Showing posts with label duta kampus. Show all posts
Showing posts with label duta kampus. Show all posts
9/16/24

CARA PEMULA MENCARI DAFTAR KAMPUS LN UNTUK BEASISWA

Hola hai... Lama nggak tegur sapa online yak. Bagaimana hidup? Di qodarullah era ini masih penuh semangat atau penuh sambat? *lol skip

Tulisan ini masih melanjutkan perjuangan tentang studi lanjut di bidang ilmu komunikasi. Utamanya untuk teman-teman yang sudah lulus Sarjana dan akan lanjut studi Master atau Doktor ya. Dan setelah aku ingat-ingat, ada yang terlewat. Banyak teman-teman yang baru pertama kali memulai persiapan beasiswa untuk kampus LN dan kebingungan, harus mulai darimana untuk menggali informasi kampus beserta course jurusannya. Nah ini sharing pengalaman yang aku lakukan. Memang tidak mutlak dan tidak satu-satunya cara yang benar, ini hanya referensi bagi pemula yang masih sangat asing dengan dunia pemburu beasiswa dan di fase pencarian kampus beserta jurusan. Are you ready? 

Tapi coba refleksi dulu, kalian benar-benar sudah tahu nanti mau menggeluti "bidang tertentu" kan? Soalnya memang ada fenomena, walau sudah lulus Sarjana, tapi masih bingung mau mendalami bidang jurusan apa, ada juga yang merasa 4 tahun kuliah salah jurusan. Hmm..

Jika sudah di tahap pencarian kampus, disarankan sudah tidak bingung mau ambil jurusan apa. Setidaknya di kepala sudah ada referensi "oh aku akan menggeluti bidang ilmu sosial khususnya yang berkaitan dengan komunikasi" misalnya. Tapi kalau di dalam kepala kalian masih bertanya-tanya, "aku sebenarnya mau kuliah jurusan apa ya? Aku minat di bidang apa sih?", maka sebaiknya kalian temukan dulu bidangnya. Spesifik lebih baik tapi semisal masih secara umum (general) juga tidak masalah. Intinya sudah tahu jurusan apa yang kalian ingin tuju. Terus gimana caranya menemukan jurusan impian? Sesuai passion? Walaahh panjaang bener.. tulisan di unggahan ini bukan spesifik bahas tentang how to find your passion tapi lebih spesifik tentang cara selancar kampusnya.

Tapi aku sering bikin webinar tentang cara nemuin passion di platform Maestría jadi kalian bisa daftar kalau ikut mentoring dan konsultasi.

Bidang jurusannya secara general dulu nggak apa-apa kok, nanti bidang spesifiknya bisa kita gali di kampus-kampus LN yang akan kita cari.

Misalnya :
Kalian senang data ke suatu event dan membuat recape acara itu baik dalam bentuk artikel tertulis maupun video. Semangat banget kalau kalian menceritakan lagi soal event yang baru kalian kunjungi. Kalian unggah itu di blog dan kanal youtube milik kalian. Dari sekian banyak event yang sudah dikunjungi dan ditonton, ternyata kalian merasa lebih sreg untuk acara-acara berbau fashion atau peragaan busana. Seiring berjalannya waktu, kalian ingin hasil tulisan dan video recape kalian lebih menarik untuk dibaca dan ditonton. Akhirnya kalian pun juga membaca blog atau buku tentang tips-tips menulis hasil liputan event, cara membuat konten video menarik, dst. Intinya, hal yang semula hanya hobi kesenangan bahkan iseng gabut, kemudian ada step lebih lanjut kalian perdalam ilmunya. Lama kelamaan, kalian ingin menjadikan bidang ini untuk studi lanjut di jenjang pendidikan formal yaitu perguruan tinggi. Kalian juga berpikir untuk mengambil kursus atau les tentang konten kreator atau tentang kepenulisan sembari mencari kampus impian.

Nah, dari contoh pendek ini setidaknya seseorang telah sedikit menemukan apa bidang yang ingin ditekuni kan? Kata kuncinya dia suka "meliput event" informasi tambahannya dia lebih sreg meliput tentang "acara fashion". Nggak sekedar gabut semata tapi dia akhirnya niat untuk ke jenjang serius *aszekk alias memperdalam ilmu di bidang penulisan hasil liputan, content creation, kepenulisan, dll.

Sekarang kita kaitkan dengan jurusan di kampus-kampus. Yang jelas, enggak ada judul jurusan "Sarjana Meliput Event", ini nggak ada gengs ya. Kata kunci "suka meliput event" tadi kan bahasa awam kita aja, kita harus cari istilah dalam rumpun ilmu jurusan kampus itu apa ya. Singkat cerita, dengan kekuatan Google dan TikTok, kata kunci "suka meliput event" tadi mempertemukan kalian dengan keyword "jurnalistik atau journalism". Lalu kalian cari untuk bidang jurnalisme itu, masuknya di prodi atau fakultas apa ya?

Kalau kampus di Indonesia, bisa jadi masuk dalam jurusan broadcast and multimedia atau ilmu komunikasi dengan peminatan media/jurnalistik fakultas ilmu sosial dan politik.

Informasi ini sudah bagus untuk menjadi bekal kalian menemukan jurusan impian kalian. Untuk menentukan mau di jurusan broadcast atau ilmu komunikasi, kalian perlu browsing tentang mata kuliah atau deskripsi jurusannya ya.

Gambaran contoh di atas kalau misal di kampus Indonesia, maka kalian bisa saja memilih jurusan :
Opsi 1 : Broadcast atau Jurnalistik
Opsi 2 : Ilmu Komunikasi peminatan Media (peminatan lain ada Kehumasan)

Bagaimana dengan kampus di luar negeri?

Ada 2 jenis program perkuliahan yang bisa diambil.

Pertama, taught programme : biasanya perkuliahan lebih sistematis dan terstruktur seperti program sarjana umumnya. Mahasiswa mengikuti semua kelas mata kuliah full, seminar, ada evaluasi dengan ujian tulis, presentasi proyek akhir atau tesis/disertasi. Ditempuh selama kurang lebih 1-2 tahun (master) tapi tergantung jurusan dan negara. Ini cocok untuk mahasiswa yang mengejar pengetahuan praktis sesuai dengan industri dan profesi. Contoh gelar : Master of Science (MSc), Master of Arts (MA) dan Master of Business and Administration (MBA).

