Showing posts with label itats. Show all posts
Showing posts with label itats. Show all posts
2/25/19

Gen Z Preneur, Boost Your Impact

Ladies

Sepertinya acara ini terlewat throwback ya. Acaranya udah lewat kapan, eh baru ditulisnya kapan. Hehehe... Lebih baik terlambat kan, daripada tidak sama sekali. Setidaknya orang bisa mengenang dan dikenang melalui sebuah tulisan. Ciaaat. Lanjut.
Revindia Carina - Ibu Arumi Bachsin - (me)
Yaps, acara di penghujung 2018 lalu. Acara pertama, dan sepertinya yang terakhir bagi kami. Tidak menduga bisa menginisiasi kegiatan dengan sebegitu singkat untuk persiapan, jutaan drama ketika pelaksanaan dan pemateri maha keren yang kala itu menjadi bintang tamu kenyataan.

Menginisiasi sebuah acara mahasiswa yang berkesan, tidak ecek ecek, patut dikenang dan tentunya berfaedah tentu tidak mudah. Apalagi niat semula sungguh mulia, "ah supaya almamaterku dikenal baik karena bisa menghelat acara kece", tapi karena drama kumbara niat ini seketika PUDAR by Rossa. Alasan keterbatasan dana menjadi alasan klasik yang jenuh didengar apalagi di kampus ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya), wah 'segojangan'. Dana ormawa sebesar nol rupiah, 'tedeng aling aling' support oleh 'petinggi' berupa konsumsi untuk kegiatan senilai dua jutaanlah (semoga tidak salah ingat). Ini dari petinggi ya, harusnya berbeda dengan dana ormawa. Sungguh kami buta birokrasi, lantas alokasi dana yang jadi hak ormawa itu kemana "jalan-jalannya" kami sudah @$%&*^#@ tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata manis nan elok. Sudah berusaha mencari penjelasan ke bidang kemahasiswaan, namun hanya pilu yang dirasa.

Eits... drama ini belum lagi ditambah alasan konvensional berikutnya yang mahasiswa merasa sok sibuk seolah kewalahan untuk membagi waktu antara kegiatan akademis dan non akademis. "Lha terus ngapain join organisasi kalau nggak 'becus' bagi waktu?". Silahkan dijawab sendiri.

Acara yang diawali dengan business plan competition yang diikuti oleh mahasiswa lintas jurusan, presentasi, hingga sesi sharing dan company visit ke store Sego Njamoer dan Aexpi Pet Shop, menyenangkan sudah terlaksana dengan baik. Sekalipun tidak sepenuhnya sempurna. Dilanjutkan dengan perayaan puncak tanggal 11 Desember 2018, public speaking workshop dan talkshow bersama 2 narasumber hebat.

Pemberian workshop untuk keterampilan berbicara di depan umum ini diberikan bukan tanpa alasan. Empat tahun berpengalaman menjadi anak 'teknik', bersosialisasi dengan makhluk 'logic' dan berkesan "kaku" menjadi pertimbangan kami. Pasti sudah familiar dengan kiasan klasik, "anak jurusan teknik akan jadi pegawai ahli, tapi anak jurusan sosial akan jadi pemilik perusahaannya". Kenapa begitu? Sense of communication anak teknik memang kontras berbeda. Percaya atau tidak, komunikasi memberi pengaruh pada karir dan kehidupan sehari-hari. Public speaking tidak hanya belajar tentang bagaimana kita berpidato, tapi bagaimana kita 'memanusiakan' manusia ketika berinteraksi dengan sesama. Ya tentu ini tidak berlaku untuk semua muanya anak teknik. Tapi begitulah pengalaman personal dan juga slentingan adik kelas, "kenapa ya mbak kalau anak teknik itu kaku kalau presentasi?". Jreeeeng.



Selain itu, turut hadirnya dua narasumber maha keren melengkapi ke-kece-an acara Gen Z. "Kok bisa ngundang beliau-beliau?", ya karena niat mulia yang akhirnya pudar tadi lho. Ah ya sudahlah.

Pesan dan sharing pengalaman dari bagaimana seorang 1st Puteri Pariwisata Indonesia 2017, Revindia Carina membagi waktunya antara pendidikan dan prestasi tentu menjadi stimulus untuk mahasiswa ITATS, terutama yang sok sibuk memiliki segudang aktivitas. Dan cerita menarik Ibu Arumi Bachsin, bagaimana di usia yang terbilang seumuran denganku selisih 1 bulan  masih muda memposisikan diri untuk berhadapan dan berinteraksi dengan berbagai kalangan ketika bertugas di Kabupaten Trenggalek menjadi motivasi bagaimana seorang anak muda mampu menjadi bunglon dengan tanpa menyiksa diri sendiri untuk menjadi orang lain. Etika dan skill berkomunikasi menjadi bahan utama dalam membangun sinergi yang baik.

Nggak bisa dituliskan secara persis pengalaman saat itu, tapi melalui tulisan ini setidaknya bisa sedikit mengenang. Terima kasih Revindia Carinda dan Ibu Arumi Bachsin sudah sukarela untuk membantu menyukseskan acara ini. Kesediaan kalian menjadi sedikit pelipur lara atas lelah dan perasaan tidak diapresiasinya "anu" #@&%* oleh mereka yang namanya tidak boleh disebut.

Tim huru hara Duta ITATS (nggak full team, ada yg kuliah Hehe)
Liputan Gen Z Preneur, SBO TV


Semoga pengalamannya berkah ya teman-teman.
Karma tidak salah alamat. Kalau nggak viral, nggak jadi pusat perhatian. Eeeeaaaaaaa.

Terima kasih sudah mampir. Sukses untuk semuanya!

(Adm/Zan)
12/18/17

Media Visit Duta ITATS ke JTV



Bagi kami, belajar dan menggali banyak pengalaman tidak hanya di dalam kelas. Bisa darimana saja dan dari siapa saja. Dan yang terpenting, bagaimana kami mencoba untuk menjalin relasi/network dengan orang lain.

