12/29/15

Perkenalan Hijab Batik & Lurik by Alabela.ID

Hijab Batik by Alabela.ID

Di tahun 2015, saya meluncurkan produk handmade hasil pemikiran nyentrik di sela-sela mabuk skripsi. Hehehe... Saya suka batik dan saat itu sedang berpikir bagaimana saya dan para pecinta batik dapat memakai batik untuk kegiatan sehari-hari tapi yang anti mainstream. Kalau pakaian kan sudah biasa, nahh... kalau hijab duet dengan batik gimana ya? Sebenarnya sudah ada beberapa produk hijab yang memakai motif batik sebagai variannya, tapiiiiiii hanya tekstil bermotif batik atau trend disebut print, nah itu bukan batik yang sebenar-benarnya batik Indonesia. Dari situlah akhirnya saya berpikir membuat produk hijab dengan kombinasi batik tulis atau cap.

Saya beri nama Hijab Batik, selanjutnya akan terbit juga Hijab Lurik.
Jenis model hijab yang diproduksi adalah model pashmina, segiempat dan pashmina instan dengan salah satu sisinya terdapat motif batik atau lurik. Bahan yang digunakan pun ada beberapa pilihan. Katun ima scraft, satin dan cerruty diamond (khusus pashmina instan). Sedangkan batik yang digunakan adalah batik tulis, batik cap atau batik tulis-cap. Saya tidak menggunakan batik printing. Mengapa? Sekedar informasi, bahwa batik yang disebut printing itu bukan batik sesungguhnya, itu hanya tekstil bermotif batik.

"Hidup cuma sekali, jangan menua tanpa karya dan inspirasi" -Ridwan Kamil

Mungkin melalui produk ini saya ingin mencoba menjawab quote Pak Ridwan Kamil. Meskipun saya masih bingung, letak inspirasinya di sebelah mana. Hahaha... Saya hanya remaja nyentrik yang ingin berpartisipasi aktif mencintai budaya lokal Indonesia yaitu batik dan lurik serta sedikit membantu sosial masyarakat bahkan lingkungan.

Sejauh ini, produk hijab batik merupakan produk handmade yang masih dikerjakan sendiri oleh founder dan dibantu oleh keluarga. Harapannya produk ini diluncurkan tidak semata-mata untuk berorientasi pada profit. Tetapi lebih dari itu, yaitu dapat memberikan edukasi ke masyarakat tentang batik dan lurik asli khas Indonesia serta ikut membantu saudara yang membutuhkan. Baik dengan penyisihan sebagian penjualan untuk disumbangkan kepada mereka, memberikan pelatihan untuk membuat hijab batik & lurik kepada anak yatim piatu dan rekan-rekan berkebutuhan khusus (difabel) yang nanti penjualan hijab yang mereka buat akan menambah sedikit pemasukan mereka. Tujuannya adalah mereka dapat mandiri dengan keterampilan yang diberikan.

Misi tersebut dikemas dalam campaign Care Share Family (CSF). Pembeli yang membeli produk ini, maka turut andil dalam mendukung campaign CSF.

Campaign CSF ini meliputi 3 hal, yaitu:

1. Wujud rasa peduli dan keinginan berbagi terhadap sesama yang kurang mampu. Dengan membeli produk ini, anda telah ikut memberikan bantuan kepada saudara yang kurang mampu (berupa donasi ataupun pelatihan keterampilan).

2. Wujud rasa peduli dan cinta terhadap batik dan lurik sebagai bagian dari budaya khas Indonesia.

3. Mendukung gerakan "Say No to Batik Print", karena batik yang digunakan adalah batik tulis dan batik cap. Sedangkan lurik yang dipakai adalah ATBM atau handwoven. Ingat ya, yang selama ini disebut batik print hanyalah tekstil bermotif batik.



Kalian dapat produknya, dan berbagi kebaikannya.

We cARE, We shARE. Yes we ARE!

