Grace : +62 856-4582-3158 (WA)
Instagram: @dutaitats

Terima kasih dan sampai jumpa.





10/12/18

Mudahnya Mengurus Visa Waiver

Hai traveller... halo exchanger.
Tulisan kali ini, akan bercerita tentang pengalaman penulis saat mengurus visa waiver untuk tujuan ke negeri Sakura, yaps Jepang.

Sering ya mendapat gossip dan berita simpang siur tentang pembuatan visa waiver? Saya pun juga begitu. Satu hari sebelum mengajukan visa waiver, penulis dihantui oleh beberapa cerita takhayul dari beberapa teman kalau mengurus visa waiver 'dipersulit'. Meskipun sempat was was dan pesimis, tapi penulis pun mencoba hari ini untuk mengurus visa waiver di Konjen Jepang, Surabaya.

Berbekal google maps, saya pun menuju ke kantor konjen pukul 07.00 WIB yang beralamat di Jl. Sumatera No. 93, Gubeng, Surabaya. Sesampainya disana, masih tutup euy. Kantornya buka pukul 08.15 WIB. Kerajinan yang haqiqi, hehehe. Lebih baik datang awal kan, daripada antri belakangan. Setelah menunggu kira-kira hampir 60 menit, kantor pun dibuka. Saking excitednya, difoto nih nomor antriannya. Nol nol satu, rajin benerrrrrr.


Semua jenis barang elektronik seperti kamera, handphone dan powerbank harus dititipkan ke security. Setelah itu, kalian mengisi buku tamu dan menjelaskan keperluan kalian ke konjen untuk mengajukan/mengambil visa, atau keperluan lainnya. Barulah kalian mendapatkan tanda pengenal, dan kalian menuju security check lalu diarahkan ke bagian pengurusan visa.

Begitu masuk ruangan, jangan lupa untuk langsung mengambil nomor antrian. Nanti bisa-bisa kalian nggak akan dipanggil petugas jika tidak mengambil nomor antrian. Hehehe... Begitu giliran saya dipanggil, saya mengeluarkan paspor dan form pengajuan visa waiver. Dan ternyata form saya salah.

Saya mengisi form pengajuan dengan tujuan ke Jepang lebih dari 15 hari. Sedangkan seharusnya saya mengajukan untuk kunjungan kurang dari 15 hari. Tapi tenang, petugas langsung memberikan form baru, dan selesai. Visa jenis ini akan bisa digunakan untuk beberapa kali (multiple) kunjungan ke Jepang selama 3 tahun (atau sampai batas berlaku paspor. Jika paspor berlaku kurang dari 3 tahun maka mengikuti masa berlaku terpendek). Ya, meskipun setelah tahun ini saya belum ada rencana untuk ke sana lagi, nggak apa-apa lah. Siapa tahu tahun depan dapat 'durian runtuh' dan bisa ke Jepang lagi. Hehehe.. Form pengajuan dan tata cara pendaftaran bisa di lihat di sini.

Oiya, untuk pengajuan visa waiver ke Jepang dengan durasi masa tinggal kurang dari 15 hari (seperti saya), tidak perlu melampirkan pas foto ya. Hanya form pengajuan dan e-passport saja. Dan gratis!

Setelah menunggu beberapa menit, taraaaaa, tanda terima permohonan visa sudah di tangan. Visa bisa diambil hari Senin siang sesuai jam yang tertulis dalam form. Yeayyy. Jepang, aku dataaang. Pengurusan visa selesai diproses 2 hari setelah hari pengajuan. FYI, barangkali jika teman-teman berhalangan untuk mengambil visa di hari yang ditentukan petugas tersebut (H+2), maka visa masih bisa diambil dengan tenggang waktu maksimal 7 hari kemudian setelah hari pengajuan. Atau untuk memastikan ke petugas, bisa menghubungi pihak konjen terlebih dulu di nomor (031) 5030008.

Tanda Terima Permohonan Visa

Ternyata tidak susah. Dan petugasnya menjelaskan alur pengajuan dan informasi terkait visa dengan ramah.


Untuk pengambilan visa, boleh diwakilkan. Asalkan membawa bukti tanda terima permohonan visa. Ingat, jangan sampai melebihi 7 hari dari tanggal pengajuan ya.

Semoga bermanfaat.

(Admin/Zan)
10/10/18

Relasi Fenomena 'Kue Artis' dengan Gaya Hidup


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, oleh-oleh diartikan sebagai buah tangan atau sesuatu yang dibawa dari bepergian. Salah satu buah tangan yang dipilih selain berupa souvenir adalah makanan atau jajanan khas daerah. Namun seiring dengan perkembangan bisnis kuliner saat ini, muncul fenomena oleh-oleh kekinian. Bisnis ini diinisiasi oleh artis atau public figure. Dalam kajian kebudayaan, perilaku para pemilik usaha kue dari kalangan artis ini menawarkan konsep bisnis kue kekinian. Terlebih dengan perilaku masyarakat modern yang melakukan konsumsi tidak hanya terpaku pada pemenuhan kebutuhan fungsional saja, tetapi juga menunjukkan identitas diri dengan benda-benda yang dikonsumsi termasuk juga dalam hal ini pemilihan makanan sebagai oleh-oleh.

Pemilihan jenis oleh-oleh dulunya melihat sesuatu yang khas dari tempat atau daerah yang dikunjungi. Oleh-oleh pada taraf pemenuhan fungsional sebagai buah tangan dari tempat bepergian dirasa cukup dengan membeli di toko-toko lokal. Namun pada saat ini ada perilaku konsumen yang sengaja memilih oleh-oleh dengan alasan tertentu. Seperti alasan adanya unsur ngetren, kekinian, hits, tidak ketinggalan jaman, kesan berkelas yang kemudian merujuk pada pemenuhan kebutuhan konsumsi masyarakat modern. Pemilihan alasan tersebut sudah melebihi fungsi oleh-oleh sebagai buah tangan dari bepergian. Hal ini menegaskan kebiasaan masyarakat konsumtif yang melakukan kegiatan konsumsi tidak lagi berlandaskan kebutuhan dasar manusia. Pemilihan dan alasan kemudian merujuk pada perilaku yang berorientasi untuk menarik perhatian, menunjukkan identitas diri sehingga dapat dikatakan sebagai gaya hidup. Keinginan seseorang untuk berperilaku konsumsi dan akhirnya menentukan pilihan-pilihannya dipengaruhi oleh gaya hidup (Kasali, 1998).

Jika dikaitkan dengan teori masyarakat konsumsi yang dikemukakan oleh Jean Paul Baudrillard yaitu konsep pergeseran orientasi konsumsi masyarakat dari yang semula berbasis kebutuhan hidup (needs) menjadi gaya hidup (life style). Masyarakat modern lebih terpaku kepada konsumsi simbol dibanding nilai kegunaan. Akibatnya, orang lebih memilih produk kue ‘kekinian’ (yang ini sudah berisi unsur nilai gaya hidup) daripada membeli kue lokal atau dari bakery biasa. Pada fenomena kue selebriti sebagai oleh-oleh kekinian ini tidak terlepas dari penanaman konstruksi kesadaran masyarakat bahwa oleh-oleh kekinian adalah berupa kue dan merupakan produk bisnis yang diinisiasi oleh artis, tidak ketinggalan jaman dan sedang ngetren atau kekinian. Kehadiran beberapa bisnis kue di berbagai daerah di Indonesia yang diinisiasi oleh kalangan selebriti telah menjadi komoditas baru yang berhasil masuk dalam persaingan bisnis kuliner modern. Cara iklan dan promosi yang gencar dengan bahasa dan desain yang menarik adalah strategi untuk menarik pelanggan. Selain itu, nama besar selebriti juga menjadi komoditas pula yang turut menyumbang keberhasilan dalam strategi pemasaran dan penjualan.


Referensi :
Baudrillard, J. 1998. The Consumer Society. London: Sage Publication Ltd
Chaney, D. 1996. Lifestyles Sebuah Pengantar Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra
Featherstone, M. 2001. Postmodernisme & Budaya Konsumen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum.
Pertiwi, G. I. 2015. Perilaku Konsumtif dan Bentuk Gaya Hidup. Malang: Universitas Brawijaya
Soedjatmiko, H. 2008. Saya Berbelanja Maka Saya Ada: Ketika Konsumsi dan Desain Menjadi Gaya Hidup. Yogyakarta: Jalasutra
Suyanto, B. 2014. Sosiologi Ekonomi Kapitalisme dan Konsumsi di Era Post-Modernisme. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Terima kasih sudah mampir.

(Admin/Zan)
9/19/18

Asuransi Sambil Berwakaf

Touch of Yellow (Doc. Hijabee Surabaya)

Sering ya membaca tulisan "tanah ini diwakafkan" di tengah lahan luas.

Ketika disebutkan kata “wakaf”, apa hal pertama yang terlintas di pikiran kalian?

Ehmm.. mungkin sebidang tanah atau pembangunan masjid ya?

Nah, berbicara tentang wakaf nih, kalian sudah tahu belum kalau ternyata wakaf dan asuransi bisa dilakukan dalam waktu yang bersamaan?

Sudah ada nih produk asuransi yang sekaligus memungkinkan pemegang polis untuk berwakaf. Salah satu produknya adalah Asuransi Brilliance Hasanah Maxima (ABHM) dari @sunlife_id. Melalui produk ini, pemegang polisi mendapat tiga pilihan untuk mewakafkan manfaat asuransinya.

Pertama, nasabah yang masih hidup bisa mewakafkan dana investasinya. Yang kedua, nasabah baru bisa mewakafkan dana dari asuransinya ketika sudah meninggal. Dan pilihan terakhir, ada asuransi wakaf berjangka. Nasabah bisa berwakaf setiap bulan bersamaan dengan pembayaran ansuransi (dream.co.id)

Asuransi Brilliance Hasanah Maxima merupakan produk asuransi syariah yang menyatukan antara manfaat asuransi dan fasilitas wakaf untuk memaksimalkan potensi kehidupan Anda dan keluarga, kini dan masa yang akan datang. Lalu dana wakaf tersebut akan disalurkan untuk digunakan pada Rumah Sakit Dhuafa AK Media Sribhawono yang terdapat di Lampung Timur.

Menurut MUI, program wakaf  sekaligus asuransi yang dilakukan Sunlife merupakan program positif dan perlu dilakukan oleh pihak lain (www.salmanbiroe.com).