Sabtu (16/12) lalu, Duta ITATS berkesempatan untuk mengunjungi studio JTV dan mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dari Mas Memet selaku Kepala Produksi News JTV, Mas Bagus selaku Koordinator Liputan & Produser Program Jatim Awan, Mas Halley selaku Produser Produksi dan presenter Jatim Awan, Karim Zem.



Saat di studio JTV, Duta ITATS disambut ramah dan mendapatkan banyak wawasan mengenai dunia televisi. Mulai dari bagaimana meliput berita, proses produksi acara, tata ruang studio, karir seorang engineer di dunia TV hingga suka duka presenter saat on air. Semuanya tidak selalu terlihat sempurna seperti di depan layar kaca kok 😁

Bahkan Duta ITATS sempat melihat secara langsung, saat Kak Karim Zem on air untuk program Jatim Awan saat itu.

Terima kasih atas ilmu dan kesempatannya @jtv_rek.
5/14/17

Polemik Duta Kampus ITATS VS Ormawa ITATS

Tulisan ini bukan untuk memprovokasi, niatnya lebih ke arah sharing atau bahasa gaulnya curhat. Haha... Harapannya jika suatu saat masih ada saja kesalah pahaman terhadap Duta Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), saya tinggal share link tulisan ini. Karena kalau harus terus bercerita berulang-ulang apalagi menceritakan hal yang sama, ibaratnya seperti ngulang mata kuliah berkali-kali tapi tetep nggak lulus juga. Wkwk... Oke, kita mulai.

Logo Duta ITATS

Sepertinya kesalahpahaman mahasiswa ITATS (terutama pandangan dari ormawa) terhadap Duta ITATS sudah dipendam sejak lama. Dan mencapai puncaknya di akhir tahun 2016 lalu. Waktu itu saya sedang mengikuti short coures di China sehingga saya kurang mengetahui situasi awal kesalahpahaman ini meledak di kampus. Berawal dari pertanyaan, Duta itu apa sih? hingga Apakah Duta ITATS itu BEM? bahkan Kenapa Duta ITATS kok tidak mengayomi mahasiswa ITATS?, dan masih banyak lagi. Saya akan tulis satu per satu nanti.
Posisi saya yang saat itu LDR-an dengan teman-teman Duta membuat saya sedikit kesulitan mencari informasi. Karena masalah ini tidak bisa menunggu saya pulang hingga Februari 2017, saya mencoba mencari akar permasalahan dari teman-teman Duta yang saat itu berada di kampus via dunia maya. Selang beberapa hari kemudian, rekan-rekan Duta mengatakan bahwa masalah sudah selesai. Saya percaya saja dengan rekan-rekan yang di kampus, sehingga saya tidak mempermasalahkan lagi.

Di Februari 2017, beberapa hari setelah kepulangan saya ke Indonesia polemik ini muncul lagi. Karna geram dan merasa kurang plong kalau hanya chit chat melalui WA, saat itu jam 23.00 WIB saya mengajak meet up teman-teman yang merasa masih saja penasaran dengan kami (sebut saja mereka Mr. X). Saya masih ingat kejadian malam itu, sesaat setelah saya mengirim pesan via Whatsapp ke Mr. X dan saya menuju lokasi untuk bertemu, beberapa menit saya menunggu tiba-tiba mereka mengirim pesan dan batal meet up. Hmm... ya bilangnya sih, masalah sudah selesai dan rekan-rekan duta lain sudah membantu menjelaskan. Ya okelah kalau begitu #sambilsenyumgetir
Namun, bulan April 2017 ada lagi pihak-pihak yang membuka kenangan lama *eeeeaaaa. Tepat tanggal 14 April 2014, pemilik akun instagram @ozay*zhii meninggalkan komentar di instagram @dutaitats dengan komentar, Duta bisa apa emang.? Aktifis apa cuma omong doang.?, saya tulis persis dengan kalimat dan tanda bacanya. Setelah ditelusuri, benang merah dari saling komentar ini adalah mereka ingin berkenalan secara resmi dan meet up bersama rekan-rekan Duta ITATS. Dan tanggal 11 Mei kami mengadakan janji untuk bertemu.

Jeng jeng jeng... 11 Mei 2017 pun tiba. Siang itu saya dan rekan-rekan Duta lain bersama mahasiswa ITATS dari beberapa jurusan berkumpul di Students Center. Saat itu yang hadir banyak, yang saya ingat namanya ada Kak Muhajirin (Teknik Mesin), Kak Ozi (Teknik Mesin), Kak Richard (jurusan Geologi kalau tidak salah ingat) dan masih banyak yang lainnya tapi maaf saya lupa. Obral obrol pun dimulai dan mereka mengungkapkan bahwa mereka memang bingung dengan keberadaan Duta ITATS, kenapa harus ada duta, gunanya untuk apa, dan lain-lain. Mereka juga mengaku bahwa sebenarnya mereka dan beberapa mahasiswa lain sudah memendam prasangka itu sejak 2014 (tapi memang tidak ada yang berani mencari klarifikasi ke saya selaku ketua IDI). Mereka merasa tidak paham dan tidak pernah mendapatkan informasi apapun tentang Duta ITATS.

Sebelum saya melanjutkan obrolan apa saja yang dibahas saat meet up 11 Mei, saya ingin flashback singkat terkait awal diadakannya Pemilihan Putra Putri ITATS untuk pertama kali.
Pemilihan Putra Putri ITATS sudah dihelat sejak tahun 2014, namun untuk organisasi Ikatan Duta ITATS (IDI) baru diresmikan Oktober 2016 oleh Wakil Rektor III selaku bidang Kemahasiswaan. Beberapa ormawa/mahasiswa menilai bahwa Duta ITATS tidak pro dengan ormawa lain, sehingga membuat mereka bersikap acuh tak acuh terhadap kami. Mereka menganggap bahwa Duta ITATS tidak mengadakan perkenalan secara resmi sehingga banyak mahasiswa yang belum mengetahui tentang keberadaan mereka sampai-sampai menimbulkan salah paham. Padahal awal mula saya mengadakan Pemilihan Putra Putri ITATS tahun 2014, saya telah mengundang seluruh ketua/perwakilan HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) di ITATS untuk meminta bantuan sosialisasi ke masing-masing anggotanya dan turut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

Lalu, apa sih alasan saya mengadakan Pemilihan Putra Putri ITATS? Bagaimana sejarahnya?