Selain itu, saya juga tertarik untuk memanfaatkan limbah kain bekas dari penjahit dan menyulapnya menjadi kain perca yang unik.

Perca by Zanzabela
Kenapa bisa disebut unik?

Karena setiap kain perca yang disusun dari kain pipihan atau limbah kain bekas ini meskipun disusun oleh orang yang sama, maka antar kain perca yang dihasilkan tidak bisa 100% persis. Mengingat bentuk potongan pipihan kain yang pasti berbeda-beda.

Menurut saya kain perca ini akan menjadi peluang produk fashion yang limited edition. Tidak akan sama antar kain perca yang dihasilkan, sehingga tidak pasaran.


Selain itu, daur ulang kain bekas dari para penjahit ini dimaksudkan untuk meminimalisasi sampah lingkungan.

Bagi yang berminat untuk membeli hijab batik & lurik silahkan hubungi via Line: zanzabela atau lihat katalognya dengan follow instagram : @gabucu dan @alabela.id atau fanpage facebook Galeri BuCu2 - Butik LuCu2.

Terima kasih sudah membaca blog ini.

(Admin/Zan)
12/10/15

Jika Soekarno Masih Hidup, Tak Ada Freeport di Papua

Banyak tirai tirai misteri untuk saudaraku di Papua, doa bersama karena kita saudara

Presiden John F Kennedy tewas ditembak pada 22 November 1963. Kematian Kennedy masih menjadi misteri hingga saat ini. Dia adalah sahabat dekat Presiden Soekarno. Kematian Kennedy langsung mengubah peta politik dunia.

"Kennedy berpikiran progresif. Ketika aku membicarakan masalah bantuan kami, dia mengerti. Dia setuju. Seandainya Presiden Kennedy masih hidup tentu kedua negara tak akan berseberangan sejauh ini," kata Soekarno menyesali tragedi ini dalam biografinya yang ditulis Cindy Adams.

Sebagian pihak menilai pembunuhan Kennedy penuh nuansa politis. Apa hubungan Kennedy dengan penggalian emas PT Freeport?

Lisa Pease membeberkan hal itu dalam artikel berjudul 'JFK, Indonesia, CIA, and Freeport' di majalah Probe tahun 1996. Tulisan ini juga disimpan dalam National Archive di Washington DC.

Freeport ternyata sudah lama mengincar Papua. Tahun 1959, perusahaan Freeport Sulphur nyaris bangkrut karena tambang mereka di Kuba dinasionalisasi oleh Fidel Castro. Dalam artikel itu disebut berkali-kali CEO Freeport Sulphur merencanakan upaya pembunuhan terhadap Castro, namun berkali-kali pula menemui kegagalan.

Di tengah kondisi perusahaan yang terancam hancur itu pada Agustus 1959, Forbes Wilson yang menjabat sebagai Direktur Freeport Sulphur menemui Direktur Pelaksana East Borneo Company, Jan van Gruisen.

Gruisen bercerita dirinya menemukan laporan penelitian di Gunung Ersberg (Gunung Tembaga) di Irian Barat yang ditulis Jean Jaques Dozy di tahun 1936. Disebutkan tembaga di gunung ini tak perlu susah-susah digali. Ibarat kata tinggal meraup, karena tembaga berada di atas tanah.

Wilson tertarik dan mulai mengadakan survei ke Papua. Dia setengah gila kegirangan karena menemukan gunung itu tak hanya berisi tembaga tapi emas! Ya, dia menemukan gunung emas di Papua.

Tahun 1960, suasana di Papua tegang. Soekarno berusaha merebut Papua dari Belanda lewat operasi militer yang diberi nama Trikora. Freeport yang mau menjalin kerjasama dengan Belanda lewat East Borneo Company pun belingsatan. Kalau Papua jatuh ke Indonesia bisa runyam urusannya. Mereka jelas tak mau kehilangan gunung emas itu.