Oiya di acara ini, ada doorprize juga lho untuk 2 penanya dengan pertanyaan terbaik versi penyelanggara acara. Awalnya aku bertanya karena memang ingin tahu, tapi ternyata beruntung dapat hadiah. Apalagi hadiahnya produk Laneige. Yaakk, sejujurnya 1 bulan lalu berniat beli produk ini karena dapat info dari teman kalau ada promo 500K. Nahan dulu, dan justru sebulan kemudian dapat secara cuma-cuma. Alhamdulillah. Lho kok jadi curcol, hehehe.

Foto bersama Jenahara Nasution
Oiya, di acara ini ada fashion designer hits yang hadir lho. Yaps, kak Jenahara yang juga berbagi pengalamannya berwakaf dan asuransi. Selain itu, kak Jenahara juga sedang mendirikan komunitas yang menggalakkan gerakan berwakaf lhooo (mengkampanyekan gerakan ayo berwakaf). So inspiring.

Terima kasih Sun Life dan Kak @jenaharanasution sudah berbagi. Dan terima kasih @dreamcoid sudah mengajak kami bergabung di acara ini 😄

Terima kasih telah membaca.
9/2/18

Lokakarya Wirausaha USAID


Hari ini adalah hari terakhir saya mengikuti kegiatan lokakarya kewirausahaan yang diadakan oleh Yayasan Prestasi Junior Indonesia USAID. Acara ini dilaksanakan mulai tanggal 1 September 2018 di Aula Prigi, Bukit Jaas Permai. Dan ternyata, acara kewirausahaan ini sudah pernah dilaksanakan sebelumnya namun dengan tajuk yang berbeda dengan gelombang kedua. Jika gelombang 1 tajuk acaranya adalah pelatihan kewirausahaan dan ada masa bimbingan sampai September 2018, untuk tajuk acara gelombang 2 hanya sebatas lokakarya motivasi kewirausahaan saja. Saya pun baru mengetahui ini di hari pertama kegiatan dimulai. Memang agak menyayangkan, karena bimbingan berkelanjutan itulah yang saya harapkan namun segala bentuk kegiatan positif saya rasa tidak pernah ada yang sia-sia. Hehehe...

Melalui lokakarya ini, saya bertemu dengan 250 muda mudi Trenggalek yang produktif dan kebanyakan dari mereka sudah memulai usahanya. Ada yang budi daya jamur, supplier sayur mayur dan buah-buahan, pengolah hasil ikan laut, usaha boneka kayu, boneka flanel, konveksi, pembuat aksesoris, dan lain sebagainya. Dari jejaring ini saya berkesempatan untuk menjalin rekanan dengan sesama pelaku usaha. Selain jejaring yang luas, saya juga berkesempatan untuk mendapat bimbingan dari fasilitator dan coach yang sudah berpengalaman di bidang kewirausahaan.

Namun ada beberapa peserta yang belum memulai wirausaha tetapi memiliki keinginan untuk berwirausaha. Dalam lokakarya tersebut, pemateri memberikan motivasi untuk para pemula seperti ini. Bagaimana memulai berwirausaha sesuai passion, bagaimana membaca peluang, bagaimana cara menggali ide atau inspirasi wirausaha, bentuk wirausaha seperti apa yang potensial di Trenggalek dan perkembangan jenis wirausaha saat ini di era millenial. Pesan pemateri yaitu mas Syafril (ternyata dosen FIB UNAIR, haha.. ketemu satu almamater) tentang memulai wirausaha, yang utama adalah melihat passion dan peluang. Dari hal-hal yang kita suka yaitu passion, kita akan menikmati apapun jenis usaha yang kita bangun dari nol. Karena menjadi seorang wirausaha itu jatuh bangun, ketika jatuh karena memperjuangkan passion atau memperjuangkan hal yang disukai biasanya waktu yang dibutuhkan untuk bangkit dan menyemangati diri sendiri lebih cepat. Daripada memperjuangkan hal yang tidak disukai, meskipun dalam kondisi tertentu ini relatif dan tergantung masing-masing individu. Seperti misalnya kita melihat peluang usaha yang menjanjikan. Belum tentu, peluang usaha yang kita temui sejalan dengan passion kita. Namun, peluang ini cukup menjanjikan untuk dijadikan basis wirausaha. Nah, ini bisa juga dijadikan pertimbangan kalian sebagai ide wirausaha.

Untuk contoh berwirausaha sesuai passion, saya rasa ini cukup mudah ditemui di sekitar kita. Misalnya, Bu Ami memiliki hobi memasak, dia ingin berwirausaha yang tidak jauh dari kegemarannya itu. Lalu, dia memutuskan untuk menekuni masak sebagai passion, bahkan Bu Ami mencoba berbagai resep masakan. Lalu memulai membuka usaha catering. Oiya, dari paparan materi di lokakarya tersebut saya juga jadi sedikit paham tentang perbedaan hobi dan passion. Dan ternyata sesuai dengan apa yang saya rasakan. Perbedaan hobi dan passion cukup kontras. Hobi adalah sesuatu yang dilakukan saat waktu luang dan biasanya cenderung hanya menghabiskan uang. Tetapi passion adalah gairah hidup seseorang yang justru bisa menghasilkan uang. Nah... mulai melihat ke cermin, yang saya lakukan selama ini hobi atau passion ya? Hehehe....

Dalam tulisan ini saya juga menambahkan dari sudut pandang saya, bahwa dengan passion kalian juga bisa menciptakan peluang. Gali dan terus berkreasi dengan passion-mu. Fokus dan lakukan apapun yang menjadi passion-mu penuh totalitas. Selain itu, kalau 2P dari narasumber untuk memulai wirausaha adalah passion dan peluang. Saya menambahkan 1P lagi, yaitu prihatin. Bisa juga kita memulai wirausaha karena keprihatinan atau permasalahan tertentu. Ini berdasar pengalaman saya sendiri. Di tahun 2015, saya prihatin dengan harga jual batik tulis di Trenggalek yang sangat murah jika dibandingkan dengan harga jual seharusnya di daerah lain. Dari situ, saya berpikir untuk membuat batik sebagai trend fashion yang anti mainstream dan bisa berdaya jual tinggi. Muncullah ide membuat Hijab Batik saat itu. Lalu, keprihatinan berikutnya adalah "kenapa ya, kok delegasi Kab. Trenggalek yang maju ke ajang Raka Raki, skill untuk berbicara di depan umum tidak se-menter perwakilan Kota Malang, Surabaya, atau daerah yang cetar itu?" Wkwkwk... Lalu ditambah dengan beberapa kali kesempatan saya melihat bagaimana kemampuan berbicara di depan umum para anak muda di Trenggalek (sepengalaman saya saat bertemu beberapa anak muda meskipun tidak gebyah uyah semuanya ya) yang kurang mampu mempengaruhi audience. Ditambah dengan kenyataaan durjana, yang menganggap bahwa kemampuan dalam berbicara di depan umum (bagi kebanyakan masyarakat Trenggalek) bukan hal yang penting, akibatnya banyak yang ngomongnya masih belepotan. Eiimmm.... Jika mendengar istilah public speaking, mereka selalu berpikir itu keterampilan hanya untuk MC, presenter atau orang-orang di dunia entertainment. Ehmmm... Dari keprihatinan itulah asal usul ingin membuka kelas public speaking, siapa tahu nanti bisa punya sekolah public speaking sendiri. Aamiin.. semoga ya. Untuk soal ini tidak ditulis lebih detail lagi, curhatan khusus tentang public speaking sudah diunggah di tulisan sebelumnya. Hehehe...

Kelompok 3 "BERANI"

Oiya, di akhir kegiatan ini kami diminta untuk memuat peta mimpi. Apa mimpi wirausaha yang sudah atau ingin direalisasikan dan bagaimana target mimpi itu untuk 10-15 tahun ke depan. Wuhuuu... saya langsung bingung, mau bikin apa yak waktu itu. Wkwkwk... Dengan kekuatan kepepet dan gonjreng gonjreng, akhirnya jadi ala kadarnya. Taraaaaa.. (maaf super tidak genah).

Ini tentang ALABELA ID, ada onlineshop Gabucu yang sudah dimulai sejak 2012 (menjual daily hijab, instan hijab, baju kekinian, dll); modern ethnic fashion yang dimulai tahun 2015 (Hijab Batik & Lurik) dan rencananya ingin buka kelas untuk belajar public speaking di Trenggalek. Untuk public speaking ini sudah mulai ngasih workshop dan ngisi materi di beberapa acara sejak 2015, tapi niat untuk istiqomah mengadakan kelas secara rutin baru dimulai 2018 ini. Doakan ya netizen yang budiman. Mungkin 10 tahun lagi, aku akan ngakak so hard membaca tulisan ini, "eeee ternyata aku dulu tukang mimpi". Wkwkwk...

Oke, sekian curhat di tulisan ini. Terima kasih telah membaca.
Wujudkan cita-cita Indonesia Berwirausaha :)

Salam sukses!
9/1/18

Hijab Batik AlabelaID versi Majalah Peluang


Menceritakan kembali bagaimana memulai perjalanan Alabela ID tahun 2015 lalu dengan wartawan Majalah Peluang.

Terima kasih Majalah Peluang.

Baca cerita tentang Hijab Batik AlabelaID dengan klik di sini atau download file pdf.

Terima kasih telah membaca.
8/31/18

Peresmian Bioskop Trenggalek


Jika Anda masyarakat Trenggalek yang harus hijrah ke kota tetangga untuk sekedar nonton film kesukaan Anda, kini sudah tidak perlu lagi.

Ini seperti hadiah untuk Trenggalek yang juga bertepatan dengan Hari Jadi ke-824 hari ini (31/8). Yaps, peresmian bioskop Trenggalek yang lama dirindukan oleh masyarakat Trenggalek. Peresmian ini sekaligus menjawab petisi masyarakat yang viral dengan tagar #TrenggalekNyuwunBioskop sejak tahun 2016 lalu.


Dalam peresmian hari ini (31/8), seluruh undangan dan juga warga Trenggalek yang datang sekaligus memeriahkan acara, berkesempatan untuk nonton bareng film Wiro Sableng bersama Bapak Emil Dardak (Bupati) dan Bapak Arifin (Wakil Bupati).



New Star Cineplex (NSC) Cinema Trenggalek ini memiliki 2 studio. Dengan kapasitas maksimal studio adalah ± 300 orang. Bioskop ini terletak di kawasan Utama Sport Center (USC) Jl. Mayjend Sungkono no. 78 Trenggalek (Timur RS Budi Asih). Dalam kawasan ini Anda juga bisa melaksanakan aktivitas olahraga seperti futsal, berenang, fitness, dll. Lumayan ya, setelah capek berolahraga kalian bisa sedikit refreshing dengan nonton film hits nusantara hingga mancanegara.