Kedua, research programme : perkuliahan berfokus pada proyek penelitian mandiri dengan disupervisi oleh dosen pembimbing. Durasi pelaksanaan di program ini agak lebih lama dibanding dengan taught programme, yakni sekitar 2-4 tahun tergantung tingkat gelar dan bidang studi. Evaluasi berupa penulisan disertasi dan tesis yang menunjukkan hasil penelitian mahasiswa. Program ini diperuntukkan untuk mahasiswa yang mengejar karir di bidang akademis atau penelitian karna pendekatannya pun lebih akademis dan teoritis dengan fokus untuk pendekatan ilmu pengetahuan baru yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal akademik. Contoh gelar : Master of Philosophy dan Doctor of Philosophy.

Kalau di Indonesia ada pilihan kelas karyawan dan reguler, ini beda ya dengan opsi yang di kampus LN. Hehehe... Lanjut!

Setelah kalian memahami bidang jurusan apa yang ingin kalian tuju, ini mempermudah untuk mencari jurusan di luar negeri. Kalian bisa langsung mencari dengan mesin pencari Google atau TikTok, ketik keyword misalnya "jurusan jurnalisme di kampus UK", lalu enter. Akan muncul halaman-halaman rekomendasi yang memuat informasi ini.

Tapi, kalau kalian benar-benar masih pemula apalagi pekerja yang nggak punya waktu melimpah untuk berputar-putar di banyak situs, kalian akan kesusahan untuk menuju kampus impian dengan cara pencarian seperti ini. Apalagi list kampus yang muncul akan snagat banyak kan? Tentu kalian ingin mencari kampus terbaik, jurusan yang pas di hati, fasilitas kampus memadai, mungkin sudah terstandarisasi bahkan masuk Top World Rank tertentu, pokoknya kampus nggak ecek ecek kan ya? Setidaknya bukan kampus bodong. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, untuk memudahkan mengerucutkan kampus-kampus tujuan, maka gunakan keyword "Russel Group" untuk kampus impian kalian di UK.

Buat yang belum tahu, Russel Group ini didirikan sejak tahun 1994 yang merupakan kelompok universitas-universitas penelitian terkemuka di Inggris dengan total 24 anggota universitas yang fokus dengan riset dimana hasilnya berkontribusi dan memiliki peranan besar untuk pertumbuhan ekonomi di UK. Selain itu, kampus-kampus ini juga menempati peringkat atas, baik di UK maupun menurut QS World University Rankings, Times Higher Education dan Complete University Guide. 24 kampus yang termasuk Russel Group bisa kalian cek di sini.

Nah, akan lebih mudah ketika kalian sudah mengerucut untuk mencari jurusan impian di antara 24 kampus tadi kan? Tapi tidak ada salahnya juga kalian mencari di luar daftar Russel Group, kalian bisa cari di web Chevening yang memuat informasi daftar kampus partnership dengan Chevening. Selanjutnya kalian mencari departemen yang sesuai jurusan kalian.

Misalnya lanjutan contoh tadi di atas ya!
Jika kampus di Indonesia, pilihan yang mungkin disarankan antara broadcast atau ilmu komunikasi peminatan media. Tetapi jika melihat di kampus LN salah satunya di kawasan UK, kalian bisa menemukan yang sangat spesifik seperti Fashion Journalism and Content Creation (MA) di University of The Arts London, Journalism (Audio, Docs and Podcast) di University of Bristol. Kalau ingin memperdalam bidang jurnalisme dan ilmu komunikasi bisa memilih Journalism, Media dan Communication di Cardiff University atau Media, Communication and International Journalism di University of Glasgow. Untuk yang bidang serupa, tapi segmen olahraga, ada juga sport journalism di University of Brighton, dan masih banyak lainnya.

Gambaran contoh di atas kalau misal di kampus Indonesia, maka kalian bisa saja memilih jurusan :
Opsi 1 : Broadcast atau Jurnalistik
Opsi 2 : Ilmu Komunikasi peminatan Media (peminatan lain ada Kehumasan)

Kampus LN jenjang Master (S2) :
Opsi 1 : Fashion Journalism and Content Creation
Opsi 2 : Journalism, Media dan Communication
Opsi 3 : Communication Science
dst.

Ini kalau di UK istilahnya Russel Group ya, kalau negara lain gimana?
  • US / Amerika : Ivy League
  • Australia : The Group of Eight
  • Tiongkok : C9 League
  • Jepang : Imperial Universities
  • Korea Selatan : SKY Universities
Tulisan ini bukan menganjurkan satu-satunya kampus yang dipilih hanya kampus ternama saja di dalam grup di atas, bukan. Ini hanya referensi untuk step awal kalian mencari referensi kampus LN utamanya yang keterbatasan waktu untuk selancar situs. Apalagi kalau ngejar pendaftaran esai beasiswa yang deadlinenya pendek. Tentu dengan mengerucutkan daftar kampus ini akan lebih memudahkan.

Aku juga sedang mencari informasi tentang kampus-kampus LN khusus bidang ilmu komunikasi (jenjang S2/S3), yang membutuhkan list-nya bisa klik di sini ya. Semoga membantu. Tidak bersifat mutlak, tetap kalian harus cek di situs resmi yang tertera di masing-masing kolom. Semangat!

Terima kasih sudah mampir.

(Adm/Zan)

4/20/20

Tips Mengikuti Audisi Kontes

Ada yang dalam waktu dekat ingin terjun di dunia pageants?
Ada yang masih maju mundur karena minder, takut dan kurang percaya diri untuk ikut audisi?

Banyak pertanyaan yang dikirim melalui Whatsapp atau DM instagram, beberapa adik kelas atau teman yang gegana (gelisah galau merana) ketika ingin mengikuti seleksi/audisi suatu pemilihan duta atau kontes kecantikan tertentu.

Sebenarnya apa yang perlu disiapkan?

Pertama, siapkan segala persyaratan administrasi pendaftaran. Biasanya akan ada syarat bagi peserta untuk mengisi formulir, kelengkapan foto, daftar riwayat hidup, esai social project, dll. Oiya sebelum mulai melengkapi kelengkapan administrasi, pastikan bahwa kalian juga membaca persyaratan dan timeline ya seperti kriteria peserta, kapan tanggal karantina dan final, kriteria penilaian, dll.