Ada beberapa alasan yang menurut saya urgent saat itu, dengan penuh strategi matang saya susun pemilihan ini meskipun saat itu belum memiliki tim pelaksana. Saya sudah menyusun rencana pemilihan ini sejak tahun 2012, saya ajukan ke kampus tahun 2013. Tapi saat itu saya mengajukan konsep ini bukan ke WR III, tetapi ke Ibu Lubna Algadrie yang saat itu menjabat sebagai pimpinan ITATS Language Centre (ILC). Karna birokrasi yang belum memungkinkan, akhirnya masih belum bisa terealisasi di tahun 2013. Saya ajukan lagi tahun 2014 ke Pak Bambang selaku WR III, dan setelah presentasi panjang lebar bahkan langsung menemui Ketua Yayasan, akhirnya bisa di acc dan terlaksana untuk pertama kalinya di tahun 2014 (Baca juga: Duta Kampus part 1 dan Duta Kampus part 2).

Hal-hal yang melatar belakangi saya untuk berpikiran mengadakan pemilihan ini adalah :
  1. Sejak tahun 2011, 2012 dan 2013 wakil ITATS untuk kompetisi Mawapres dipilih secara handpick dan makin lama makin susah mencari regenerasi. Pihak WR III mengaku kesulitan untuk mencari representasi dari mahasiswa ITATS untuk mewakili kampus di ajang Mawapres. Problematikanya adalah perihal kemampuan public speaking dan bahasa inggris. Banyak mahasiswa yang mundur untuk berkompetisi karna tidak percaya diri dengan kemampuan presentasi berbahasa inggris. Karna kriteria mahasiswa di ajang ini menurut saya juga cukup susah. IPK di atas 3.5, memiliki prestasi non-akademis minimal di tingkat provinsi, membuat karya tulis, memiliki kemampuan bahasa asing aktif dan mempresentasikan karya tulisnya dengan bahasa inggris. Jadi semisal ada mahasiswa yang nyeletuk Duta itu nggak penting, saya kepengen yang ngomong itu membantu untuk ngewakili ITATS di ajang ini dan harus menang. Hahaha.. just kidding.
  2. Berdasarkan pengalaman saya menjadi mahasiswa ITATS, saya melihat fenomena gagap presentasi yang dialami banyak rekan saya seangkatan. Mahasiswa ITATS itu banyak yang pintar, tapi kurang mumpuni untuk mempresentasikan hasil karya mereka di depan umum. Rasanya sayang, eman gitu. Padahal skill berkomunikasi di era saat ini menjadi poin penting yang menunjang prestasi atau di dunia kerja. Melalui pemilihan Putra Putri ITATS, dimana poin public speaking menjadi poin utama pembekalan dan penilaian, saya berharap regenerasi mahasiswa ITATS lebih baik dengan berbekal skill komunikasi yang mumpuni.
  3. Setiap tahun, ITATS pasti mengadakan kegiatan promosi kampus baik dalam bentuk kegiatan Road to School ke SMA/SMK di Jawa Timur atau mengikuti pameran pendidikan seperti Campus Expo, dan lain-lain. Kegiatan ini pasti melibatkan mahasiswa yang bisa merepresentasikan kampus ITATS dan tentunya memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik, karena mereka dituntut harus sosialisasi tentang kampus ITATS. Nah, WR III pun juga menyampaikan bahwa langka sekali pada saat itu menemukan mahasiswa dengan kriteria begini. Yang namanya merepresentasikan kampus di depan umum, dia menjadi figur pastilah dituntut memiliki performa yang baik, pengetahuan terkait kampus dan mampu menyampaikan kepada siswa/i SMA atau pengunjung pameran (kemampuan komunikasi yang baik).


Inilah beberapa alasan yang menurut saya urgent. Semisal ada yang menganggap saya abnormal karna terlalu peduli dengan kampus ITATS, ya kan ini almamater saya dan mahasiswa itu kan sebagai agents of change. Setiap mahasiswa pasti memiliki cara sesuai kapasitas dan kapabilitas masing-masing untuk perubahan yang lebih baik. Ciyeeeeee....

Kita kembali ke Pertemuan 11 Mei. Pertanyaan klise yang menjadi awal pertemuan kami adalah "Duta itu apa sih? Tugasnya ngapain?"

Ehem, cek 1 2 3 (tes microphone) Hehehe...
Saudara sebangsa, setanah air dan sealmamater tercinta, duh formalnya.. ganti non-formal mode. Hakzz..

Istilah duta atau ambassador mungkin sudah cukup akrab didengar, tapi mungkin sebagian orang kurang memahami apa makna sebenarnya dan apa tugasnya. Pernah mendengar istilah duta wisata, duta kesehatan, duta pemuda dan duta-duta lainnya kan? Jika saya mengambil contoh duta wisata, tugas utama seorang duta wisata adalah mempromosikan potensi pariwisata di daerah yang ia wakili dan menjadi representasi daerah tersebut. Nah sama halnya dengan Duta ITATS, utamanya mereka promosi/sosialisasi terkait ITATS dan menjadi representasi kampus. Kami pun memiliki beberapa program kegiatan seperti mewakili ITATS di ajang Mawapres (Mahasiswa Berprestasi) yang diadakan Kopertis VII, mengikuti serangkaian kegiatan promosi seperti di Campus Expo atau ke sekolah SMA/SMK se-Jawa Timur menyesuaikan dengan agenda dari Wakil Rektor III selaku bidang Kemahasiswaan, selain itu rekan-rekan Duta juga ditugaskan saat acara wisuda ITATS. Adapun kegiatan-kegiatan additional seperti training soft skill, acara amal, dan lain-lain. Selain itu, rekan-rekan Duta ini juga ditugaskan untuk menjadi moderator atau MC saat acara seminar kampus, atau acara kunjungan dari sekolah SMA/SMK ke kampus ITATS.