Tertarik untuk menghabiskan akhir pekan dengan menonton film-film ternama nusantara hingga mancanegara?

Untuk warga Trenggalek, sekarang sudah tidak perlu hijrah ke kota sebelah ya. Hemat bensin, hemat waktu dan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh juga mengurangi kemungkinan resiko kecelakaan dan kejadian di jalan yang tidak diinginkan.

Harga tiket masuk NSC Cinema :
Senin-Rabu Rp 30.000,-
Kamis-Jumat Rp 35.000,-
Sabtu-Minggu Rp 40.000,-
Harga tiket sudah termasuk minuman.

Jam tayang film :
11.00, 13.15, 15.30, 17.45, 20.00 WIB

Happy weekend.

Terima kasih telah membaca.
8/27/18

Belajar Public Speaking di Trenggalek

Sumber : situs Alabela ID
Teaching is the one of profession that creates all other professions. And teaching will be always interesting.

Kalian setuju dengan quote ini? Kalau saya, SETUJU. Ini menjadi alasan kenapa saya senang mengajar. Eits, tapi jangan dibayangkan saya adalah guru SMP atau SMA ya, hehehe... Ketika memutuskan untuk terjun dalam dunia mengajar, saya harus memastikan bahwa ilmu yang akan saya bagikan adalah bukan ilmu sesat apalagi aliran hitam *eh. Maksudnya, saya tidak ingin mengajar materi yang saya tidak menguasai 100%. Dan yang benar-benar saya tekuni bahkan ini juga passion saya hingga saat ini adalah public speaking.

Berapa banyak orang yang merasa asing dengan materi ini? Berapa banyak orang yang benar-benar memahami tentang bagian dari seni retorika ini?

Bagi sebagian orang, ketika mendengar public speaking maka yang terbersit di pikiran mereka adalah MC, presenter atau hal-hal yang berhubungan dengan entertainment. Padahal MC dan presenter hanyalah bagian jenis profesi dari public speaking. Sedangkan seiring munculnya berbagai macam profesi saat ini, kemampuan berkomunikasi di depan publik dengan baik sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa ditunda. Bagaimana seorang pelajar atau mahasiswa melakukan presentasi atas hasil karya dan projectnya, bagaimana seorang dokter bisa berbagi informasi kesehatan dengan audience saat seminar atau dialog tv, bagaimana seorang pemimpin organisasi mampu mempengaruhi anggota-anggotanya dan bagaimana seorang anak muda yang tergabung dalam komunitas tertentu mampu menyampaikan idenya dengan baik dan dapat diterima oleh pendengarnya. Ini hanya sekelumit bagaimana keterampilan public speaking itu harus dimiliki. Dan sayangnya belum ada mata pelajaran khusus di jenjang pendidikan formal untuk materi ini.

Di beberapa kota besar, kita bisa dengan mudah menemukan sekolah-sekolah yang khusus mengajarkan public speaking. Namun, berbeda dengan di Trenggalek. Sejauh ini saya belum menemukan lembaga khusus yang mengajarkan tentang public speaking. Sedangkan ada beberapa adik kelas saya yang ingin mengasah skill mereka dalam berbicara di depan umum. Ini salah satu alasan saya, ingin membuka kelas khusus di Trenggalek untuk berbagi pengalaman dan sedikit ilmu belajar public speaking baik yang saya dapatkan melalui kompetisi, workshop atau kursus di Surabaya.

Dan akhirnya, kelas pertama telah dilaksanakan tanggal 26 Agustus 2018. Yeyeye... Alhamdulillah. Pesertanya juga antusias. Bahkan ada juga yang sudah menantikan kelas kedua.


Terima kasih untuk teman-teman yang sudah bergabung di kelas public speaking hari ini. Untuk yang ingin bergabung di kelas berikutnya, langsung klik di sini. atau daftar melalui Superprof ID.

Harapan selanjutnya, semoga bisa memiliki rumah belajar khusus untuk belajar tentang soft skill. Tidak hanya belajar public speaking, tetapi juga soft skill lainnya seperti desain grafis, kepribadian, table manner, dan lain sebagainya. Aamiin...

Terima kasih telah membaca.
8/25/18

Nuansa Rooftop Hotel Jaas Permai Trenggalek

Hai buat kalian yang lagi di Trenggalek, ehmm... lagi nyari tempat nongkrong  dengan sensasi rooftop?

Nah, hari ini saya bersama teman-teman mencoba salah satu cafe di kawasan hotel bukit Jaas Permai yang baru saja selesai masa pembangunannya. Eh bener nggak sih baru selesai dibangun? Karena bulan April, aku reservasi di sana masih belum ada rooftop ini. Hehehe..


Meskipun tidak setinggi untuk rooftop yang pada umumnya, tapi tempat ini cukup bagus dan cocok untuk santai dan berkumpul dengan sahabat tercinta. Apalagi pemandangannya langsung mengarah ke gunung seperti foto di atas. Hmm.. sepertinya nggak butuh waktu lama, akan segera hits dan rame nih. Mumpung belum rame banget, saya puas-puasin foto disana. Hakzz...


Suasana malam di sana juga recommended untuk jadi pilihan lokasi dinner kalian. Apalagi jika membayangkan bintang-bintang muncul ikut menghiasi langit malam. Ditambah hadirnya iringan biola atau saxophone. Ahh.. Saya mulai berpikir untuk merencanakan resepsi pernikahan disini. Hahahaa...


Selain outdoor, untuk kalian yang ingin suasana lebih private bisa pindah ke area indoor nih. Bagus juga kok. Fyi, di lokasi outdoor anginnya lumayan kencang. Untuk yang rentan masuk angin, lebih baik pindah ke dalam. Hehehe... Apalagi yang mau ngadain special dinner lengkap dengan dekorasi dari party planner. Wahhh.. lokasi ini cocok deh. Feel so romantic.

Dan sedihnya tadi saya lupa untuk memfoto menu makanan disana. Karna kami terlalu asyik ambil gambar. Hehe.. untuk minuman seperti milkshake harganya cukup 10K saja. Nah, untuk menu yang lainnya ini ingatanku tidak merekam kuat. Maafkan yak. Akan diupdate nanti ketika ada kesempatan ke sana lagi :)


Penasaran?
Langsung saja ke hotel Bukit Jaas Permai Trenggalek. Oiya, Senin-Sabtu buka mulai jam 15.00 WIB, Minggu mulai buka jam 10.00 WIB. Buka sampai tengah malam kok. Have fun ya.

Terima kasih sudah membaca.
8/16/18

Pengalaman Casting di TV9 Nusantara


Semalam saya mendapatkan informasi tentang audisi presenter di TV9 Nusantara. Ada 3 kategori yang dicari yaitu news anchor program Jurnal, host program Jurnal Muda dan host program produksi lainnya. Nah, karena TV9 merupakan stasiun TV yang cenderung memberikan tayangan religi bernafaskan NU, ada banyak pertanyaan yang kemudian muncul, seperti "apakah dites tentang pengetahuan NU?", "Apakah diminta untuk membacakan surat-surat dalam Al Qur'an?", dan lain-lain. Baiklah, saya akan membagikan cerita pengalaman saya ketika mengikuti casting di TV9 beberapa waktu lalu.

Di setiap casting, usahakan untuk penampilan menarik from head to toe.  Menarik disini bukan identik dengan make up tebal dan baju blink-blink ya. Tapi berpakaian yang rapi (cocok untuk keperluan tampil di TV). Saya memilih tema baju smart-casual atau formal casual dan natural make up. Ketika memasuki ruang casting, di sana sudah ada beberapa produser yang siap menyaksikan aksi kita. Ketika masuk dan memakai clip on, saya diminta untuk memperkenalkan diri dengan menghadap ke kamera yang sudah standby disana. Setelah itu, produser menanyakan terkait pengalaman saya seperti MC dan pernah siaran dimana saja. Setelah itu produser meminta saya untuk seolah-olah membawakan acara travelling (memang saat itu yang dicari adalah host untuk acara travelling), setelah itu saya diminta untuk membawakan acara off air seperti acara pameran UMKM misalnya. Tidak berhenti sampai disitu, yang terakhir saya diminta untuk memeragakan sebagai host acara dialog atau talkshow.

Memang saat itu casting yang dibuka adalah untuk host program Jatim Vacation (acara travelling), namun tidak menutup kemungkinan dari hasil tes akan ada produser lain yang melirik. Karena di TV9 program acaranya juga banyak.

Setelah mencoba casting tersebut, untuk pertama kali saya diajak program off air yaitu Dapur Sehat bersama KOBE. Ini acaranya di Surabaya dan beberapa kota di sekitarnya. Waktu itu acaranya hanya beberapa episode saja, dan selesai. Saya kira sudah tidak berkesempatan lagi menjadi presenter di sana. Tapi ternyata, beberapa minggu kemudian saya dipercaya untuk menjadi host program Ramadhan dan dialog kesehatan Dokter On Air.

Jadi, untuk teman-teman yang mengikuti casting di TV9, bisa jaga-jaga misalkan diminta untuk seolah-olah membawakan berbagai jenis acara seperti acara off air (pameran, bazar, dll), dialog, news, dll. Jangan lupa sedikit pelajari tentang program acara apa saja yang ada di TV9.

Terima kasih sudah mampir. Sukses selalu!

8/14/18

Pengalaman Casting di TVRI Jawa Timur

Apakah kalian memiliki cita-cita untuk menjadi news presenter? Apa yang akan kalian bayangkan ketika mengikuti tes atau casting sebagai news presenter?


Kali ini, saya akan berbagi cerita tentang pengalaman saat mengikuti casting di TVRI Jawa Timur. Memang sudah sejak kecil (tepatnya mulai usia berapa aku tidak ingat, Hehehe), saya ingin menjadi seorang news presenter atau di level berikutnya menjadi news anchor. Kalau bahasa lugunya anak kecil, "pengen ngomong di TV". Kalau kata orang tuaku, saat aku kecil usia sekitar ± 5 tahun, aku bisa berbicara interaktif sendiri dengan telpon mainanku selama 5 menit. Orang tuaku heran, bagaimana bisa anak kecil bicara tiada habisnya selama itu, dan bukan settingan. Seusia orang dewasa saja belum tentu semua bisa. Baru akhirnya saat aku dewasa dan menjadi host, mereka menyadari bahwa itu bagian kecil indikasi bakat anaknya.

