12/31/17

Bahagiakan Dirimu, Lalu Orang Lain

Ada masa dimana kamu harus membahagiakan diri sendiri dulu, lalu membahagiakan orang lain.

Kalau peringatan di pesawat, kita diminta untuk menolong diri sendiri dulu baru orang lain. Haha...

Predikat 'bahagia' disini bukan secara denotasi kamu haha-hihi riang gembira. Tapi lebih ke "memantaskan diri".

Seorang guru tidak akan bisa memintarkan orang lain kalau dia tidak memintarkan dirinya sendiri terlebih dulu. Begitu pun Dokter, untuk bisa menyehatkan pasiennya dia harus menyehatkan dirinya sendiri. Cukup bekal ilmu untuk membantu pengobatan orang lain.

Niatkan apapun pembelajaran dan pengalamanmu untuk bekal guna menjadi sebenar-benarnya manusia yaitu yang bermanfaat bagi sesama.

Bermanfaat tak selalu disamakan dengan bagaimana kamu bisa mengaspal jalan kampung mu yang rusak karna banjir, tetapi bisa dari yang terkecil, "berprestasi dan menginspirasi". Jadilah remaja yang selain berbakti juga menyebar movement positive, produktif dan peduli.

Menjadi seorang 'figur' sebenarnya tidak sulit, mulailah dari diri sendiri. Pantaskan diri sendiri untuk menjadi figur yang bisa menjadi contoh. Ya, minimal karena asik menyibukkan diri dengan prestasi+kitiran berfaedah, insyaallah akan memotivasi kids jaman now untuk nggak doyan lagi nyinyir di sosmed, nyebar hoax, bahkan yang deket-deket sama narkoba.

"Ah, cari eksis doang!"

Percayalah, kamu jadi pecandu narkoba akan dihujat dan kamu berprestasi pun tetap akan ada yang nyinyir hebat.

Be positive + kurangi drama! :)

(Admin/Zan)
12/26/17

Karantina Unik Puteri Auleea 2017

Berencana mengikuti Pemilihan Putri Auleea?

Nah, tahun 2017 ini ada yang unik di serangkaian kegiatan Pemilihan Puteri Auleea 2017. Beruntung sekali saya bisa lolos seleksi tahap 1 dan merasakan masa-masa karantina di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo.

Inilah yang saya sebut unik dan anti mainstream, karena untuk pertama kalinya saya merasakan sensasi 'mondok' (tinggal di pondok pesantren), tentunya pengalaman ini menjadi pengalaman luar biasa.

Eits.. Sebelum terlalu jauh, saya akan mengulas masa karantina dari hari pertama. Cekidot!

Karantina hari pertama dilaksanakan tanggal 23 Desember 2017. Kami bersiap dan berkumpul di Gedung PWNU Jatim pada pukul 07.00 WIB. Agenda pertama adalah company visit ke PT. Vitapharm (pabrik Viva Cosmetics). Selain mendapatkan ilmu merias diri (beauty class), kami berkesempatan untuk mengelilingi pabrik dan menyaksikan sendiri proses produksi hingga distribusi produk-produk Viva. Setiap tahap produksi dicek ketat lho. Mulai dari pengolahan bahan, pembuatan kemasan, hingga produk siap untuk didistribusikan ke masyarakat. Semua dijamin aman. Saya pribadi semakin percaya menggunakan produk dalam negeri seperti Viva Cosmetics. FYI, harga kosmetiknya terjangkau lho.

Setelah company visit, kami semua bergegas menuju lokasi penginapan yaitu Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Sidoarjo. Perjalanan dari Surabaya-Sidoarjo kurang lebih 1 jam. Sesampainya disana, kami disambut meriah oleh ustadzah dan santri-santri di sana. Rasanya, seperti disambut keluarga sendiri. Terharu.

Seluruh finalis dibagi menjadi 4-5 orang untuk memasuki kamar masing-masing. Ini yang membuat saya terkesan. Kami mendapat kesempatan untuk berbaur dengan santriwati disana. Dalam 1 asrama dihuni sekitar 12-14 santri. Terbayang kan ditambah kedatangan kami bagaimana ramainya? Hehehehe...

Percayalah mereka rekan sekamar kami (bukan full team)
Di hari kedua karantina (24/12), kami mengawali aktivitas pukul 03.00 WIB untuk sholat Tahajud hingga sholat Subuh berjamaah. Setelah itu, seluruh finalis dan santriwati melaksanakan olahraga dan senam pagi. Di sela-sela senam, ada sesi kompetisi yel yel antara finalis Puteri Auleea dan santri Bumi Sholawat. Serruuuuuuuuuu... Rameeeeeeeeeeeeee.