Kedua, siapkan untuk mengikuti audisinya. Beberapa kontes seperti ini ada yang memberlakukan audisi setelah masa pendaftaran usai. Seluruh peserta datang ke lokasi audisi dan bersiap mengikuti tahapan-tahapan seleksinya. Biasanya dimulai dengan registrasi ulang peserta sekaligus mengecek kelengkapan administrasi/berkas milik peserta, pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kemudian tes tulis meliputi wawasan umum, isu-isu tertentu tapi ada juga untuk kontes semacam ini yang memberika tes berupa TPA atau bahasa inggris dasar. Kalau kalian ada teman yang berpengalaman mengikuti kontes dan kalian ingin mengikuti kontes yang sama, tidak ada salahnya kalian bertanya dan sharing ringan dengan mereka untuk persiapan. Kemudian setelah tes tulis, tahap penentu yang mendebarkan yaitu sesi interview. Satu per satu, para peserta dipanggil memasuki ruangan khusus dan bertemu dengan dewan juri. Khusus untuk setting ruangan interview audisi Miss Indonesia 2020 di Kota Surabayaseperti di bawah ini ya teman-teman.


Untuk audisi kontes Miss Indonesia, Puteri Muslimah Indonesia (yang diadakan oleh Indosiar), Hijabnesia Indonesia 2019 (Islamic Nexgen Fest diselenggarakan oleh Kementerian BUMN RI) sesuai pengalaman penulis yang juga pernah mengikuti audisinya di Kota Surabaya, rangkaiannya sama persis seperti ini. Dan masih ada tahapan lanjutan ketika dinyatakan lolos sesi interview. Yaitu sesi make over, photoshoot, pengambilan video profile dan biasanya masih ada 1 sesi interview akhir dengan guest star/artis atau tim produksi dari stasiun tv yang bekerjasama dengan kontes tersebut. Dan barulah pengumuman finalis akan diumumkan ketika semua audisi di berbagai kota selesai.

Oiya, khusus untuk audisi Puteri Indonesia Jawa Timur ada sedikit perbedaan dimana tidak ada tes tulis, dan sesi interview terdiri dari 5 juri dengan topik berbeda-beda yaitu pengalaman organisasi, kepribadian, beauty, bahasa inggris, sesi LGD yang dibagi per grup (semoga saya tidak salah ingat hehehe), setelah itu barulah diumumkan siapa 12 finalis Puteri Indonesia Jawa Timur dan mengikuti karantina hingga grand final. Sedangkan untuk audisi Puteri Indonesia pusat (di Jakarta), Miss Grand, Miss Earth, Miss Global, dan kontes-kontes lainnya, sejujurnya maaf penulis belum berpengalaman melihat langsung rangkaian audisinya jadi penulis tidak tahu mendetail, tapi kalian bisa browsing di beberapa portal pageants untuk mengetahui bocoran audisinya atau bisa juga DM finalis tahun-tahun sebelumnya ya.

Oke, lanjut terkait rangkaian audisi.

Make over peserta

Untuk sesi make over, kalian akan dirias oleh tim sponsor bahkan terkadang ada wardrobe yang sudah disiapkan untuk kalian kenakan.









Setelah make over selesai, kalian akan difoto oleh fotografer yang sudah standby disana. Biasanya kalian akan diambil foto close up dengan full badan. Latihan pose ya biar fotonya nggak kaku. Hehehe...

Setelah itu adalah sesi pengambilan video profil. Perlu untuk menguasai bagaimana berkomunikasi melalui kamera, karena bagi yang tidak terbiasa tentu merasa sulit dan canggung. Di hadapan kamera, kalian perlu untuk memperkenalkan diri (menyebutkan nama, usia, asal, motivasi/pengalaman) kemudian jika ada bakat/talenta khusus, tidak jarang tim meminta kalian untuk menunjukkannya (khusus ini tidak selalu kok, kadang-kadang aja kalau memang diminta menunjukkan) dan biasanya kalian juga diminta untuk berjalan catwalk seperti foto ini (detailnya ada di video bawah ya).

Pengambilan video peserta
Berikutnya interview akhir, kalian akan bertemu dengan dewan juri yang berbeda dengan sesi interview awal tadi. Biasanya juri dari kalangan artis, tokoh masyarakat atau dari crew televisi. Jenis-jenis pertanyaannya pun tidak jauh berbeda, tetapi lebih grogi biasanya karna diwawancara langsung oleh artis dan biasanya kamera dan lampu di sesi ini lebih terang, ruangan mendadak panas karena grogi dan lampu yang nyentrong banget. Hehehe... Khusus audisi Miss Indonesia, tidak ada sesi interview lagi usai pengambilan video.

Jadi tips ketiga, tidak ada salahnya banyak update tentang berita/isu terkini, lalu mengasah diri untuk sering brainstorming dan berpikir kritis agar ketika diwawancarai dan mendapat pertanyaan terkait wawasan umum atau berita terkini sudah sedikit familiar dan terbiasa berpikir kritis. Selain itu teman-teman juga perlu mulai mengenal bagaimana grooming atau menata penampilan, belajar bagaimana berbicara di depan kamera, latihan pose untuk sesi photoshoot, belajar bagaimana berjalan catwalk dan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Kalau menurut saya, mengikuti pemilihan duta wisata, kontes kecantikan atau yang sejenisnya bukan sekedar "ikut" tanpa ada persiapan yang proper. Tapi memang tidak jarang kita menemui ada beberapa orang yang katanya "iseng" ikut audisi, baru pertama kali, dan ternyata menang. Tidak bisa disamaratakan ya teman-teman. Kalian silahkan stalking orang tersebut. Dilihat dulu pengalaman organisasi, prestasi, pendidikan atau track record orang tersebut seperti apa 'jam terbangnya'. Karena personality seseorang bisa terbentuk bukan melulu karena sering ikut lomba tetapi mungkin dari dia bergaul, berorganisasi, terjun di kegiatan masyarakat, pendidikan, terbiasa berpikir kritis, sering ikut lomba debat keilmuan, dll. Sisanya tinggal kemauan dia memenuhi kriteria kontes itu sendiri. Dan kontes seperti ini tidak selalu diperuntukkan untuk model ya teman-teman. Kalian bisa stalking dan cek track record, contoh seperti Anindya Kusuma Putri (Puteri Indonesia 2015) dan Alya Nurshabrina (Miss Indonesia 2018) dan tentu masih ada yang lainnya. Anindya dan Alya ini bukan model, tapi meskipun mereka baru pertama kali terjun di kontes kecantikan masing-masing, mereka sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi yang secara otomatis itu membentuk pola pikir mereka dalam berpikir kritis, membentuk karakter, kepribadian, berkomunikasi, cara berinteraksi dengan orang lain, berpenampilan, dll. Secara khusus mereka secara tidak langsung sudah "terbentuk" dengan jam terbang masing-masing.