Tapi kalau perkenalanku dengan dunia jurnalistik dimulai di kelas 2 SMA. Saat itu,  saya bersama dengan teman-teman seangkatan OSIS menginisiasi penerbitan majalah sekolah. Kegemaranku pada dunia tulis menulis membawaku menjadi seorang pemburu berita, eh lebih tepatnya pemburu untuk rubrik majalah sekolah sih. Hehehe... Dengan bimbingan guru bahasa Indonesia dan juga inspirasi dari mbah Google, beberapa artikel yang saya tulis lolos untuk dimuat di majalah sekolah. Saking betahnya, saya bergabung dengan TKMS (Tim Kreatif Majalah Sekolah) hingga kelas 3 SMA (menjelang ujian kelulusan).

Lalu di kelas 2 SMA saya menantang diri untuk mengikuti pemilihan duta wisata tingkat daerah. Dan pada saat karantina, saya berkenalan dengan ilmu baru. Ilmu yang saat itu terasa sangat asing karena tidak pernah mendapatkannya di bangku sekolah yaitu public speaking. Nah, pasti sudah tahu dong apa itu public speaking?

Dari situlah ambisi menjadi news presenter seperti dibangunkan lagi, setelah sebelumnya hanya diangan-angan dan tidak tahu cara mewujudkan impian.

Sejak menjadi mahasiswa, aku lebih giat mengasah keterampilan ku dalam membawa acara dan yang terpenting membangun link. Karna sebagai gadis perantau, saya perlu banyak menjalin perkenalan dengan banyak orang. Dari kenalan-kenalan tersebut dapat info lowongan presenter/MC, casting, dll.

Nah, tanggal 3 Agustus lalu aku mendapatkan telepon dari bagian pemberitaan TVRI untuk mengikuti casting. Sebelumnya saya mendapat informasi casting tersebut dari teman saya yang juga news presenter di TVRI tersebut. Saya diminta untuk datang pukul 10.00 WIB dengan pakaian layaknya seorang presenter berita.

Saat tiba di kantor TVRI Jatim, saya diberi 3 naskah Jawa Timur dalam Berita. Dua naskah adalah berita dalam bahasa Indonesia dan 1 naskah dalam bahasa Inggris. Ketika giliran saya dipanggil dan masuk studio, pertama-tama saya diminta untuk memperkenalkan diri. Lalu setelah itu saya diminta untuk membaca naskah berita yang telah diberikan tadi. Lalu setelah itu diminta untuk reportase dan praktek dialog.

Pada tes ini, dari segi intonasi, artikulasi, warna suara dan bagaimana penampilan kalian di screen atau layar akan dilihat. Menjadi seorang presenter, tidak cukup hanya dengan teknik atau skill yang mumpuni tetapi unsur camera genic dan proporsional badan saat ditampilkan pada layar juga menjadi salah satu indikator penilaian juga.

Teknisnya ketika membaca naskah berita, tidak menggunakan prompter. Jadi menggunakan naskah yang diberikan ketika datang ke kantor. Lalu untuk reportase dan dialog, tidak ada ketentuan tema tertentu jadi ini berdasar improvisasi kalian saja.

Setelah semua tes dilalui, semua peserta diperbolehkan pulang. Pengumuman untuk yang lolos akan diberitahukan via telepon atau SMS, dan melanjutkan ke tahap interview.

Ada beberapa pembaca yang kemudian menanyakan tentang tips dan strategi saat menghadapi casting. Ehmm.. Kalau saranku:

  1. Sebelum tes, minta doa restu orang tua. Hehehe
  2. Saat membaca naskah berita, usahakan sesekali menengok ke arah kamera. Jangan terus menerus menunduk ke bawah/arah kertas naskah beritanya. Karna sekalipun yang dinilai dari segi suara, ini akan menunjukkan keprofesionalan kalian. Jika kalian diterima, dan saat on air  ternyata prompter studio bermasalah atau rusak, kalian sudah memperlihatkan bahwa kalian tetap bisa diandalkan. Ketika on air membacakan berita, tidak mungkin kan kalian menunduk terus. Hehehe.. Bagi yang belum terbiasa pasti sulit, jadi perlu dilatih ya. Oiya, jangan lupa siapkan opening dan closing seperti saat on air ya.
  3. Upayakan topik/tema untuk materi reportase adalah berita aktual Jatim atau berita nasional yang merupakan berita hangat. Seperti contoh untuk yang saat ini sedang marak diberitakan adalah keberangkatan jamaah haji, penggalangan dana Peduli Lombok, pencalonan capres cawapres, Asian Games, dsb. Jangan lupa opening dan closing ya.
  4. Untuk dialog, usahakan materi yang akan dibawakan adalah topik yang kalian kuasai. Meskipun topik ringan (misal: fashion, kesehatan, kuliner, dll), tetapi pembawaan kalian harus seperti benar-benar meyakinkan. Karena dialog ini nantinya akan ada pihak TVRI yang berperan seolah-olah menjadi narasumber kalian. Nah, apapun yang akan kalian tanyakan maka beliau akan dengan sangat ngawur-ngawuran menjawab. Nah disini kalian jangan sampai terlihat mati kutu. Improvisasi saja, tapi tetap yang elegan. Hehehe. Jangan lupa opening dan closing ya.
  5. Ketika mulai opening dan closing, jangan lupa untuk tersenyum manis di setiap kata yang diucapkan. Nggak mungkin dong seorang presenter menyapa pemirsanya dengan muka cemberut atau galak. Hehehe.. Berbeda dengan saat membacakan naskah berita atau melakukan reportase, jika sekiranya itu hard news (berita duka, kriminal, kecelakaan,dll) tunjukkan raut muka yang berempati. Jika soft news seperti liputan kuliner, fashion, dan berita ringan lainnya baru munculkan senyum manisnya. Ini juga berpengaruh, jangan sampai membawakan berita duka, lalu presenter yang membacakan justru senyum-senyum. Hehehe


Sepertinya itu saja saran dariku, semoga tulisan ini bisa sedikit membantu dan menjadi bahan referensi untuk teman-teman yang akan mengikuti casting di TVRI Jatim. Bisa saja hal-hal yang akan dites untuk casting berikutnya akan berbeda-beda. Baiknya ketika kalian dihubungi dan diundang casting, kalian tanyakan terlebih dulu tes apa saja yang akan diujikan nanti.

Sukses selalu.
Terima kasih telah membaca.
8/4/18

Talkshow Culture For Future UNISMA Bekasi


Mengawali ke-hectic-an di bulan Agustus ini, kita mulai dari acara talkshow Culture for Future di Universitas 45 Bekasi (UNISMA Bekasi).

Acara ini diadakan oleh mahasiswa jurusan ilmu komunikasi angkatan 2015 UNISMA Bekasi yang tergabung dalam Fifteen Organizer. Di acara ini, mereka mengundang Gramuda Sabudarta Indonesia (GSI) untuk sharing dan bercerita tentang bagaimana peran muda millennial terhadap budaya. Nah, saya dan Luh Putu Eka Yani (Muda Sabudarta Indonesia 2016) cukup senang karena berkesempatan untuk lebih dekat dengan mahasiswa di sana untuk mengenalkan tentang GSI. Pada dasarnya memang kita berdua senang sharing sih. Karena dengan berbagi kita bisa membantu orang lain untuk lebih luas melihat dunia dan yang mungkin untuk saat ini mereka belum lihat atau alami sendiri.

Sebelum berbicara lebih panjang, ada baiknya kalian tonton video ini :)



Nah, itu adalah sekilas tentang Gramuda Sabudarta Indonesia atau Generasi Muda Sadar Budaya dan Pariwisata yang juga saya perkenalkan ke peserta Culture for Future. 

Dalam sesi talkshow tersebut banyak pertanyaan yang muncul tentang program kegiatan yang diinisiasi oleh Gramuda Sabudarta Indonesia. Di video tersebut sudah kami tampilkan program kegiatan andalan kami, meskipun tidak semua bisa kami kumpulkan dan tampilkan dokumentasinya. Yang pertama adalah Sabudartion (Sabudarta in Action) dan Pemilihan Muda Sabudarta Indonesia.

Secara singkat, Sabudartion adalah upaya yang kami laksanakan untuk sedikit berkontribusi kepada masyarakat sekitar kami. Kegiatan yang diinisiasi tidak jauh dari hal-hal yang berdampak pada pariwisata, budaya dan ekonomi kreatif yang berimbas pada parbud. Nah, membahas mengenai "kontribusi", umumnya banyak orang yang akan membayangkan hal-hal super power atau hal-hal yang besar. Seperti membangun desa, membangun jalan, dll. Melalui Sabudartion ini, kami memaksimalkan potensi seperti hobi, minat khusus hingga passion kami untuk berkontribusi. Nah contoh-contohnya seperti yang sudah kami tampilkan dalam video.

Lalu berikutnya adalah Pemilihan Muda Sabudarta Indonesia. Ini merupakan acara rutin tahunan yang diadakan guna mencari figur atau sosok inspirasi anak muda yang mau dan mampu menjadi pioneer sekaligus berpartisipasi aktif dalam kegiatan pariwisata dan budaya di daerah asalnya. Ya, nantinya mereka juga akan getol dalam melaksanakan Sabudartion di daerah asalnya.

Video tentang kegiatan Culture for Future ini bisa dilihat di bawah ini ya.



Terima kasih telah membaca.
7/31/18

TATA RIAS PENGANTIN TRENGGALEK, JAWA TIMUR

Salam budaya!
Kali ini, Bela kembali dengan konten budaya. Setelah membaca ulasan ini semoga sudah tidak bingung ya mau rias apa untuk hari pernikahannya. Hehe...

Rias Pengantin Menak Sopal (dokumentasi pribadi)

Hari ini (31/07), Bela berkesempatan untuk menyaksikan pembakuan tata rias pengantin khas Kab. Trenggalek, Jawa Timur. Upaya untuk menggali dan mengkaji hingga akhirnya tata rias ini dibakukan memakan waktu kurang lebih 6 tahun. Tentunya dengan diskusi dan koordinasi dengan budayawan, pakar budaya setempat dan dinas-dinas terkait. Ibu Anik Setiani sebagai pioneer dibantu dengan tim penggali yaitu Imam Ropingi, Muryanti dan Erlina Efendi telah berhasil menyajikan 2 tata rias pengantin khas Trenggalek yang diberi nama Retno Panganti dan pengantin kebesaran Menak Sopal yang juga sedikit mengadopsi dari tata rias pengantin Solo dan Yogyakarta. Hal ini juga disampaikan Ibu Anik bahwa Trenggalek, dulunya juga dipengaruhi oleh 2 kerajaan dari Solo dan Jogja (mataraman). Tentunya juga disesuaikan dengan rentetan filosofi yang kental dengan sejarah dan segala hal yang merepresentasikan Trenggalek.