Sejauh ini, semoga pertanyaan di atas sudah terjawab ya. Semoga apa yang saya tulis tidak multitafsir dan mudah dipahami.

Lalu pertanyaan berikutnya, "Duta ITATS ini kedudukannya di ITATS sebagai apa? Duta ITATS itu apakah BEM? Kok tidak mengayomi mahasiswa-mahasiswa lain? Kan harusnya menjadi penyambung antara mahasiswa dan yayasan"

Mendengarnya saja, kalau orang Jawa bilang, du nangis du ngguyu. Terharu! Nggak nyangka kalau ekspektasi teman-teman akan semulia itu.

Berdasarkan informasi yang saya dapatkan dari WR III, organisasi mahasiswa yang ada di ITATS hanya ada 2 jenis. Yaitu Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM). Nah, Duta ITATS ini anggotanya terdiri dari mahasiswa yang berasal dari berbagai jurusan, bukan seperti HMJ yang anggotanya berasal dari 1 rumpun jurusan saja. Nah, maka dari itu Ikatan Duta ITATS termasuk ke dalam UKM yang tempat mangkalnya sama kok di Students Center. Pastinya bukan BEM. Unch unch unch.. Dan perkara mengayomi mahasiswa lain, ehmm semulia itu kah? Hehehe.... kalau sudah membaca tulisan saya sejauh ini, insyaallah pembaca sekalian sudah memahami ya sejauh apa peran dan job description Duta ITATS. Perkara penyambung antara mahasiswa ke yayasan, jalurnya sudah ada sendiri yaitu melalui WR III. Jadi jika teman-teman ingin menyampaikan aspirasi, bisa melalui WR III.

Ada lagi kegelisahan salah satu mahasiswa (sebut saja Mr. R) dalam forum saat itu yang mengungkapkan pemikirannya terhadap kami, "Kok Duta ITATS itu seperti mendapat tempat special ya di ITATS, dan seperti difasilitasi. Terlebih mengadakan acara pemilihan lagi tahun 2016 sebesar itu saja bisa di acc. Itu bagaimana? Soalnya makin lama, kami merasa gerak gerik ormawa makin terbatas apalagi untuk mengadakan kegiatan. Sedangkan Duta ITATS kayaknya gampang ya kalau bikin acara. Bagaimana dengan anggaran biayanya untuk acara sebesar itu. Sepengalaman kami, selalu dikurangi jauh. Ketika kami mencoba untuk menanyakan kejelasan soal ini ke yayasan, mereka malah bertanya NPM saya berapa. Kan kami jadi berpikir yang aneh-aneh"

Saya agak kaget dengan ungkapan Mr. R saat itu. Sejak menjadi mahasiswa di sana tahun 2012, saya baru mengetahui jika kita menanyakan perihal kemahasiswaan ke yayasan malah ditanyai perihal NPM. Karena selama ini ketika saya berdiskusi atau menindak lanjuti kegiatan ke rektorat atau yayasan, tidak pernah terjadi hal semacam itu. Bahkan ada yang lebih ngeri, katanya bisa diancam DO. Wih wih wih... nggak kok. Nggak akan ada asap kalau nggak ada api. Sekalipun memang ada mahasiswa yang diancam DO mungkin perkaranya bukan karna semata-mata mengajukan kegiatan ormawa, mungkin karna si mahasiswa belum lulus mata kuliah atau alasan akademis lainnya.

Pemilihan Duta ITATS 2016
Kami sama-sama UKM yang mengajukan proposal untuk melaksanakan kegiatan, birokrasinya sama saja. Tidak ada perlakuan special apalagi sampai ada fasilitas khusus untuk para Duta. Semua sama dengan UKM lainnya. Perkara biaya kegiatan pemilihan, kami lebih banyak mengajak kerjasama sponsor sehingga kebutuhan kegiatan bisa terpenuhi semua dari para sponsor. Kami merasa acara pemilihan tiap tahun tidak sebesar apa yang dilihat rekan-rekan mahasiswa lain, setiap tahun kami hanya berusaha mempersiapkan dengan matang dan terkonsep. Mungkin totalitas kami dalam menyelenggarakan acara sehingga membuat kesan acara besar. Perihal perasaan rekan ormawa yang kecewa karna merasa terbatas dan sulit untuk mengadakan kegiatan, lalu dikait-kaitkan kegiatan Duta yang terlihat gampang di acc, sepertinya itu bukan kewenangan kami untuk menjawab. Barangkali rekan-rekan bisa mencari tahu alasan mengapa kegiatan kalian belum di acc oleh kampus. Tapi sepengalaman saya ikut mengadakan kegiatan bersama teman-teman di UKM-ESS dan HMJ Informatika, alurnya sama seperti saya mengajukan kegiatan pemilihan Duta ITATS. Ya mengajukan proposal ke WR III, ± 2 minggu baru ditindak lanjuti, jika belum ada konfirmasi ya menunggu lagi, ketika sudah ada kabar kami baru mengetahui hal apa saja yang di acc dan tidak di acc, ya nego juga perihal anggaran biaya, perihal perizinan tempat, dan lain-lain. Semuanya sesuai birokrasi yang diarahkan oleh WR III. Tahun 2014 ketika acara ini dihelat untuk pertama kali, dimana pihak rektorat mungkin belum terlalu memahami konsep acara ini maka WR III mengajak saya untuk menemui ketua yayasan dan mempresentasikan sendiri konsep kegiatannya kepada beliau. Eits... waktu ketemu beliau saya nggak ditanyai NPM dan hal-hal ngeri yang banyak dirumorkan mahasiswa lain nggak kejadian kok. Hehehe.