Nah, dari contoh ini lalu jangan kemudian berpikir "aduh, aku tidak sehebat Kak Anin atau Kak Alya nih. Nggak jadi ikut deh". Wow wow wow.. Jika ada niat, tentu ada kemauan. Terlebih teman-teman yang ingin mengikuti pemilihan duta atau kontes tertentu dengan tujuan mulia seperti ikut aktif di kegiatan sosial atau pengembangan masyarakat, atau dengan membawa visi misi tertentu, harusnya sosok Kak Anin atau Kak Alya justru memotivasi kalian untuk mempersiapkan diri dengan matang. Ketika diri sendiri dirasa kurang mumpuni untuk menyiapkan sendiri, kalian berarti hanya butuh partner dan sahabat untuk mengasah potensi diri. Kalian bisa berpartner dengan Maestria.



Kalian bisa menyaksikan video ini sampai habis (lebih baik pakai headset ya agar suaranya lebih jelas), untuk kalian jadikan gambaran atau referensi. Kalau hanya ditulis, sepertinya kurang jelas ya.

Antar kontes pageants pasti memiliki kriteria pemenang yang berbeda. Tapi melalui video ini semoga sedikit memberi referensi dan mengobati rasa penasaran kalian akan rangkaian audisi Miss Indonesia 2020 (edisi Kota Surabaya).

Bisa sedikit dibayangkan ya, kalian jadi salah satu peerta disana dan di tengah-tengah dewan juri, menjawab pertanyaan dengan puluhan mata dan kamera memandang. Wew... kayaknya serem ya. Hehehe.. jangan cepat menyimpulkan sebelum nonton habis videonya.

Tapi pertanyaannya bukan seperti ujian SBMPTN atau UN kok. Lebih mengenai diri sendiri, bakat, pengalaman, opini mengenai isu-isu tertentu dan wawasan umum.

Tapi memang, semudah apapun jenis pertanyaannya, kalau kurang pandai memanajemen grogi, tidak kontrol emosi, bisa blank dan pertanyaan semudah apapun justru tidak bisa dijawab dengan baik.

Baru ngeh waktu ngedit videonya.
Carla Yules (yang akhirnya jadi pemenang Miss Indonesia 2020) ternyata in frame di video ini (interview berbaju merah, video profil baju merah muda).

Gimana pendapat kalian? Nggak salah ya kalau juri akhirnya ngelolosin si humble Carla Yules ini.

Ada yang mau sharing atau curhat soal pengalamannya di dunia beauty pageants?

Coret-coret di kolom komentar atau jangan sungkan untuk e-mail ke zanzabela@yahoo.com :)

(Adm/Zan)
12/18/17

Media Visit Duta ITATS ke JTV



Bagi kami, belajar dan menggali banyak pengalaman tidak hanya di dalam kelas. Bisa darimana saja dan dari siapa saja. Dan yang terpenting, bagaimana kami mencoba untuk menjalin relasi/network dengan orang lain.

Sabtu (16/12) lalu, Duta ITATS berkesempatan untuk mengunjungi studio JTV dan mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari Mas Memet selaku Kepala Produksi News JTV, Mas Bagus selaku Koordinator Liputan & Produser Program Jatim Awan, Mas Halley selaku Produser Produksi dan presenter Jatim Awan, Karim Zem.



Saat di studio JTV, Duta ITATS disambut ramah dan mendapatkan banyak wawasan mengenai dunia televisi. Mulai dari bagaimana meliput berita, proses produksi acara, tata ruang studio, karir seorang engineer di dunia TV hingga suka duka presenter saat on air. Semuanya tidak selalu terlihat sempurna seperti di depan layar kaca kok 😁

Bahkan Duta ITATS sempat melihat secara langsung, saat Kak Karim Zem on air untuk program Jatim Awan saat itu.

Terima kasih atas ilmu dan kesempatannya @jtv_rek.
5/14/17

Polemik Duta Kampus ITATS VS Ormawa ITATS

Tulisan ini bukan untuk memprovokasi, niatnya lebih ke arah sharing atau bahasa gaulnya curhat. Haha... Harapannya jika suatu saat masih ada saja kesalah pahaman terhadap Duta Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), saya tinggal share link tulisan ini. Karena kalau harus terus bercerita berulang-ulang apalagi menceritakan hal yang sama, ibaratnya seperti ngulang mata kuliah berkali-kali tapi tetep nggak lulus juga. Wkwk... Oke, kita mulai.

Logo Duta ITATS

Sepertinya kesalahpahaman mahasiswa ITATS (terutama pandangan dari ormawa) terhadap Duta ITATS sudah dipendam sejak lama. Dan mencapai puncaknya di akhir tahun 2016 lalu. Waktu itu saya sedang mengikuti short coures di China sehingga saya kurang mengetahui situasi awal kesalahpahaman ini meledak di kampus. Berawal dari pertanyaan, Duta itu apa sih? hingga Apakah Duta ITATS itu BEM? bahkan Kenapa Duta ITATS kok tidak mengayomi mahasiswa ITATS?, dan masih banyak lagi. Saya akan tulis satu per satu nanti.
Posisi saya yang saat itu LDR-an dengan teman-teman Duta membuat saya sedikit kesulitan mencari informasi. Karena masalah ini tidak bisa menunggu saya pulang hingga Februari 2017, saya mencoba mencari akar permasalahan dari teman-teman Duta yang saat itu berada di kampus via dunia maya. Selang beberapa hari kemudian, rekan-rekan Duta mengatakan bahwa masalah sudah selesai. Saya percaya saja dengan rekan-rekan yang di kampus, sehingga saya tidak mempermasalahkan lagi.