Sebelum Bela lanjutkan, tulisan ini mungkin tidak akan 100% memuaskan pembaca sekalian. Informasi yang dapat Bela unggah masih sangat jauh dari kata lengkap. Baik dokumentasi foto, video dan selayang pandang rias pengantin Trenggalek ini bersifat 'ala kadar' dan hanya mengandalkan kekuatan hengpong ajaib. Hehehe. Semoga ulasan ini dapat dijadikan sebagai ladang berbagi untuk masyarakat Trenggalek dan netizen tercinta yang penasaran dengan kehadiran tata rias khas dari kawasan pesisir selatan Jawa Timur ini.
Retno Panganti (Doc. Dhendy)

Yang pertama adalah pengantin keputren Retno Panganti. Ketika pertama kali saya melihat, saya penasaran dengan pemilihan warna merah maroon sebagai busananya. Ternyata warna itu diadopsi dari warna cengkih yang matang. Mengingat salah satu hasil bumi daerah yang membuat Trenggalek semakin dikenal adalah cengkihnya. Motif Cengkih ini juga dipakai sebagai kain jarit pengantin yang diberi nama Bledhak Cengkeh Sumawur. Makna Retno = intan atau berlian dan Panganti = penantian, sehingga dapat diartikan "sepasang pengantin yang menanti sebuah kebahagiaan dalam mengarungi bahtera keluarga". Untuk detail rias Retno Panganti bisa dilihat pada video berikut ini.



Sedangkan yang kedua merupakan rias pengantin kebesaran Menak Sopal. Menurut saya tatanan rambut/sanggul beserta perhiasan mahkotanya sangat unik dan cantik. Sanggul pengantin ini diberi nama Keongan Kumlawe.


Pengantin putri Menak Sopal
(Doc. Bayphotography1) 
Roncean sanggul pengantin Putri terdiri dari Pari Pauli, Keket Sekar Ngenguwung dan Tibo Dodo Boga Panuwun. Sedangkan perhiasan kepalanya terdiri dari sumping cumi cumanthil, mahkota kelautan cumi-cumi Mimi Karangrang, menthul 5 bunga durian panca sekar sarkara (sarkara berarti manis), mentul 3 kerang Mustika karangrang, dan mahkota karangrang alit.

Untuk detail tata riasnya, bisa dilihat di video berikut ini. Maaf bukan HD. Hehe...



Menjadi hal yang wajar ketika inovasi  dipublikasikan memicu pro dan kontra. Terlepas itu semua patut diapresiasi atas niat, upaya dan kerja kerasnya. Tentu tidak ada karya yang benar-benar sempurna. Tapi setidaknya semangat cinta budaya dan cinta tanah kelahiran patut kita contoh bersama.

Rasanya pengen ya menuliskan secara detail dan rinci tiap-tiap filosofi di masing-masing elemen rias pengantin Trenggalek ini. Tapi aku tak punya buku pakemnya. Hahaha. Barangkali ada yang tertarik untuk berdiskusi, meliput atau wawancara dengan narasumber yaitu Ibu Anik saya hanya bisa membantu untuk menyambungkan ke beliau saja. Bisa email ke zanzabela@yahoo.com

Terima kasih sudah membaca.
7/7/18

Menengok Pembuatan Bulu Mata Palsu di Purbalingga

Apakah kalian sering memakai bulu mata palsu?
Bagi para pemula, memakai bulu mata palsu bukan hal yang mudah. Awal mencoba memakai bulu mata palsu, biasanya lem bulu mata masih berantakan. Sehingga membuat riasan bukannya terlihat cetar tapi malah memar. Hehehe...

Nah, makai bulu mata palsu aja susah ya. Pernah membayangkan bagaimana cara membuat bulu mata palsu?

Hmmm... Hanya sekedar menempelkan di mata saja susah, apalagi membuat bulu mata.

Sebelum hari ini, saya berpendapat bahwa bulu semua mata palsu itu diproduksi massal oleh mesin pabrik. Ternyata tidak berlaku di produsen dan supplier Bilqis Eyelashes di Purbalingga, Jawa Tengah.




Hari ini saya beruntung bisa berkesempatan untuk mengunjungi stand pameran Purbalingga di pameran APKASI yang diselenggarakan di ICE BSD, Tangerang Selatan. Di sana, salah satu karyawan pembuat bulu mata palsu dengan cekatan mendemokan bagaimana cara membuat bulu mata palsu. Ternyata semua dibuat oleh tangan manusia. Prosesnya ada 8 langkah. Karena keterbatasan waktu, saya hanya mampu merekam cuplikan-cuplikan videonya saja.

Selayang Pandang Bilqis Eyelashes

Bulu mata palsu sudah menjadi dalam merubah betuk mata dan mempertegas eye makeup. Memakai bulu mata palsu juga dapat memberi kesan mata yang lebih hidup dan menonjol. Ada beberapa tipe bulu mata palsu, dan masing-masing mempunyai fungsinya masing-masing untuk menunjang penampilan di acara atau kegiatan tertentu.

Kami merupakan produsen & supplier bulu mata palsu dari Purbalingga. Kami telah menjadi produsen bulu mata palsu sejak tahun 2000, dan telah membuat lebih dari 100 type bulu mata palsu dan akan terus bertambah mengikuti tren masa kini. Saat ini produk kami sudah menyebar ke Jakarta, Bandung, Medan, Semarang, Surabaya, Bali, Palembang, Makassar, Lombok Hingga ke Papua (https://bilqiseyelashes.com/about-us/)


Terima kasih sudah mampir.

(Admin/Zan)
x
7/2/18

Bijak Berinternet


Dalam 2-3th belakangan ini sering sih nemui EO/wartawan/produser/rekan kerja (konteksnya entertain) yang selain nanya nama yang kedua adalah akun sosmed (yang sering ditanyain Instagram waktu itu). Pikirku, kenapa ya nanyain IG? Mereka juga nggak nyari endorser kok. Dan ada juga yang akhirnya ngajak event atau nawari kontrak setelah mereka stalking Instagram.

Bagi sebagian orang yang mungkin berpaham konvensional, "media sosial bukanlah cerminan diri yang asli. Hanya untuk bersenang-senang dan seru-seruan bareng teman. Mereka tidak mau dinilai berdasar status yang mereka post atau share di sosmed mereka"

Tapi saya pernah berpikir bagaimana kalau justru di dunia daringlah mereka menunjukkan sifat aslinya? Yang mungkin dia tidak bisa menjadi diri sendiri di kesehariannya, lalu melampiaskan di dunia maya. Meskipun ada juga beberapa orang yang di dunia daring maupun sosialisasi sehari-harinya tetap sama alias istiqomah. Nggak dibuat-buat, tetap aja sama-sama kocak, menampilkan ya apa adanya dirinya.

Lantas bukan berarti ini berkesan menyalahkan paradigma konvensional tadi, oh bukan. Tapi realisasinya, masyarakat millenial juga tidak segan menjadikan isi media sosial kalian sebagai bahan atau bahkan indikator audisi. Ya, ini (mungkin) tidak berlaku untuk semua hal atau semua bidang pekerjaan. Recruitment untuk posisi seorang penjahit juga perlu pembuktian skill, harus diuji praktik menjahitnya. Berbeda dengan orang yang mencari seorang make up artist, bisa saja (cukup) dengan stalking media sosial, melihat porfolionya dan itu menjadi bahan seseorang menilai apakah riasan MuA tersebut 'yay' or 'nay'.

Nah, jadi kalau ada user yang repot mikirin feed, ruwet ngatur komposisi foto yang diupload, nata tone gambar yang akan dipost, take fotonya rewel banget, dll bisa jadi mereka sedang menyiapkan CV digital mereka di media sosial dan siap-siap distalking produser *eeaaakkkk.

Dari pengalaman kompetisi, sosmed dimasukkan dalam penilaian bukan untuk semata-mata untuk menilai 'saklek' oh orang ini baik atau tidak baik. Tetapi bahan pertimbangan seberapa positif orang itu, bagaimana kepribadian dia ketika tidak dalam masa kompetisi, dll.

Nah, zaman sekarang tulisan atau narasi panjang kali lebar kurang menarik, kurang mengena dan mungkin pusing dibaca. Kebetulan saya menemukan video yang sekiranya bisa mewakili tulisan saya. Singkat, padat dan jelas.

Semoga bisa diambil pesan baiknya dan menjadi pribadi yang lebih positif baik di dunia daring atau sehari-hari.

Hati-hati dengan apa yang kalian posting dan hati-hati ketika jari anda meninggalkan jejak komentar di media sosial.

Semoga bermanfaat.
6/1/18

Disruption Era : Untung atau Buntung?

Perkembangan teknologi saat ini memicu banyak perubahan di berbagai aspek kehidupan. Seperti perubahan pada sektor pendidikan, transportasi, ekonomi dan lain-lain. Pada kenyataannya, seiring perkembangan dan inovasi yang terus diupayakan tidak hanya berdampak pada canggihnya teknologi itu sendiri tetapi juga berpengaruh terhadap aspek sosial masyarakat. Seperti cara manusia terhubung antar satu dengan yang lain, interaksi antar organisasi masyarakat, hingga bagaimana cara berbisnis dengan sistem-sistem baru. Namun kehadiran inovasi ini ternyata tak selalu dirasa menguntungkan, beberapa pihak di sektor tertentu perubahan yang disebabkan oleh inovasi ini justru mengacaukan (disruption) (Mayling Oey-Gardiner, 2017).

Istilah disruption atau disrupsi saat ini menjadi topik yang banyak diperbincangkan akhir-akhir ini. Meskipun sebenarnya istilah ini sudah lama diperkenalkan dengan konsep disruptive innovation atau inovasi yang mengganggu. Konsep disruptive innovation ini pertama kali diperkenalkan oleh Clayton M. Christensen, seorang profesor di Harvard Business School dan Joseph Bower tahun 1995. Christensen memperkenalkan konsep ini awalnya dari perkembangan teknologi yang disebut dengan istilah teknologi yang mengganggu. Inovasi ini dinilai sebagai pendatang baru yang mengganggu perusahaan incumbent yang sudah mapan (Edy Suandi Hamid, 2017). Menurut Christensen, disruptive innovation menggambarkan proses dimana pada awalnya pendatang baru baik penyedia barang atau jasa berakar dalam aplikasi sederhana pada bottom of a market dan kemudian tanpa henti bergerak naik ke pasar, akhirnya menggeser pesaing atau perusahaan yang sudah mapan.