Rasanya masih pengeeeennnn nulis lebih banyak lagi untuk dibagi ke teman-teman. Tapi sepertinya cukup dulu.

Barangkali ada yang ingin ditanyakan/ngobrol terkait Duta ITATS, bisa menghubungi saya melalui email: zanzabela@yahoo.com (harap mencantumkan nama dan asal kampus/jurusan, jika tidak maka email diabaikan).

Terima kasih sudah berkunjung.
Instagram: zanza_bela
6/2/16

Perancangan Aplikasi Monitoring Perkembangan Anak TK dengan Model Pendekatan User Centered Design

Kali ini posting sesuatu yang sedikit berbeda. Bukan soal pariwisata, budaya, passion atau pun kitiran. Tetapi resume skripsi saya. Wkwkwk... ini skripsi yang mengharu biru. Karna nggak nyangka bisa lulus setelah 4 tahun menjalani drama durjana. Barangkali ada yang sedang berencana untuk memakai metode yang sama yaitu User Centered Design (UCD), mungkin studi kasus ini bisa dijadikan insight. Cekidot...
****
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Sebagaimana tertulis dalam Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Pendidikan Nasional pasal 28 yang berisi tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur yaitu pertama, pendidikan formal seperti Taman Kanak-kanak (TK) atau yang sederajat; kedua, pendidikan non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Tempat Penitipan Anak (TPA) atau yang sederajat dan ketiga, jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Salah satu contoh bentuk pendidikan formal PAUD adalah Taman Kanak-kanak (TK). Taman kanak-kanak (TK) menyelenggarakan pendidikan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan anak yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa dan sosial emosional (Permendiknas No. 58 Tahun 2009). Pendidikan tersebut diwujudkan dengan berbagai macam kegiatan belajar mengajar yang diberikan oleh guru kepada para peserta didik.
Dalam membantu proses pengembangan anak perlu adanya pemahaman potensi yang dimiliki anak. Pemahaman tersebut dapat diketahui dengan memperhatikan hal-hal yang cenderung disukai oleh anak. Kesukaan anak terhadap suatu hal dapat menumbuhkembangkan kecerdasan di bidang yang ia sukai. Dengan adanya pengenalan tersebut maka akan dapat diketahui sejak dini potensi, bakat dan minat anak sehingga memudahkan orang tua dan guru untuk mengarahkan pendidikan di jenjang selanjutnya maupun mengarahkan kegiatan ekstrakurikuler maupun kursus anak. Salah satu upaya untuk memantau perkembangan dan memperhatikan hal-hal yang disukai anak adalah dengan melakukan monitoring terhadap kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas. Hal inilah yang diterapkan di TK Al Ikhlas Surabaya.
TK Al Ikhlas merupakan Taman Kanak-kanak di Surabaya yang berdiri sejak tahun 1984. TK Al Ikhlas menerapkan sistem monitoring terhadap aspek-aspek perkembangan murid yaitu sosial-emosional, moral-agama, fisik-motorik, kognitif dan kemampuan bahasa. Monitoring ini dilakukan setiap hari oleh para pengajar terhadap peserta didiknya guna mengetahui perkembangan dan potensi anak. Hasil monitoring tersebut didapatkan dengan memantau kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di kelas.
Sistem pencatatan monitoring di TK Al Ikhlas hingga saat ini masih dikerjakan secara manual dalam bentuk RKH (Rencana Kegiatan Harian). Baik pencatatan segala aktivitas pembelajaran hingga penilaian aspek-aspek pada anak masih dicatat dan direkap secara konvensional. Hasil dari monitoring tersebut tidak secara berkala disampaikan kepada orang tua/wali. Sehingga mereka tidak mengetahui bagaimana perkembangan anak setiap harinya.
****
Terima kasih sudah berkunjung.
2/18/16

Kerjasama ITATS dan 6 Universitas Korea


Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya melakukan kerjasama Internasional. Tidak tanggung-tanggung, ITATS melakukan kerjasama dengan 6 Universitas dari Korea Selatan pada tanggal 1 antara lain :
1. Jeonju University
2. Catholic University of Daegu
3. Kunsan National University
4. Wonkwang University
5. Woosuk University
6. Chonbuk National University
Kerjasama Internasional ini ditandangani langsung oleh Rektor Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) Syamsuri, S.T., M.T., Ph.D dan Perwakilan dari 6 Universitas diatas. Kerjasama ini diperuntukan bagi Mahasiswa/i ITATS yang ingin melanjutkan Program Pascasarjana(S2) dan ingin bekerja di Korea Selatan. Program Studi lanjut S3(Doctor) diperuntukan kepada para Dosen ITATS.
12/7/14

Duta Kampus ITATS Sudah Lahir

Setahun lalu saya menulis mengenai Duta Kampus atau Student Ambassador, dan postingan sederhana itu mengundang banyak email masuk dari rekan-rekan mahasiswa se-Indonesia yang ternyata tertarik untuk mengadakan event serupa di kampusnya. Tidak berhenti pada artikel itu, pada bulan Juli 2014 lalu saya kembali menulis mengenai Persiapan Pemilihan Putra Putri Kampus ITATS 2014. Bersyukur sekali, saya dan crew berhasil mendapat kata "YES!!" dari rektorat untuk mengadakan acara pemilihan tersebut. Menuju puncak acara saya menulis lagi dengan judul Grand Final Pemilihan Putra Putri ITATS 2014. Dan di sela-sela persiapan grand final yang memang ribet dan ruwet, hehehe saya kembali menulis dengan judul DUTA KAMPUS part 2. Saat itu, fenomena pemilihan seorang 'duta' masih terasa asing bagi sebagian mahasiswa teknik di kampus saya (ITATS). Oleh karena itu, saya memberi ulas singkat mengenai event serupa di postingan tersebut. Dan sekarang saya akan berbagi mengenai hasil Pemilihan Putra Putri ITATS yang diselenggarakan 27 November lalu.