Di Februari 2017, beberapa hari setelah kepulangan saya ke Indonesia polemik ini muncul lagi. Karna geram dan merasa kurang plong kalau hanya chit chat melalui WA, saat itu jam 23.00 WIB saya mengajak meet up teman-teman yang merasa masih saja penasaran dengan kami (sebut saja mereka Mr. X). Saya masih ingat kejadian malam itu, sesaat setelah saya mengirim pesan via Whatsapp ke Mr. X dan saya menuju lokasi untuk bertemu, beberapa menit saya menunggu tiba-tiba mereka mengirim pesan dan batal meet up. Hmm... ya bilangnya sih, masalah sudah selesai dan rekan-rekan duta lain sudah membantu menjelaskan. Ya okelah kalau begitu #sambilsenyumgetir
Namun, bulan April 2017 ada lagi pihak-pihak yang membuka kenangan lama *eeeeaaaa. Tepat tanggal 14 April 2014, pemilik akun instagram @ozay*zhii meninggalkan komentar di instagram @dutaitats dengan komentar, Duta bisa apa emang.? Aktifis apa cuma omong doang.?, saya tulis persis dengan kalimat dan tanda bacanya. Setelah ditelusuri, benang merah dari saling komentar ini adalah mereka ingin berkenalan secara resmi dan meet up bersama rekan-rekan Duta ITATS. Dan tanggal 11 Mei kami mengadakan janji untuk bertemu.

Jeng jeng jeng... 11 Mei 2017 pun tiba. Siang itu saya dan rekan-rekan Duta lain bersama mahasiswa ITATS dari beberapa jurusan berkumpul di Students Center. Saat itu yang hadir banyak, yang saya ingat namanya ada Kak Muhajirin (Teknik Mesin), Kak Ozi (Teknik Mesin), Kak Richard (jurusan Geologi kalau tidak salah ingat) dan masih banyak yang lainnya tapi maaf saya lupa. Obral obrol pun dimulai dan mereka mengungkapkan bahwa mereka memang bingung dengan keberadaan Duta ITATS, kenapa harus ada duta, gunanya untuk apa, dan lain-lain. Mereka juga mengaku bahwa sebenarnya mereka dan beberapa mahasiswa lain sudah memendam prasangka itu sejak 2014 (tapi memang tidak ada yang berani mencari klarifikasi ke saya selaku ketua IDI). Mereka merasa tidak paham dan tidak pernah mendapatkan informasi apapun tentang Duta ITATS.

Sebelum saya melanjutkan obrolan apa saja yang dibahas saat meet up 11 Mei, saya ingin flashback singkat terkait awal diadakannya Pemilihan Putra Putri ITATS untuk pertama kali.
Pemilihan Putra Putri ITATS sudah dihelat sejak tahun 2014, namun untuk organisasi Ikatan Duta ITATS (IDI) baru diresmikan Oktober 2016 oleh Wakil Rektor III selaku bidang Kemahasiswaan. Beberapa ormawa/mahasiswa menilai bahwa Duta ITATS tidak pro dengan ormawa lain, sehingga membuat mereka bersikap acuh tak acuh terhadap kami. Mereka menganggap bahwa Duta ITATS tidak mengadakan perkenalan secara resmi sehingga banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang keberadaan mereka sampai-sampai menimbulkan salah paham. Padahal awal mula saya mengadakan Pemilihan Putra Putri ITATS tahun 2014, saya telah mengundang seluruh ketua/perwakilan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) di ITATS untuk meminta bantuan sosialisasi ke masing-masing anggotanya dan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Lalu, apa sih alasan saya mengadakan Pemilihan Putra Putri ITATS? Bagaimana sejarahnya?

Ada beberapa alasan yang menurut saya urgent saat itu, dengan penuh strategi matang saya susun pemilihan ini meskipun saat itu belum memiliki tim pelaksana. Saya sudah menyusun rencana pemilihan ini sejak tahun 2012, saya ajukan ke kampus tahun 2013. Tapi saat itu saya mengajukan konsep ini bukan ke WR III, tetapi ke Ibu Lubna Algadrie yang saat itu menjabat sebagai pimpinan ITATS Language Centre (ILC). Karna birokrasi yang belum memungkinkan, akhirnya masih belum bisa terealisasi di tahun 2013. Saya ajukan lagi tahun 2014 ke Pak Bambang selaku WR III, dan setelah presentasi panjang lebar bahkan langsung menemui Ketua Yayasan, akhirnya bisa di acc dan terlaksana untuk pertama kalinya di tahun 2014 (Baca juga: Duta Kampus part 1 dan Duta Kampus part 2).

Hal-hal yang melatar belakangi saya untuk berpikiran mengadakan pemilihan ini adalah :
  1. Sejak tahun 2011, 2012 dan 2013 wakil ITATS untuk kompetisi Mawapres dipilih secara handpick dan makin lama makin susah mencari regenerasi. Pihak WR III mengaku kesulitan untuk mencari representasi dari mahasiswa ITATS untuk mewakili kampus di ajang Mawapres. Problematikanya adalah perihal kemampuan public speaking dan bahasa inggris. Banyak mahasiswa yang mundur untuk berkompetisi karna tidak percaya diri dengan kemampuan presentasi berbahasa inggris. Karna kriteria mahasiswa di ajang ini menurut saya juga cukup susah. IPK di atas 3.5, memiliki prestasi non-akademis minimal di tingkat provinsi, membuat karya tulis, memiliki kemampuan bahasa asing aktif dan mempresentasikan karya tulisnya dengan bahasa inggris. Jadi semisal ada mahasiswa yang nyeletuk Duta itu nggak penting, saya kepengen yang ngomong itu membantu untuk ngewakili ITATS di ajang ini dan harus menang. Hahaha.. just kidding.
  2. Berdasarkan pengalaman saya menjadi mahasiswa ITATS, saya melihat fenomena gagap presentasi yang dialami banyak rekan saya seangkatan. Mahasiswa ITATS itu banyak yang pintar, tapi kurang mumpuni untuk mempresentasikan hasil karya mereka di depan umum. Rasanya sayang, eman gitu. Padahal skill berkomunikasi di era saat ini menjadi poin penting yang menunjang prestasi atau di dunia kerja. Melalui pemilihan Putra Putri ITATS, dimana poin public speaking menjadi poin utama pembekalan dan penilaian, saya berharap regenerasi mahasiswa ITATS lebih baik dengan berbekal skill komunikasi yang mumpuni.
  3. Setiap tahun, ITATS pasti mengadakan kegiatan promosi kampus baik dalam bentuk kegiatan Road to School ke SMA/SMK di Jawa Timur atau mengikuti pameran pendidikan seperti Campus Expo, dan lain-lain. Kegiatan ini pasti melibatkan mahasiswa yang bisa merepresentasikan kampus ITATS dan tentunya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, karena mereka dituntut harus sosialisasi tentang kampus ITATS. Nah, WR III pun juga menyampaikan bahwa langka sekali pada saat itu menemukan mahasiswa dengan kriteria begini. Yang namanya merepresentasikan kampus di depan umum, dia menjadi figur pastilah dituntut memiliki performa yang baik, pengetahuan terkait kampus dan mampu menyampaikan kepada siswa/i SMA atau pengunjung pameran (kemampuan komunikasi yang baik).