Arry Rahmawan (2017) menyebutkan bahwa era disruptif diartikan sebagai era dimana banyak inovasi-inovasi yang muncul dan tidak disadari inovasi tersebut mengganggu jalannya aktivitas dari tatanan sistem konvensional bahkan mengganti hingga menghancurkan sistem konvensional tersebut. Sedangkan Nisrin Husna (2017) mengemukakan, disruption era sebenarnya merupakan sebuah inovasi dimana dalam era ini segala sesuatu terjadi secara random dengan memberikan kemudahan bagi siapapun untuk melakukan apa saja di dunia maya dengan begitu mudah, namun juga bisa jadi berbahaya. Dampak yang muncul akibat era ini adalah membentuk kebiasaan publik kepada kemudahan-kemudahan seperti saat membeli makanan, mendapatkan alat transportasi, berbelanja dan kemudahan lainnya. Muliaman D. Hadad (2017) juga mengemukakan bahwa disruptive innovation adalah sebuah inovasi yang berhasil mentransformasi suatu sistem atau pasar eksisting, dengan memperkenalkan kepraktisan, kemudahan akses, kenyamanan, dan biaya yang ekonomis.


Bukti bahwa era disrupsi akan terjadi juga diprediksi oleh Bill Gates (1994), "...banking is necessary, banks are not...". Hal ini cukup menggambarkan bahwa perbankan akan bergerak ke arah virtual tanpa adanya wujud bank secara fisik.


Adanya inovasi-inovasi yang mempengaruhi perubahan zaman dengan sangat cepat tak hanya berpengaruh terhadap dunia teknologi saja. Seperti dunia teknologi yang mendisrupsi aspek dunia bisnis. Tetapi pada kenyataannya, inovasi ini juga mendisrupsi profesi sebagai seorang humas atau public relation. Era disrupsi ini mempengaruhi bagaimana cara seorang PR bekerja dan berkomunikasi. Pengaruh disruption era  terhadap profesi public relation juga disampaikan Nisrin Husna (2017) bahwa seorang PR tidak lagi hanya merujuk pada  press agentry dan publicity tetapi juga harus mampu menguasai trend media daring dalam proses engagement dan relationship building dengan publiknya. Hal ini memperkuat adanya fakta bahwa krisis yang terjadi pada suatu perusahaan atau organisasi tidak hanya dibatasi dengan hal-hal fisik semata namun juga terjadi dalam dunia digital. Sebagai contoh pada tahun 2016 website operator seluler Telkomsel diretas oleh oknum yang disinyalir pelanggan yang merasa tidak puas dengan harga layanan provider tersebut dan menuntut penurunan harga. Dalam waktu singkat fenomena ini menjadi viral bahkan memicu opini publik lainnya di dunia maya.


Berdasarkan fenomena tersebut seorang praktisi PR dituntut membekali diri dengan pengetahuan dan strategi seiring dengan zaman yang semakin berkembang. Dalam unggahan berikutnya, admin akan membahas mengenai bekal seorang praktisi PR di era disrupsi.




****



Beberapa bacaan yang menjadi bahan referensi :
1. Arry Rahmawan, Founder CerdasMulia Institute
2. Laksamana, Agung. 2018. Public Relations in the Age of  Disruption. Jakarta : Mizan Digital Publishing
3. Husna, Nisrin. 2017. Public Relations di Disruptions Era. www.binus.ac.id. Diakses 1 Juni 2018 pukul 08.53 WIB
4. Financial Technology (FinTech) di Indonesia oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, Muliaman D. Hadad, Ph.D

(Admin/Zan)
5/1/18

Siapa Calon Gubernur Pilihanmu?


Pesta demokrasi seperti pemilihan gubernur Jawa Timur memiliki serangkaian proses yang harus dilalui. Tak terkecuali masa kampanye yang gencar dilakukan oleh masing-masing pasangan calon (paslon) yang beradu. Masa kampanye merupakan momentum bagi para calon pemimpin rakyat menjalin komunikasi dengan masyarakat guna memaparkan visi, misi dan rencana pembangunan apabila terpilih menjadi pemimpin. Menurut Kotler dan Roberto (1989), kampanye adalah upaya terorganisir yang dilakukan oleh satu kelompok (agen perubahan) yang berniat untuk membujuk orang lain (pengadopsi target), untuk menerima, memodifikasi, atau meninggalkan ide, sikap, praktik dan perilaku tertentu. Kampanye juga dinilai sebagai serangkaian tindakan atau usaha yang bertujuan agar pemilih (the target adopters) mau menerima pesan-pesan politik dari kandidat untuk mengubah perilaku politik pemilih. Sehingga kandidat bisa mendapatkan dukungan. Melalui masa kampanye, rakyat dan calon pemimpin bisa berinteraksi untuk membangun komitmen apabila calon tersebut terpilih.
Pelaksaan kampanye pun diawasi oleh KPU dan Bawaslu Jawa Timur sehingga masing-masing paslon dan tim sukses harus memperhatikan peraturan dan kaidah kampanye seperti tidak melibatkan anak-anak sebagai komoditas politik. Tak terkecuali pemilihan gubernur di provinsi Jawa Timur yang akan dilaksanakan tanggal 27 Juni 2018 mendatang. Berbagai jenis cara kampanye paslon nomor 1 yaitu Khofifah-Emil Dardak dan paslon nomor 2 Syaifullah Yusuf-Puti Guntur baik secara tatap muka dan melalui media seperti media cetak, media elektronik hingga media sosial memiliki strategi yang berbeda-beda. Positioning antar kedua paslon yang diterima oleh masyarakat sebagai calon pemilih terkait pencitraan atau image yang dibangun oleh masing-masing paslon pun berbeda pula. Bahkan di hari saat pengambilan nomor urut paslon ketika kampanye belum dimulai, salah satu netizen Noviyanto Aji sudah menulis melalui www.nusantara.news memberikan penilaian terkait cara pencitraan kedua paslon tersebut. Pada saat pengundian nomor urut, paslon Gus Ipul-Mbak Puti datang ke lokasi dengan naik angkot. Sedangkan Khofifah-Emil datang dengan berjalan kaki. Wartawan pun berdesakan memotret untuk meliput bahan pemberitaan kedua paslon tersebut. Menurut Noviyanto, beginilah potret pencitraan calon kepala daerah. Setiap calon mulai dari calon bupati, walikota, bupati, legislatif hingga presiden melakukan hal sama. Sekaya apapun mereka, namun ketika menjelang pesta demokrasi seolah-olah mereka menjelma menjadi ‘rakyat jelata’. Trik pencitraan ini hampir tidak bisa dibedakan mana realitas asli (genuine reality) dan realitas palsu (pseudo reality) dalam bungkus media.


Melihat Visi Misi Masing-masing Pasangan Calon

1.  Khofifah Indar Parawansadan dan Emil Dardak
Sosok Khofifah Indar Parawansadan cukup dikenal sebagai aktivis Nahdatul Ulama (NU) dan namanya semakin dikenal luas setelah dua periode diangkat sebagai menteri. Yaitu sebagai menteri Pemberdayaan Perempuan oleh Presiden terpilih Abdurrahman Wahid pada Kabinet Persatuan Indonesia dan sebagai Menteri Sosial pada periode presiden Jokowi kabinet kerja 2014-2019. Sedangkan pasangannya Emil Dardak adalah seorang eksekutif muda yang memulai karir politiknya pada tahun 2015 sebagai calon Bupati Kabupaten Trenggalek dan berhasil memenangkan suara pada pilkada Desember 2015 tersebut.

Program Nawa Bakti Satya paslon Khofifah-Emil

Visi paslon nomor 1 adalah terwujudnya masyarakat Jawa Timur yang sejahtera, seimbang, unggul dan berakhlak dengan tata kelola pemerintahan yang partisipatoris, inklusif dan menghargai nilai-nilai kemanusiaan. Sedangkan misinya adalah 1) membangun insan Jawa Timur secara utuh dengan mendayagunakan seluruh potensi melalui pembangunan sektor kebudayaan, pendidikan dan kesehatan dengan dilandasi oleh kearifan lokal yang berbasis pada nilai-nilai kesantrian, keagamaan dan kebudayaan; 2) Membangun ekonomi berbasis gotong royong sehingga tercapai keadilan dan kesejahteraan yang menjangkau semua lapisan serta mendorong keberpihakan terhadap sektor ekonomi kecil dan menengah yang sinergis dengan kekuatan ekonomi yang lebih besar; 3) Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, terbuka dan partisipatoris sehingga terwujud kebijakan yang inklusif, di atas landasan kepemimpinan yang meritokratik, inovatif, tegas dan mengayomi; 4) Memperkuat demokrasi kewargaan untuk menghadirkan ruang sosial yang menghargai prinsip kebhinekaan; 5) Mewujudkan pembangunan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan untuk menjamin keselarasan ruang ekologi, ruang sosial, ruang ekonomi dan ruang budaya (www.kumparan.com).
Sedangkan implikasi program dari visi misis tersebut diberi nama Nawa Bakti Satya yang mengadopsi program Presiden Joko Widodo, Nawa Cita. Nawa Bakti Satya ini terdiri dari sembilan program prioritas yang dirumuskan tim Khofifah-Emil untuk mewujudkan Jawa Timur sejahtera dan mulia sesuai dengan tagline Kerja Bersama. Melalui www.kominfo.jatimprov.go.id, Khofifah mengutarakan makna dari Nawa Bakti Satya dalah sembilan program unggulan yang dibaktikan untuk kemuliaan masyarakat Jawa Timur. Mulia dimata masyarakat, mulia dimata bangsa-bangsa lain dan mulia dihadapan Allah SWT.
Melalui akun instagram @khofifahemil, program-program yang termasuk Nawa Bakti Satya adalah sebagai berikut (analisis sampai tanggal 30 April 2018) :

1. Bhakti 1: JATIM SEJAHTERA


Jatim Sejahtera adalah salah satu bentuk implikasi program Nawa Bakti Satya yang dicanangkan oleh paslon Khofifah-Emil. Program ini selaras dengan visi terciptanya kesejahteraan yang berkeadilan sosial dengan memperhatikan kelompok masyarakat yang rentan. Tujuannya adalah mengentaskan kemiskinan menuju Keadilan dan Kesejahteraan Sosial. Program ini dibuat berdasar data BPS Jawa Timur September 2017 tentang jumlah kemiskinan Jawa Timur sebesar 11,20% yang terbilang lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka kemiskinan nasional sebesar 10,12%. Program ini meliputi PKH plus atau Program Keluarga Harapan dengan insentif lebih komprehensif untuk penduduk miskin, penyandang disabilitas, lansia terlantar, perempuan, keluarga rentan.