Berita Acara Pemenang Putra Putri ITATS 2014 #LatePost
Saya ucapkan "SELAMAT" kepada seluruh pemenang Putra Putri ITATS 2014. Semoga bisa mengemban tugas selama 1 tahun periode jabatan dan sukses selalu.

Ada cerita yang bikin nyawa saya hampir hilang ketika hari H grand final pemilihan Putra Putri ITATS tanggal 27 November kemarin.

Jadi gini, saat pelaksanaan puncak acara grand final hari cerah sejak pagi, bahkan terasa panas ketika menjelang siang. Untuk pertama kalinya, saya gembira dengan suasana Surabaya yang panas. Kenapa? Karena bulan November sudah masuk musim penghujan, saat itu saya optimis malam perhelatan grand final tidak akan terganggu dengan turunnya hujan.

Sore hari saya sudah persiapan untuk acara, make up dan kostum sudah cetar dan saya siap dengan malam puncak acara malam itu. Sampai pukul 19.00 WIB suasana masih sesuai harapan, ketika pak Rektor sudah hadir dan acara akan dimulai, sesuatu terjadi. Bagaikan tertusuk pisau tepat di paru-paru, saya sesak nafas. Apa yang terjadi????? Hujan deras dan bercampur angin. Huaaaaaa...... backdrop panggung serasa runtuh diterpa angin, screen proyektor ambruk, kondisi panggung tidak terkendali. Akhirnya acara ditunda hingga pukul 20.00 WIB. Satu jam acara ditunda, mulutku komat kamit bagaikan dukun yang membaca jampi-jampi, berharap hujan reda dan semua berjalan sesuai rencana.

Sejam berlalu, hujan bukan makin reda tapi makin deras (~_~)
Akhirnya lokasi acara dipindah ke dalam ruangan tepatnya saat itu di lobi utama. Pertimbangannya yang cukup luas dan dekat dari lokasi panggung. Jadi memindahkan kursi, meja juri, dan semua perkakas ke dalam ruangan tidak terlalu jauh.

Oke, the show must go on!
Di tengah-tengah kegundahan pak Rektor dan Wakil Rektor III yang menginginkan acara ditunda, masih ada Ibu Lubna Algadrie (yang saat itu beliau juga salah satu juri) yang optimis dan cekatan untuk mengarahkan semua panitia memindahkan segala perkakas ke dalam ruangan. Terima kasih Bu Lubna, kalau tidak ada tindakan tegas dari Bu Lubna saya tidak tahu akan jadi apa malam itu, mungkin saya sudah bad mood, galau dan kacau nggak karuan. Terima kasih juga untuk partnerku Jo Tanaka yang saat itu ikut membantu rescheduling acara, kata para dewan juri dan pak Rektor, "Hampir 40% acara tertolong dengan MC nya yang pintar mencuri perhatian!", thanks a lot mas Jo Tanaka.

Setelah semua perkakas tertata, acara dimulai. Karena wajah saya sudah kusut, bahkan bulu mata saya hampir copot, saya memutuskan untuk stay di bagian rekap nilai peserta mengingat mereka juga kewalahan dalam penghitungan nilai seluruh peserta. Tapi sebelum itu, saya masih sempat untuk tegur sapa dengan para undangan dari Duta Kampus Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Duta Kampus Universitas Hang Tuah dan Duta Kampus UNAIR. Kebetulan semuanya kenal banget, beberapa dari mereka rekan seperjuangan juga, sungkan banget karna acaranya berantakan [T_T], mohon maaf ya teman-teman.

Sampai acara selesai, saya masih terbayang-bayang kesedihan mendalam sampai H+2 hari. Beruntung ada someone special yang mengorbankan diri sebagai badut penghiburku, yaaa sampai detik ini trauma ngadain event sih ada. Tapi ketika kemarin saya bertemu Wakil Rektor III, beliau menyampaikan pesan dari Yayasan bahwa acara final kemarin cukup memukau. Di luar dari kesalahan teknis, semuanya luar biasa terutama dengan performa dari peserta yang berasal dari seluruh jurusan di ITATS, diharapkan acara pemilihan ini akan menjadi acara rutin tahunan.

Antara lega dan tidak lega, tapi harus tetap disyukuri..
Semoga pelaksanaan tahun depan berjalan lebih lancar dan acaranya dikonsep lebih cetar lagi. Aamiin..

Terima kasih untuk sponsor : GL Modelling, La Tullip, Biosprint, Salon Rahma, XL, Coca Cola, dan Cheers mohon maaf jika acara tidak berjalan sesuai rencana karena memang di luar kuasa kami. Terima kasih untuk Duta Kampus dari UNAIR, Universitas Wijaya Kusuma dan Universitas Hang Tuah yang berkenan menghadiri acara, maaf acaranya tidak sesuai harapan. Terima kasih untuk semua crew : mas Ruli, mas Nizar, mas Tri, mas Doni, Lula, mas Nur Setyo, Dede, Mbak Yani, Septi, Yeni, Dyah, Dinda, Refa, Agung, Januar, mbak Emma yang sudah gas pol untuk acara. Terima kasih untuk Pak Bambang (WR III ITATS) yang membantu sampai acara ini terealisasi, Bu Lubna yang selalu menjadi penasehat, Bu Aziza Abdullah yang bersedia memberi materi Motivasi Diri, mas Alvan yang juga turut aktif membantu saat hari H. Dan terima kasih untuk semua yang tidak bisa disebutkan.