Inilah beberapa alasan yang menurut saya urgent. Semisal ada yang menganggap saya abnormal karna terlalu peduli dengan kampus ITATS, ya kan ini almamater saya dan mahasiswa itu kan sebagai agents of change. Setiap mahasiswa pasti memiliki cara sesuai kapasitas dan kapabilitas masing-masing untuk perubahan yang lebih baik. Ciyeeeeee....

Kita kembali ke Pertemuan 11 Mei. Pertanyaan klise yang menjadi awal pertemuan kami adalah "Duta itu apa sih? Tugasnya ngapain?"

Ehem, cek 1 2 3 (tes microphone) Hehehe...
Saudara sebangsa, setanah air dan sealmamater tercinta, duh formalnya.. ganti non-formal mode. Hakzz..

Istilah duta atau ambassador mungkin sudah cukup akrab didengar, tapi mungkin sebagian orang kurang memahami apa makna sebenarnya dan apa tugasnya. Pernah mendengar istilah duta wisata, duta kesehatan, duta pemuda dan duta-duta lainnya kan? Jika saya mengambil contoh duta wisata, tugas utama seorang duta wisata adalah mempromosikan potensi pariwisata di daerah yang ia wakili dan menjadi representasi daerah tersebut. Nah sama halnya dengan Duta ITATS, utamanya mereka promosi/sosialisasi terkait ITATS dan menjadi representasi kampus. Kami pun memiliki beberapa program kegiatan seperti mewakili ITATS di ajang Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) yang diadakan Kopertis VII, mengikuti serangkaian kegiatan promosi seperti di Campus Expo atau ke sekolah SMA/SMK se-Jawa Timur menyesuaikan dengan agenda dari Wakil Rektor III selaku bidang Kemahasiswaan, selain itu rekan-rekan Duta juga ditugaskan saat acara wisuda ITATS. Adapun kegiatan-kegiatan additional seperti training soft skill, acara amal, dan lain-lain. Selain itu, rekan-rekan Duta ini juga ditugaskan untuk menjadi moderator atau MC saat acara seminar kampus, atau acara kunjungan dari sekolah SMA/SMK ke kampus ITATS.

Sejauh ini, semoga pertanyaan di atas sudah terjawab ya. Semoga apa yang saya tulis tidak multitafsir dan mudah dipahami.

Lalu pertanyaan berikutnya, "Duta ITATS ini kedudukannya di ITATS sebagai apa? Duta ITATS itu apakah BEM? Kok tidak mengayomi mahasiswa-mahasiswa lain? Kan harusnya menjadi penyambung antara mahasiswa dan yayasan"

Mendengarnya saja, kalau orang Jawa bilang, du nangis du ngguyu. Terharu! Nggak nyangka kalau ekspektasi teman-teman akan semulia itu.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari WR III, organisasi mahasiswa yang ada di ITATS hanya ada 2 jenis. Yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Nah, Duta ITATS ini anggotanya terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan, bukan seperti HMJ yang anggotanya berasal dari 1 rumpun jurusan saja. Nah, maka dari itu Ikatan Duta ITATS termasuk ke dalam UKM yang tempat mangkalnya sama kok di Students Center. Pastinya bukan BEM. Unch unch unch.. Dan perkara mengayomi mahasiswa lain, ehmm semulia itu kah? Hehehe.... kalau sudah membaca tulisan saya sejauh ini, insyaallah pembaca sekalian sudah memahami ya sejauh apa peran dan job description Duta ITATS. Perkara penyambung antara mahasiswa ke yayasan, jalurnya sudah ada sendiri yaitu melalui WR III. Jadi jika teman-teman ingin menyampaikan aspirasi, bisa melalui WR III.

Ada lagi kegelisahan salah satu mahasiswa (sebut saja Mr. R) dalam forum saat itu yang mengungkapkan pemikirannya terhadap kami, "Kok Duta ITATS itu seperti mendapat tempat special ya di ITATS, dan seperti difasilitasi. Terlebih mengadakan acara pemilihan lagi tahun 2016 sebesar itu saja bisa di acc. Itu bagaimana? Soalnya makin lama, kami merasa gerak gerik ormawa makin terbatas apalagi untuk mengadakan kegiatan. Sedangkan Duta ITATS kayaknya gampang ya kalau bikin acara. Bagaimana dengan anggaran biayanya untuk acara sebesar itu. Sepengalaman kami, selalu dikurangi jauh. Ketika kami mencoba untuk menanyakan kejelasan soal ini ke yayasan, mereka malah bertanya NPM saya berapa. Kan kami jadi berpikir yang aneh-aneh"

Saya agak kaget dengan ungkapan Mr. R saat itu. Sejak menjadi mahasiswa di sana tahun 2012, saya baru mengetahui jika kita menanyakan perihal kemahasiswaan ke yayasan malah ditanyai perihal NPM. Karena selama ini ketika saya berdiskusi atau menindak lanjuti kegiatan ke rektorat atau yayasan, tidak pernah terjadi hal semacam itu. Bahkan ada yang lebih ngeri, katanya bisa diancam DO. Wih wih wih... nggak kok. Nggak akan ada asap kalau nggak ada api. Sekalipun memang ada mahasiswa yang diancam DO mungkin perkaranya bukan karna semata-mata mengajukan kegiatan ormawa, mungkin karna si mahasiswa belum lulus mata kuliah atau alasan akademis lainnya.