2. Bhakti 2: JATIM KERJA

  
Jatim Kerja adalah perwujudan kemudahan akses terhadap lapangan pekerjaan dan keterhubungan wilayah guna mewujudkan rakyat Jawa Timur yang adil dan sejahtera. Tujuannya adalah memperluas lapangan pekerjaan dan membangun keunggulan ekonomi.
Program ini meliputi Millenial Job Center yaitu mencetak milenial profesional untuk memasuki era baru dunia kerja berbasis freelance dengan memfasilitasi start-up, membangun jam terbang, akses pemasaran dan pembiayaan usaha, kedua adalah Dream Team Science Techno Park yaitu memfasilitasi kelompok rintisan usaha (5-10 anak SMK & 2-4 anak D3/S1), dalam Science Techno Park (STP) dengan produk inovasi berbasis komoditi unggulan, yang ketiga adalah Belanova (Belanja Inovasi Daerah) yang memberi jaminan bagi produksi dan distribusi produk-produk inovasi UMKM dan industri kecil yang sinergis dengan information super corridor di 5 Baperwil.

3. Bhakti 3: JATIM CERDAS & SEHAT


Program Jatim Cerdas dan Sehat ini adalah program yang membantu pemberian pendidikan dan kesehatan gratis dan berkualitas untuk masyarakat Jawa Timur. Tujuannya adalah memperluas cakupan bantuan siswa miskin, bantuan biaya sekolah, akreditasi dan tunjangan kinerja bagi guru tidak tetap serta memberikan akses anak nelayan, buruh, petani dan yatim piatu pendidikan berbasis pesantren dan sanggar vokasi.
Program ini meliputi pemberian tunjangan PKL SMK Jurusan Prioritas (Kelautan, Teknologi Pertanian dan Pariwisata); mendorong tersedianya ruang laktasi; penguatan BOSDA Madin (Bantuan Operasional Daerah Madrasah Diniyah); Program Desa Sehat (penguatan layanan kesehatan pedesaan); penguatan RSU provinsi dan RSUD rujukan di 5 koridor; ambulans terapung untuk daerah kepulauan.

4. Bhakti 4: JATIM AKSES


Jatim Akses adalah wujud pemberian kemudahan akses bagi masyarakat Jatim yang tujuannya adalah membangun infrastruktur menuju pengembangan wilayah terpadu dan berkeadilan. Program ini meliputi 1) mengembangkan infrastruktur terpadu kawasan lingkar wilis, lingkar Bromo, lingkar Ijen, Gerbang Kertasusila, Poros Maritim Pantura Jawa-Madura, Poros Maritim Selatan Jawa; 2) Penguatan TAGANA (Taruna Siaga Bencana) Daerah dan Early Warning System; 3) Membangun keterkaitan desa-kota yang proporsional; 4) Membangun Smart Province dengan infrastruktur ICT dan integrasi e-government dengan masyarakat digital.
Selain mensosialisasikan program Nawa Bakti Satya melalui akun instagram @khofifahemil, di akun pribadi milik cagub paslon nomor 1 yaitu @khofifah.ip mengunggah vlog dengan tajukKhofifah VLOG yang memuat tentang perjalanan kunjungan Khofifah di beberapa daerah seperti kunjungan acara Petik Laut di Sumenep, lokasi pembuatan batik di Tanjung Bumi, Bangkalan, Madura, lokasi pembuatan cetakan kue di Mojokerto, kunjungan ke UKM anyaman di desa Gempol, Karangjati, Ngawi, kunjungan ke pembuat gamelan di Ponorogo, agrowisata buah naga di Banyuwangi, dan dokumentasi perjalanan Khofifah lainnya.

Cover KhofifahVLOG 

Sama halnya dengan yang dilakukan pasangannya, cawagub paslon 1 juga memuat vlog yang diunggah di instagram pribadinya (@emildardak) yang memuat tentang perjalanan beliau ke Tempat Pelelangan Iklan (TPI) di Puger, Jember.
 
Cover VLOG Emil Dardak

2.  Syaifullah Yusuf dan Puti Guntur Soekarno
Eksistensi Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul di kalangan masyarakat Jawa Timur tentu sudah tidak diragukan lagi. Selama 2 periode menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Timur, Gus Ipul sebagai pribadi yang matang, mengerti dan berpengalaman dalam mengelola pemerintahan di Jawa Timur. Aspek pengalaman seorang kandidat pemimpin bisa menjadi salah satu pertimbangan utama bagi seorang pemilih dalam menentukan pilihannya. Tak jauh dari kiprah Gus Ipul yang menjadi wagub selama 2 periode, pasangannya yaitu Puti Guntur Soekarno atau Mbak Puti memiliki pengalaman serupa sebagai anggota Komisi X DPR RI selama 2 periode. Pengalamannya di kursi DPR RI membuat cawagub paslon nomor 2 ini memahami akan konsep pembangunan sumber daya manusia yang meliputi pendidikan, kesehatan, kebudayaan, ekonomi kreatif dan pariwisata. 
Setelah melakukan pendaftaran di KPU Jatim pada tanggal 10 Januari 2018 lalu, Gus Ipul menyampaikan beberapa visi dan misinya. Melalui www.kominfo.jatimprov.go.id, Gus Ipul mengatakan bahwa dirinya akan mengusung perubahan berkelanjutan untuk Jawa Timur yang makmur, seperti menyelesaikan permasalahan ekonomi, melakukan penanggulan kemiskinan di Jatim, menangani masalah nilai tukar petani yang belum meningkat dan peningkatan sumber daya manusia. Sedangkan Mbak Puti mengatakan dirinya akan menitikberatkan pada permasalahan pendidikan dan kebudayaan yang menurutnya sangat penting bagi Jawa Timur untuk membentuk karakter suatu bangsa. Dilansir dari www.pressreader.com, lima program utama yang akan dijalankan pasangan Gus Ipul-Mbak Puti adalah Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan), Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura), Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera), Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan), dan Madin Plus Berkelanjutan. Sedangkan yang menjadi agenda prioritas adalah pengurangan kesenjangan ekonomi dan kemiskinan. Peningkatan aksesibilitas dan kualitas layanan pendidikan dan kesehatan. Penguatan UMKM yang terhubung dengan koperasi. Penataan klaster industri dan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru. Percepatan pembangunan infrastruktur yang berkeadilan dan terintegrasi. Pemantapan akhlak dan kerukunan sosial masyarakat. Pemuliaan dan perlindungan anak, perempuan dan kelompok marginal. Penguatan tata kelola pemerintahan yang baik. Optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
Secara rinci, visi paslon Gus Ipul-Mbak Puti adalah Perubahan berkelanjutan untuk Jawa Timur makmur. Sedangkan misinya adalah 1) meningkatkan eksesibilitas dan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, informasi dan kebutuhan dasar lainnya untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan penyejahteraan keluarga; 2) memperkuat pranata lingkungan sosial kemasyarakatan yang berakhlak, berbudaya, aman, harmonis, berwawasan jender dan berkeadilan untuk pengembangan kehidupan bergotong royong; 3) memperluas pusat-pusat pertumbuhan ekonomi yang prospektif, berkelanjutan, inklusif, untuk menjamin perluasan kesempatan kerja, pemerataan dan kemakmuran; 4) meningkatkan konektivitas dan kolaborasi antar wilayah berbasis potensi lokal, tata ruang (terpadu) dan daya dukung lingkungan untuk percepatan dan pemerataan laju pembangunan; 5) meningkatkan sinergitas dan tata kelola pemerintahan  yang baik dan bersih untuk peningkatan kualitas pelayanan publik (www.kumparan.com).
Melalui media sosial, pasangan Gus Ipul-Mbak Puti juga memiliki akun khusus untuk bisa menjamah kalangan millenial yang gandrung dengan media sosial seperti instagram yaitu @jatimsedulur atau akun pribadi @gusipul_id dan @puti_soekarno. Dalam beberapa unggahan, tim paslon nomor 2 ini menggunakan tardemark yang dijadikan sebagai brand di setiap unggahan informasi terutama aktivitas selama masa kampanye berlangsung. Beberapa trademark tersebut (hingga tanggal 28 April 2018) adalah sebagai berikut :

1.  InsightPUL (Inspirasi dan Kreasi Gus Ipul)

 
Desain cover InsightPUL

Setiap unggahan dengan brand Insight-Pul ini memuat tentang hasil karya, video inspirasi dan beberapa kegiatan yang dihadiri oleh Gus Ipul. Seperti kegiatan seminar dan bedah buku setelah peluncuran buku berjudul Pembangunan Berkelanjutan: Gotong Royong Memakmurkan Jawa Timur yang ditulis oleh Gus Ipul di Universitas Airlangga, kunjungan ke sentra kegiatan Asosiasi UMKM Samudra Indonesia (AUSI), Lowokwaru, Kota Malang yang sekarang sudah melibatkan hingga 2385 pelaku UMKM, grand opening Omah Jaman Now sebagai wadah diskusi dan kolaborasi millenial untuk diskusi dan bertukar ide, kunjungan ke agrowisata Desa Bumiaji, dan lain-lain.

2. Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan)


Program Dik Dilan (Pendidikan Digratiskan Berkelanjutan), dijalankan berdasar Undang Undang Nomor 23 tahun 2014 yang mengembalikan semua kewenangan terhadap SMA/SMK negeri kepada pemerintah provinsi. Hal ini membuat sejumlah daerah yang menggratiskan pendidikan hingga di tingkat menengah atas tidak bisa melakukannya lagi, karena bergantung pada kebijakan pemprov. Melalui www.news.detik.com Gus Ipul menyatakan bahwa prodram Dik Dilan ini juga salah satu aspirasi dari walikota Surabaya. Gus Ipul juga menambahkan bahwa ia akan kembali menggratiskan pendidikan SMA/SMK tak hanya untuk sekolah negeri tetapi juga swasta yang setingkat dengan SMA berupa subsidi untuk meng-cover operasional SMA/SMK tanpa dibebankan kepada peserta didik dengan alokasi dana sebesar Rp 1,4 triliun. Sedangkan untuk keluarga miskin, bantuan yang akan diberikan adalah beasiswa meliputi biaya transportasi, pembelian peralatan sekolah dan pengadaan buku serta alat penunjang kecakapan khusus yang besarnya disesuaikan dengan masing-masing daerah.