Wilson disebutkan berusaha meminta bantuan John F Kennedy. Tapi si Presiden AS itu malah kelihatan mendukung Soekarno. John pula yang mengirimkan adiknya Bob Kennedy untuk menekan pemerintah Belanda agar tak mempertahankan Papua. JFK juga yang mengancam Belanda akan menghentikan bantuan Marshall Plan jika ngotot mempertahankan Irian Barat. Belanda yang saat itu memerlukan bantuan dana segar untuk membangun kembali negerinya dari puing-puing kehancuran akibat Perang Dunia II, terpaksa menurut.

Agaknya Belanda pun tak tahu ada gunung emas di Papua sehingga mereka menurut saja disuruh mundur oleh AS.

Kontrak Freeport pun buyar. Apalagi Soekarno selalu menolak perusahaan asing menancapkan kaki mereka di Papua. Pada perusahaan minyak asing yang sudah kadung beroperasi di Riau, Soekarno meminta jatah 60 persen untuk rakyat Indonesia.

Kekesalan mereka bertambah, Kennedy akan menyiapkan paket bantuan ekonomi kepada Indonesia sebesar 11 juta AS dengan melibatkan IMF dan Bank Dunia.

Sebutir peluru menghentikan langkah Kennedy. Kebijakan pengganti Kennedy langsung bertolak belakang. Indonesia pun makin jauh dari AS dan semakin mesra dengan Blok Timur yang berbau komunis.

Tragedi September 1965 menghancurkan Soekarno. Dia yang keras menolak modal asing, digantikan Soeharto.

Setelah dilantik, Soeharto segera meneken pengesahan Undang-undang Penanaman Modal Asing pada 1967. Freepot menjadi perusahaan asing pertama yang kontraknya ditandatangani Soeharto.

Ironisnya, pemerintah Indonesia hanya dapat jatah 1 persen. Kontras sekali dengan apa yang diperjuangkan Soekarno.

Kalau JFK dan Soekarno masih ada, tak akan ada Freeport di Papua.

sumber : wwwdotmerdekadotcom/peristiwa/kalau-soekarno-masih-hidup-tak-akan-ada-freeport-di-papua.html

(Share dari teman facebook)

12/1/15

Kabupaten Trenggalek di Ragam Indonesia Trans7


Hai reader, Senin, 30 November 2015 liputan Ragam Indonesia Trans7 edisi Kabupaten Trenggalek telah tayang. Bagi para perantau yang rindu Trenggalek, tayangan ini dapat dijadikan obat mujarab untuk menghilangkan kangen tanah kelahiran.

Beberapa objek yang diliput dalam tayangan sepanjang kurang lebih 21 menit tersebut adalah pantai prigi, jaranan turangga yaksa, jajanan khas Trenggalek (alen-len dan manco), dan beberapa wisata kuliner yang mendominasi selama tayangan seperti sego gegok atau nasi gegok, nasi tiwul botok layur dan nasi pindang sapi.

Bagi rekan-rekan perantau yang belum sempat nonton atau masyarakat yang masih 'asing' dengan Trenggalek bisa nonton liputannya nih, yuk klik Ragam Indonesia Trans7 - Edisi Trenggalek :)

Thanks to Trans7, terutama crew hebatnya. Pak Gunawan yang grapyak (read: supel), Mas Guntur yang asyik diajak diskusi dan mantap nasihat hebatnya, mas Amru yang kalemnya ngegemesin, dan mas Ingga kameramen handal yang angle / pengambilan gambarnya bikin wajahku cantik di kamera, hahaha... Kalian luarrrr biasa, liputan hampir seminggu, disulap jadi 21 menit. Hihihihii....Terima kasih semua sudah membantu promosi Kabupaten Trenggalek.

Liputan di Sego Gegok, Bendungan dan malamnya dilanjut makan malam bersama

Liputan di warung Bu Chusnul, nasi pindang sapi

Liputan Nasi Pindang Sapi

Instagram : zanza_bela

(Admin/Zan)