Pemilihan Duta ITATS 2016
Kami sama-sama UKM yang mengajukan proposal untuk melaksanakan kegiatan, birokrasinya sama saja. Tidak ada perlakuan special apalagi sampai ada fasilitas khusus untuk para Duta. Semua sama dengan UKM lainnya. Perkara biaya kegiatan pemilihan, kami lebih banyak mengajak kerjasama sponsor sehingga kebutuhan kegiatan bisa terpenuhi semua dari para sponsor. Kami merasa acara pemilihan tiap tahun tidak sebesar apa yang dilihat rekan-rekan mahasiswa lain, setiap tahun kami hanya berusaha mempersiapkan dengan matang dan terkonsep. Mungkin totalitas kami dalam menyelenggarakan acara sehingga membuat kesan acara besar. Perihal perasaan rekan ormawa yang kecewa karna merasa terbatas dan sulit untuk mengadakan kegiatan, lalu dikait-kaitkan kegiatan Duta yang terlihat gampang di acc, sepertinya itu bukan kewenangan kami untuk menjawab. Barangkali rekan-rekan bisa mencari tahu alasan mengapa kegiatan kalian belum di acc oleh kampus. Tapi sepengalaman saya ikut mengadakan kegiatan bersama teman-teman di UKM-ESS dan HMJ Informatika, alurnya sama seperti saya mengajukan kegiatan pemilihan Duta ITATS. Ya mengajukan proposal ke WR III, ± 2 minggu baru ditindak lanjuti, jika belum ada konfirmasi ya menunggu lagi, ketika sudah ada kabar kami baru mengetahui hal apa saja yang di acc dan tidak di acc, ya nego juga perihal anggaran biaya, perihal perizinan tempat, dan lain-lain. Semuanya sesuai birokrasi yang diarahkan oleh WR III. Tahun 2014 ketika acara ini dihelat untuk pertama kali, dimana pihak rektorat mungkin belum terlalu memahami konsep acara ini maka WR III mengajak saya untuk menemui ketua yayasan dan mempresentasikan sendiri konsep kegiatannya kepada beliau. Eits... waktu ketemu beliau saya nggak ditanyai NPM dan hal-hal ngeri yang banyak dirumorkan mahasiswa lain nggak kejadian kok. Hehehe.

Rasanya masih pengeeeennnn nulis lebih banyak lagi untuk dibagi ke teman-teman. Tapi sepertinya cukup dulu.

Barangkali ada yang ingin ditanyakan/ngobrol terkait Duta ITATS, bisa menghubungi saya melalui email: zanzabela@yahoo.com (harap mencantumkan nama dan asal kampus/jurusan, jika tidak maka email diabaikan).

Terima kasih sudah berkunjung.
Instagram: zanza_bela
9/13/15

Duta Kampus UNTAG 2015

Duta UNTAG Surabaya 2015

Memperingati Dies Natalis ke-53, kampus yang memiliki tagline “An Empowering and Networking University ” ini menyelenggarakan acara akbar bertajuk UNTAG Expo yang diselenggarakan Jumat (11/9) lalu. Dalam rangkaian acara tersebut Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya memilih Duta Kampus untuk pertama kalinya. Pemilihan ini melibatkan partisipasi seluruh mahasiswa UNTAG dan kemudian diseleksi menjadi 6 pasang putra-putri yang melaju ke babak final.

Pada tahap penyisihan, peserta dihadapkan dengan tes public speaking dan unjuk bakat. Setelah terpilih 6 pasang finalis,  para finalis masuk ke tahap pembekalan. Dalam tahap ini seluruh finalis dibekali beberapa materi dan skill seperti public speaking, etika dan kepribadian serta pengetahuan mengenai kampus UNTAG Surabaya.

Dengan adanya Duta UNTAG maka kampus UNTAG memiliki perwakilan untuk membantu promosi kampus seperti di acara Campus Expo dan lain-lain.

“Melalui Duta Kampus, UNTAG memiliki delegasi yang bisa mempromosikan kampus UNTAG Surabaya kepada masyarakat. Selama ini promosi kampus masih dilakukan per fakultas, kalau sudah terpilih duta kampus, promosi kampus tidak lagi dilakukan per fakultas namun secara keseluruhan” ungkap salah satu panitia, Festi Limasari ketika diwawancarai di sela-sela acara.

Selain promosi, para pemenang duta UNTAG juga akan menjalankan program untuk pengembangan diri seperti peningkatan skill bahasa asing.


“Untuk program selanjutnya, selama 3 bulan sekali para duta akan dibekali di kelas internasional. Di program tersebut mereka akan dimatangkan lagi untuk kemampuan public speaking dan bahasa inggris. Harapannya, dengan skill tersebut akan menunjang prestasi beirkutnya. Prestasi mereka tidak berhenti hanya di duta UNTAG saja tetapi bisa mengikuti kompetisi atau pemilihan duta yang lain. Ketika mereka bisa lolos tingkat Nasional maka otomatis mereka juga mengharumkan nama kampus UNTAG Surabaya”, ujar ketua panitia duta kampus, Pradana Mahardika.

Duta Kampus UHT, Duta Kampus ITATS dan Duta Kampus UM
Selain dimeriahkan dengan bintang tamu Souljah, acara tersebut juga dihadiri oleh rekan-rekan Duta Kampus dari Universitas Hang Tuah Surabaya, Instititut Teknologi Adhi Tama Surabaya dan Universitas Negeri Malang.

Berikut daftar nama pemenang Duta UNTAG Surabaya 2015 :

Juara 1 Putra UNTAG 2015
Adrian Bagus Prawira (Fakultas Psikologi)

Wakil 1 Putra UNTAG 2015
Azhar Fahmi Wardhana (Fakultas Teknik)

Wakil 2 Putra UNTAG 2015
Bagas Dimas Putra (FISIP)

Putra Terfavorit UNTAG 2015
Muhamad Sholeh (Fakultas Ekonomi)

Juara 1 Putri UNTAG 2015
Imelda Della Aluwerti (Fakultas Hukum)

Wakil 1 Putri UNTAG 2015
Andin Marlina (Fakultas Ilmu Sosial dan Politik)

Wakil 2 Putri UNTAG 2015
Hany Handoko (Psikologi) 

Putri Terfavorit UNTAG 2015
Titah Pinastika (Fakultas Ekonomi)

Ikuti official instagram @dutauntagsurabaya untuk mendapatkan informasi dan menjalin komunikasi dengan Duta UNTAG Surabaya.

****

Dapatkan informasi mengenai Duta Kampus Indonesia dengan mengikuti akun-akun berikut :
Line : @ubl4123g
Instagram : @dutakampus
Facebook : Duta Kampus
Blog : dutakampusindonesia.blogspot.co.id

Salam, Duta Kampus Sukses!

(Admin/Zan)
11/7/13

DUTA KAMPUS atau Student Ambassador atau sejenisnya

Kompetisi pemilihan duta tampaknya sudah marak di berbagai sektor. Jika kita mengenal ajang bergengsi Pemilihan Putri Indonesia atau Miss Indonesia, ajang pemilihan serupa juga sudah merambah ke beberapa sektor seperti pariwisata, bisnis dan pendidikan.