3. Mas Metal (Millenial dan Masyarakat Melek Digital)


Program ini diperuntukkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat di era millenial yang melek teknologi. Program Mas Metal ini meliputi 4 hal yaitu seluruh wilayah Jawa Timur terjangkau jaringan internet, memperluas literasi digital melalui jalur pendidikan formal dan informal, meningkatkan partisipasi publik untuk pengawasan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan berbasis digital serta pengembangan kota-kota cerdas.

4. Tampan Sejati (Petani Mapan se-Jawa Timur)


Potensi agraris di Jawa Timur sangat potensial dan beragam. Potensi layaknya harus dikembangkan bersama secara optimal karna kemajuan pertanian akan membawa kemakmuran pula bagi kita semua. Program ini bertujuan untuk mencetak wirausaha petani muda, meningkatkan nilai tukar petani dan nelayan serta memberikan jaminan resiko petani dan nelayan.

5.  Rembulan (Program untuk Perempuan, Ibu dan Lansia)


Program perlindungan terhadap anak-anak, perempuan dan lansia juga menjadi salah satu perhatian ysng akan menjadi program di masa pemerintahan Gus Ipul dan MBak Puti apabila terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur. Pelatihan ekonomi mandiri, konseling dan pendampingan pasca-trauma dan perlindungan sosial merupakan pokok dari program Rembulan (Program untuk Perempuan, Ibu dan Lansia). Adapun tujuan dari program ini adalah yang pertama meningkatkan perlindungan perempuan, anak dan kelompok marginal, kedua adalah memberikan pelatihan dan pendampingan wirausaha untuk lansia produktif serta ketiga memberikan pendampingan untuk korban KDRT dan pelatihan keuangan rumah tangga.

6.  Pak Kardiman (Peluang Kerja Dimana-mana)

 

Perluasan tenaga kerja dan peningkatan serapan tenaga kerja melalui diklat dan peningkatan kompetensi kerja menjadi salah satu dari 9 prioritas program unggulan yang direncanakan oleh pasangan Gus Ipul dan Mbak Puti. Melalui akun @gusipul_id yang menyebutkan bahwa di tahun 2017 tingkat pengangguran Jawa Timur menurun hingga 4%, maka di periode kepemimpinan berikutnya apabila terpilih menjadi pemimpin Jawa Timur, melalui program Pak Kardiman ini dapat semakin mengurangi angka pengangguran di Jawa Timur. Data tersebut disampaikan oleh Pakde Karwo saat menyampaikan Nota Penjelasan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban/LKPJ akhir tahun 2017 tanggal 2 April lalu di Gedung DPRD Provinsi Jatim.

7.  Superstar (Sentra UMKM Pemberdayaan Industri Kreatif dan Start Up)


Komitmen Gus Ipul dan Mbak Puti dalam meningkatkan kesejahteraan perekonomian kerakyatan seperti UMKM, industri kreatif dan start-up di Jawa Timur, diwujudkan melalui Superstar (Sentra UMKM Pemberdayaan Industri Kreatif dan Start-up). Dalam akun @gusipul_id juga dituliskan bahwa lebih dari 50% Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Jawa Timur berasal dari UMKM. Hal ini juga disampaikan oleh Gubernur Soekarwo saat pembukaan Gelar Kriya Dekranasda Jatim 2018 (15/3) yang mengatakan bahwa 54,89% UMKM memberi sumbangan terhadap PDRB atau senilai sekitar Rp 1.100 triliun. Inkubasi start-up akan diperbanyak, tidak hanya terpusat di Surabaya. Co-working space pun akan ditingkatkan jumlah dan penyebarannya, agar di tiap kota atau atau kabupaten dapat mengembangkan industri kreatif sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.

8. Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura)


Untuk menyelaraskan program Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura), Gus Ipul akan bekerja sama dengan bupati se-Madura. Harapannya, kolaborasi antara bupati setempat dengan pemprov akan membantu percepatan untuk pengingkatan kualitas SDM, pemasukan keluarga dan pembangunan infrastruktur di Madura.

9. Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera)



Komitmen untuk meningkatkan pemerataan dan penyebaran pembangunan di Jawa Timur diwujudkan melalui program Desa Cemara (Desa Cerdas Maju Sejahtera). Melalui program ini, harapannya dapat mewujudkan desa yang cerdas secara teknologi, maju secara ekonomi dan masyarakat menjadi sejahtera. Dengan adanya infrastruktur berbasis Teknologi Informasi (TI) dapat mempermudah dan mempercepat komunikasi dan pelayanan publik di desa. Program ini merupakan program prioritas yang menjadi program unggulan di kepemimpinan Gus Ipul - MBak Puti apabila terpilih menjadi gubernur dan wakil gubernur Jawa Timur.

10.  Tebar Jala (Pusat Ekonomi Baru Jalur Selatan)

 Dalam akunnya, Gus Ipul (@gusipul_id) mengutarakan bahwa pembangunan haruslah setara dan berkesinambungan. Mulai dari pembangunan yang dilakukan di kota hingga ke desa, dari wilayah utara hingga ke selatan berhak mendapatkan kemajuan dan akselerasi pembangunan. Tujuan dari program ini adalah untuk membangun pusat industri pengolahan di jalur selatan, mengoptimalkan perkebunan rakyat untuk komoditas unggulan, dan membangun kawasan penyangga agropolitan dan wisata dari Ngawi hingga Banyuwangi.
Selain dari 7 program tersebut di atas, dilansir dari www.pressreader.com masih ada dua program utama yang akan dijalankan pasangan Gus Ipul-Mbak Puti jika nantinya terpilih. Tiga program tersebut adalah Satria Madura (Satu Triliun untuk Madura) dan Madin Plus Berkelanjutan.
Sedangkan program Madin Plus Berkelanjutan merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan Madrasah Diniyah guna mewujudkan guru dan santri yang mapan. Dilansir dari www.merdeka.com, selama 2 periode kepemimpinan Pakde Karwo dan Gus Ipul, Bantuan Operasional Daerah (Bosda) Madin tersebut sudah berlangsung. Bahkan tercatat kurang lebih 10 ribu ustadz Madin yang diberikan kesempatan untuk kuliah di jenjang strata satu (S-1) melalui program Bosda. Perbedaan antara program yang sudah berjalan dengan yang direncanakan oleh Gus Ipul-Mbak Puti adalah jangkauan bantuan yang semakin diperluas. Diantaranya seperti pemberian insentif kepada guru madin dan bantuan sarana prasarana. Ketua GP Ansor melalui www.merdeka.com mengutarakan harapannya dengan adanya program ini akan meningkatkan kualitas pendidikan agama dan akhlak generasi muda.

Dalam hal interaksi dan komunikasi melalui media sosial, netizen cenderung menyukai hal-hal yang dituliskan dengan singkat dan melibatkan elemen komunikasi nonverbal (ekspresi). Berdasarkan hasil penelitian Aditya Nugraha (2015), terdapat fenomena baru seorang user dalam menyampaikan pesan melalui unggahan media sosial. Bentuk baru penyampaian pesan tersebut dengan menggabungkan bahasa verbal dengan komunikasi non-verbal (ekspresi) seperti meme. Adanya elemen gambar atau ilustrasi dan pesan singkat namun padat menjadi fenomena penyampaian pesan yang lebih disukai oleh user di dunia maya. Strategi ini juga diterapkan oleh tim kampanye Gus Ipul-Mbak Puti dalam komunikasi melalui media sosial. Contohnya seperti pesan-pesan bijak, kata-kata mutiara (quote) yang disajikan dalam bentuk gambar meme. Beberapa quote yang telah diunggah adalah sebagai berikut.

Contoh quote dan meme Gus Ipul

Jika Gus Ipul berkesan menyasar target millenial, Mbak Puti selaku pasangan Gus Ipul membantu dalam menyasar kalangan masyarakat Jatim yang beragam. Hal ini seperti yang dimuat melalui akun instagram @puti_soekarno, ketika bertemu dengan pelaku UMKM, guru tidak tetap, tokoh agama seperti pastur, dan lain sebagainya.


Kunjungan di Wisma Kepastoran Paroki Sancta Maria Annuntiata Sidoarjo dengan Romo Agustinus Tri Budi Utomo (kiri) dan bertemu dengan teman-teman guru tidak tetap di Lamongan (kanan).

Salah satu strategi kampanye paslon nomor 2 yang sedikit berbeda dan cukup menarik perhatian masyarakat adalah menyampaikan visi misi lewat lagu. Berkolaborasi dengan penyanyi dangdut yang sedang naik daun yaitu Via Vallen dan Nela Kharisma, melalui jingle yang berjudul Kabeh Sedulur, Kabeh Makmur, Gus Ipul-Mbak Puti menyuarakan pesan, harapan dan ajakan bagi seluruh masyarakat Jawa Timur untuk bersama-sama maju membangun Jawa Timur agar semakin makmur. Cara ini sengaja dipilih untuk menarik kalangan millenial yang jumlahnya begitu besar.


Unggahan lagu Kabeh Sedulur, Via Vallen di Youtube
(pranala: https://www.youtube.com/watch?v=GpAfisgbZdE)

Selain itu, melalui akun instagram @jatimsedulur yang merupakan akun relawan gerakan Jawa Timur, marak unggahan video puluhan anak muda yang mengikuti tantangan untuk meng-cover lagu dan koreo lagu Kabeh Sedulur dari Via Vallen dan Nella Kharisma yang diadakan periode 8-25 April 2018.

 

 Jika dilihat melalui tagar #LaguKabehSedulur tercatat puluhan anak muda mengikuti tantangan ini, bahkan unggahan video koreo dari salah satu pengunggah dengan akun @dindameicis telah dilihat oleh 5.298 viewers (dilihat pada tanggal 28 April 2018). Hal ini secara tidak langsung bisa memunculkan awareness di calon pemilih millenial atau anak muda yang otomatis bisa mengetahui citra dan visi misi paslon nomor 2 di pilgub nanti melalui lagu Kabeh Sedulur tersebut.

Bagaimana?
Sudah menentukan siapa calon gubernur idamanmu untuk 27 Juni 2018 nanti?



Referensi
Nugraha, Aditya, Ratih Hasanah Sudrajat, dkk. 2015. Fenomena Meme di Media Sosial (Studi Etnografi Virtual) Posting Meme Pada Pengguna Media Sosial Instagram. Bandung: Universitas Telkom

Salam, 071714853007