Itu panjang cerita mengenai event perdana, Pemilihan Putra Putri ITATS 2014.
Yang menggembirakan, kemarin para juara Putra Putri ITATS 2014 sudah mulai bertugas menghadiri acara Grand Final Pemilihan Duta UNAIR di Kampus C UNAIR. Berikut foto-foto mereka :

Duta ITATS dan Duta UHT foto bersama finalis Duta UNAIR 2014


Dari kiri Noor Irsan (Duta Kampus UWKS), Zona Ayu (Duta Favorit UWKS), Nataniel (Runner Up Duta UHT), Mirza Fadilillah (Duta Kampus UHT), Finalis Duta UA 2013, Achmad Ramadhan (Juara 1 Putra ITATS 2014), Dinasti Surya Ratu (Juara 1 Putri ITATS 2014)


Noor Irsan (Duta Kampus UWKS), Nataniel (Duta Kampus UHT), Achmad Ramadhan (Duta Kampus ITATS)
Harapan untuk selanjutnya, semoga bisa membentuk satu paguyuban atau naungan untuk para Duta Kampus dari kampus-kampus negeri maupun swasta se-Indonesia. Acara ini juga mendukung penyelenggaraan kompetisi yang sama, oleh Yayasan Putra Putri Kampus Indonesia (YPPKI) yang berdiri tanggal 10 November 2010 dengan visi meningkatkan citra layanan pendidikan tinggi sebagai suatu sistem yang mampu menghasilkan insan bermartabat, cerdas, berkepribadian, berjati diri Indonesia, berpenampilan menarik sehingga menjadi pendorong dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia.

Memiliki pemikiran yang sama juga dengan saya? Selengkapnya bisa e-mail ke zanzabela@yahoo.com :)

****

Founder Duta Kampus ITATS : Berdit Zanzabela 
E-mail : zanzabela@yahoo.com / dutakampusitats@yahoo.com
Instagram : zanza_bela 
Twitter : @ZanzaBela \ @DutaItats
FB : Zanza Bela
Fanpage FB : Belazan Kata - Lassvera atau Duta Kampus ITATS
Blog http://belazankata.blogspot.com atau http://dutakampus.itats.ac.id
11/20/14

Grand Final Pemilihan Putra Putri ITATS 2014



Dalam rangka memilih students ambassador kampus ITATS yang SIP (Sinergi, Integritas dan Prestasi) maka kampus ITATS menyelenggarakan kegiatan Pemilihan Putra Putri Kampus ITATS 2014. "Sinergi, Integritas dan Prestasi", ketiga value itulah yang diangkat sebagai acuan pemilihan Putra Putri ITATS 2014. Putra dan Putri ITATS adalah mahasiswa/i yang memegang value of ITATS yang beberapa di antaranya adalah sinergi dan integritas. Sinergi adalah semangat mengutamakan kesatuan kebersamaan, saling menghargai dan saling membantu. Sedangkan integritas adalah menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab, dan konsisten memelihara etika. Selain itu, seorang Putra dan Putri ITATS juga memiliki nilai prestasi. Mahasiswa sebagai elemen pemuda tidak sekedar pasif sebagai akademisi, namun juga aktif berkreasi dan berprestasi. Baik prestasi dalam kuliah (akademik) atau pun organisasi, olahraga, dan lain-lain (non akademik).

Kegiatan Pemilihan Putra Putri Kampus ITATS ini memiliki 2 agenda utama yaitu tahap Pembekalan dan Grand Final. Pada tahap pembekalan, seluruh peserta akan dibekali dengan beberapa materi seperti wawasan mengenai kampus ITATS, public speaking, character building “Motivasi Diri”, beauty class dan modelling & koreo. Selain meningkatkan soft skill para peserta, materi-materi tersebut juga akan menunjang Putra Putri ITATS dalam 1 tahun periode melaksanakan program kemahasiswaan seperti dalam kegiatan Campus Expo, sosialisasi kampus ke SMA/SMK, lomba Mahasiswa Berprestasi (Mawapres), dll. Di samping itu, melalui kegiatan ini mahasiswa/i diberi bekal skill yang diharapkan nantinya akan menunjang karir setelah menjadi alumni ITATS.

Dari sekian ribu mahasiswa/i ITATS, tercatat 22 peserta yang berhak masuk ke tahap pembekalan pada tanggal 26 November 2014 nanti. Pemateri yang akan memberikan materi kepada peserta adalah orang-orang yang ahli di bidangnya. Seperti Ibu Lubna Algadrie selaku Kepala Pusat Bahasa ITATS yang akan memberikan materi public speaking, Ibu Aziza Abdullah, Facilitator Personality and Human Resources yang akan memberikan materi Motivasi Diri, Bapak Bambang selaku Wakil Rektor III yang akan memberikan pengetahuan mengenai ITATS, beauty class yang akan diisi oleh La Tulip dan GL Modelling yang akan memberi materi modelling & koreo. 
Setelah melalui tahap pembekalan, acara berikutnya adalah malam puncak Grand Final yang akan diselenggarakan tanggal 27 November 2014 di Kampus ITATS. Acara ini terbuka untuk umum dan akan semarak dengan berbagai penampilan yang meriah seperti pertunjukan tari, live music, fashion show, dan lain-lain.

Berikut daftar nama peserta dan jurusan pemilihan Putra Putri ITATS 2014 :



Saksikan! GRAND FINAL Pemilihan Putra Putri ITATS 2014
Kamis, 27 November 2014 pukul 19.00 WIB di Kampus ITATS Jl. Arief Rachman Hakim No. 100 Surabaya

(TERBUKA UNTUK UMUM)

Dukung finalis favoritmu agar menjadi Juara Putra/Putri ITATS Terfavorit. Caranya mudah : Tulis nama dan jurusan finalis favoritmu di kertas vote yang tertera pada tiket. Sobek kertas vote, dan masukkan kertas vote ke dalam box yang disediakan di ITATS Language Center. Kamu bisa dukung sebanyak-banyaknya! Vote dibuka sampai 26 November 2014. Pembelian tiket hubungi Januar 083856333745 atau Refa 08736415825

Segera beli tiketnya sebelum kehabisan! Only 10K guys

Performance : Dance perform, live music, fashion show, etc.