Dalam dunia kampus, tampaknya acara serupa menjadi salah satu agenda penting yang dilaksanakan setiap tahun. Layaknya duta-duta lainnya, icon yang terpilih akan melakukan tugas utama yaitu promosi. Selain itu, kegiatan ini mendukung peran kampus mewujudkan citra layanan pendidikan tinggi Indonesia sebagai sistem yang mampu menghasilkan insan bermartabat, berbudaya dan berkepribadian sehingga menjadi pendorong dalam peningkatan mutu pendidikan dan kebudayaan di Indonesia guna mendorong generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi.

Berikut beberapa refleksi dari beberapa kampus yang melaksanakan kegiatan serupa.
*) Banyak cara untuk memperkenalkan kampus. Salah satunya melalui pemilihan Duta Kampus (Universitas Brawijaya, Malang) *) Tujuan pelaksanaan PEKKAM UWP 2012 dan Pemilihan Duta Kampus (Ambassador) adalah untuk mengenalkan kepada mahasiswa baru terhadap lingkungan kampus, mekanisme layanan, penggunaan sarana yang tersedia serta organisasi mahasiswa yang ada. Disamping itu tujuan yang lain adalah menumbuhkan kesadaran mahasiswa baru akan tanggung jawab sebagai civitas akademika sebagaimana tertuang dalam Tri Darma Perguruan Tinggi (Universitas Wijaya Putra, Surabaya)   
*) Universitas Mercu Buana akan menyelenggarakan Pemilihan Putra-Putri Kampus 2010. Acara ini bertujuan untuk menghasilkan Putra-Putri Kampus UMB yang berkepribadian Indonesia, berjiwa wirausaha yang mampu menguasai teknologi informasi, mampu berbahasa Inggris, beretika serta berdaya saing tinggi seiring dengan visi dan misi Universitas Mercu Buana. Disamping memeriahkan peringatan ulang tahun UMB ke 25, acara Pemilihan Putra Putri Kampus UMB 2010 juga mendukung penyelenggaraan kompetisi yang sama, oleh Yayasan Putra Putri Kampus Indonesia (YPPKI). Berdiri pada tanggal 10 November 2008, dipimpin oleh Ibu Exacty S. Sryantoro, dengan visi meningkatkan citra layanan pendidikan tinggi, sebagai suatu sistem yang mampu menghasilkan insan bermartabat, cerdas, berkepribadian, berjati diri Indonesia, berpenampilan menarik sehingga menjadi pendorong dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia (Universitas Mercu Buana)   
*) Duta Kampus sebagai icon sekaligus mempromosikan Trisakti ke masyarakat, melalui event2 universitas, pameran pendidikan, roadshow ke sekolah-sekolah, dll baik di Jakarta maupun di luar Jakarta/Jawa (Universitas Trisakti, Jakarta) *) Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan (PR III) Unnes Prof Dr Masrukhi dalam sambutannya mengungkapkan, ajang Pemilihan Putra-Putri Kampus Unnes merupakan sarana yang baik untuk menempa diri. “Mereka yang mampu mewakili fakultasnya masing-masing adalah yang mempunyai kemampuan dan karakter yang patut diteladani,” kata Prof Masrukhi. Dikatakan pula, Putra-Putri Kampus Unnes haruslah mampu menjadi ikon mahasiswa Universitas Konservasi. “Di mana pun kalian berada, kumandangkan visi konservasi yang telah jadi tujuan bersama ini,” ujar Prof Masrukhi (Universitas Negeri Semarang)  
*) Mencari brand kampus untuk icon promosi kampus dan kegiatan-kegiatan kampus baik di dalam atau di luar daerah (Ines, Juara III Duta Kampus di Universitas Kanjuruhan, Malang)  
*) Bangsa yang maju didunia terbukti dengan menempatkan pendidikan sejak awal sebagai prioritas utamanya, jika berbicara pendidikan maka generasi muda adalah yang utama. Kuliah di luar negeri mungkin memiliki prestise tersendiri, tapi sebenarnya perguruan tinggi di Indonesia memiliki kualitas yang tak kalah mutunya. Malah kini banyak mahasiswa asing yang justru belajar di Tanah Air. Sebagai upaya menghimpun potensi perguruan tinggi dalam hal kegiatan ekstrakurikuler, Yayasan Putera Puteri Kampus Indonesia atau YPPKI melakukan pemberdayaan pendidikan yang mengarah kepada pengembangan mahasiswa yang salahsatu kegiatannya adalah melalui Indonesian Campus Stars 2011. Indonesian Campus Stars 2011 akan menyeleksi 7.200.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia dengan dasar penilaian brain,behaviour,character,beauty,dan kompetensi (http://www.indonesiacampusstar.com)

Tulisan ini dibuat berdasarkan curahan hati penulis yang telah menyelesaikan proposal mengenai kegiatan di atas untuk kampusnya. Setelah berkonsultasi dengan beberapa pihak kampus, mereka cukup welcome dan menunggu progress proposal, namun setelah diselesaikan dalam jangka waktu 2 minggu (yang juga berbagi waktu dengan tugas, kuis, dsb) ternyata setelah diselesaikan dan diserahkan, proposalnya kena PHP (Pemberi Harapan Palsu) wkwkwk... Ya, senyum dalam tangis J

Pelopor ide untuk event seperti ini sudah memiliki pengalaman dengan kegiatan serupa, jadi ketika menyusun proposal mulai dari konsep pemilihan, apa saja persiapan, dan lain-lain tidak terlalu kesulitan. Gambaran kegiatannya sama dengan beberapa pemilihan duta-duta lainnya, mulai pendaftaran, technical meeting, karantina dan grand  final. Untuk materi-materi yang diajarkan disesuaikan dengan background acara pemilihannya, kalau yang di atas backgroundnya pendidikan (dalam lingkup mahasiswa/kampus).

Bagi yang berminat menyelenggarakan kegiatan serupa, pengen curhat atau meminta contoh proposal, bisa via e-mail zanzabela@yahoo.com atau Line: zanzabela J
Mohon untuk mencantumkan nama lengkap dan asal perguruan tinggi ya. Yang tidak mencantumkan nama dan asal perguruan tinggi saya anggap iseng saja dan saya berhak mengabaikan email tersebut.

Yuk gabung di media komunikasi Duta Kampus se-Indonesia, follow instagram: dutakampus | FB : Duta Kampus atau klik blog Duta Kampus Indonesia | Grup Line (di bio instagram).

Follow me on IG : zanza_bela | #Lassvera