Bersama santri Bumi Sholawat usai olahraga pagi

Setelah olahraga pagi, kami melanjutkan aktivitas berikutnya seperti pembekalan materi terkait public speaking, wawasan mengenai Aswaja dan Fatayat NU, motivasi diri, manajemen sosial media, dll.

Terima kasih Fatayat NU, Auleea dan segenap keluarga besar Ponpes Bumi Sholawat. Semoga masih bisa menjalin silaturahmi di kesempatan berikutnya. Oiya, grand finalnya masih 31 Desember 2017 lho :)

Instagram : zanza_bela

12/18/17

Media Visit Duta ITATS ke JTV



Bagi kami, belajar dan menggali banyak pengalaman tidak hanya di dalam kelas. Bisa darimana saja dan dari siapa saja. Dan yang terpenting, bagaimana kami mencoba untuk menjalin relasi/network dengan orang lain.

Sabtu (16/12) lalu, Duta ITATS berkesempatan untuk mengunjungi studio JTV dan mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari Mas Memet selaku Kepala Produksi News JTV, Mas Bagus selaku Koordinator Liputan & Produser Program Jatim Awan, Mas Halley selaku Produser Produksi dan presenter Jatim Awan, Karim Zem.



Saat di studio JTV, Duta ITATS disambut ramah dan mendapatkan banyak wawasan mengenai dunia televisi. Mulai dari bagaimana meliput berita, proses produksi acara, tata ruang studio, karir seorang engineer di dunia TV hingga suka duka presenter saat on air. Semuanya tidak selalu terlihat sempurna seperti di depan layar kaca kok 😁

Bahkan Duta ITATS sempat melihat secara langsung, saat Kak Karim Zem on air untuk program Jatim Awan saat itu.

Terima kasih atas ilmu dan kesempatannya @jtv_rek.

Jual Onigiri & Healthy Sushi Surabaya


Biasanya, saya hanya menjual Hijab Batik & Lurik, namun kali ini saya ingin mencoba untuk merambah dunia kuliner. Nah pada hari Minggu (17/12) kemarin, selain tetap memajang Hijab Batik Lurik, saya mencoba untuk menjual onigiri dan sushi di serangkaian acara Wardah Campus Roadshow 2017 di Prime Royal Hotel.

Kenapa onigiri dan sushi?
Selain saya suka kedua makanan ini, hehehe.. Saya mencoba berpikir dari sudut pandang konsumen bahwa di event seperti Wardah (saat itu bersamaan dengan grand final Wardah Beauty Talent 2017), konsumen cenderung ingin membeli makanan yang tidak terlalu berat, praktis dan makannya nggak ribet. Bisa dibilang, sekali lahap, beres. Tidak ribet dengan sisa makanan berminyak, kemasan makanan yang rumit dan tidak bingung menghabiskan porsi makanan yang terlalu besar, karena ketika makanannya tidak habis, mereka akan terbayang-bayang dosa karena membuang makanan. Hahaha...

Onigiri dan sushi, kami kemas dalam ukuran mika pancake. Bentuknya yang mungil dan ukuran makanan yang tidak terlalu besar dan harganya yang ekonomis, ternyata berhasil menarik minat konsumen. Kurang dari 5 jam, onigiri dan sushi saya ludes terjual.

Varian rasa onigiri yang kami jual ada teriyaki, blackpepper dan keju pedas. Sedangkan sushi yang kami jual ada varian isian crab stick dan ayam.

Untuk harga per cup adalah Rp 6.000, jika konsumen membeli 2 cup kami beri harga promo Rp 10.000. Bisa mix antara onigiri dan sushi. Bagaimana? Cukup ekonomis kan?

FYI, onigiri dan sushi kami 100% home made. Tanpa bahan pengawet. Sehingga hanya bertahan untuk 1 hari saja. Oleh karena itu, ketika bazar kami hanya membawa stock 50 cup untuk masing-masing onigiri dan sushi. Karena durasi bazar hanya jam 09.00 - 16.00 WIB, maka kami tidak terlalu berani membawa banyak stock.

Untuk saat ini kami belum menyediakan onigiri dan sushi yang ready stock. Kami menjual sesuai pemesanan saja. Untuk rekan-rekan yang di Surabaya, ingin memesan onigiri dan sushi bisa menghubungi 085233666976 (WA/Line) atau instagram @alabela.id @gabucu tagar #JajaloKuliner.

(Admin/Zan)