Kunjungi kami :
Web : http://dutakampus.itats.ac.id/
Fanpage FB : Duta Kampus ITATS
Twitter : @DutaItats


Founder Pemilihan Putra Putri ITATS :
Blog : http://belazankata.blogspot.com/
Fanpage FB : Belazan Kata - Lassvera
Twitter : @ZanzaBela

9/12/14

Partisipasi ITATS di GEMASTIK 7

Salah satu grup dari Kampus ITATS yang maju di GEMASTIK 7 tahun 2014 adalah KoncoKampus dengan game andalannya yang berjudul "JogoSuroboyo".
Permainan Jogo Suroboyo ini termasuk ke dalam permainan yang menyajikan grafis 3 dimensi. Di dalam Permainan ini pemain dituntut untuk melakukan praktek tentang penertiban. Dalam Interface permainan ini menyajikan peta dari lokasi sekitar Surabaya dan waktu nyata sesuai dengan kapan pemain tersebut bermain di dunia nyata.
Penasaran? 
Klik di sini.
Cuplikan Game Jogo Suroboyo by Konco Kampus Develop (ITATS)

7/11/14

Persiapan Pemilihan Putra Putri Kampus ITATS 2014

Postingan ini lanjutan dari kisah postingan sebelumnya tentang Duta Kampus atau Student Ambassador yang cukup menarik beberapa rekan sesama mahasiswa, sehinggan inbox email saya cukup banyak yang masuk dari mereka, hehehe....

Well, cerita kali ini intinya sih Habis Gelap, Terbitlah Terang...
Ceritanya saya dapat lampu hijau pemirsa untuk merealisasikan passion saya yang sudah direncanakan, diimpikan, dipersiapkan sejak tahun 2012 lalu.

Bersyukur saya dipertemukan dengan orang - orang hebat dan berkualitas sehingga kami bisa dalam satu tim panitia pelaksana kegiatan ini.

Pembahasan yang pengen saya bahas kali ini adalah seputar logo yang akan kita gunakan untuk acara PPPK (Pemilihan Putra Putri Kampus) ITATS, beberapa waktu lalu saya mendapat kiriman desain logo dari rekan-rekan saya. 

LOGO 1

LOGO 2

Logo Pilihan
Bagi rekan - rekan panitia, silahkan VOTE yaaa..... Trims~

#Lassvera | Follow @ZanzaBela

11/10/13

ITATS, Miniatur Indonesia dan Hiruk Pikuknya

Kali ini #Lassvera akan memposting tentang kampus. Ya,  kampus yang bersedia  mencantumkan nama saya sebagai salah satu mahasiswi teknik di sini dan memberi kesempatan saya untuk bertemu orang-orang hebat seperti Ibu Lubna Algadrie (Kepala Pusat Bahasa ITATSMr. Adnan Mahmud (Congen USA) dan lain-lain di beberapa acara prestisius yang pernah saya ikuti.
Kampus ITATS w/ lapangan hijau
Perkenalkan, istana kedua setelah rumah saya ini namanya ITATS atau Institut Teknologi AdhiTama Surabaya. Letaknya di jalan Arief Rahman Hakim No. 100 – 60117 Surabaya.  Kampus ini memiliki 14 (empat belas) Program Studi Strata 1 yaitu : Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Sipil, Arsitektur, Teknik Lingkungan, Desain Poduk, Teknik Kimia, Teknik Perkapalan, Teknik Geologi, Teknik Pertambangan, Teknik Industri, Teknik Komputer, Teknik Informatika, Sitem Informasi. Sedangkan untuk program studi strata 2 ada Magister Teknik Industri dan Magister Teknik Lingkungan, yang mana semua Program Studi tersebut telah Terakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan tinggi (BAN-PT) Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi KEMENDIKBUD Republik Indonesia.
Sedangkan untuk prestasi, developed campus ini pernah mendapatkan Anugerah Kampus Unggulan 2013 oleh Kopertis VII Jawa Timur, Juara Pertama Eco Campus 2013, dan lain-lain bisa klik di sini.
Itu selayang pandang dari kampus ITATS, lalu apa yang dimaksud dengan ‘ITATS, Miniatur Indonesia?’
Indonesia dengan motto keagungannya Bhineka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu jua. Masyarakatnya terdiri dari suku dan bahasa dari Sabang sampai Merauke yang berbeda-beda. Layaknya pelangi yang indah dengan warna penyusunnya yang berbeda-beda. Seperti itulah ITATS. Seluruh mahasiswa ITATS berasal dari Sabang sampai Merauke, bahkan mahasiswa/i Timor Leste banyak yang kuliah di sini.
Dengan keanekaragaman itulah yang membuat mahasiswa/i ITATS dapat kuliah sambil berwisata. Dari sini saya cukup mudah untuk mendapatkan informasi mengenai pariwisata, budaya dan cerita-cerita mengenai daerah-daerah lain yang saya belum pernah kunjungi. Ya, karena teman-teman yang beranekaragam. Yang lebih seru lagi, bisa belajar sedikit bahasa-bahasa regional mereka yang menurut saya aneh dan lucu, hahaha... J
Sayangnya, belum ada media untuk wadah bagi mahasiswa/i yang beranekaragam ini untuk mengembangkan budaya dari masing-masing daerah, tapi untuk saat ini komunitas seni tari Papua sudah ada dan tampil di beberapa acara kampus. Harapannya, semoga ke depannya ada semacan Unit Kegiatan Mahasiswa untuk mahasiswa/i ITATS yang memiliki skill dalam bidang seni tari daerah, atau apapun yang bernuansa budaya etnik. Agar ITATS memiliki identitas kampus Bhineka Tunggal Ika yang cinta budaya Indonesia J (ciieeee, applause****)
Bagaimana situasi hiruk pikuknya kampus ITATS dan sekitarnya?
Di kampus ITATS, selain kuliah saya bisa melancarkan bisnis kecil saya (my onlineshop), banyaknya pilihan tempat kos yang tidak jauh dari kampus cukup menguntungkan saya untuk akomodasi dan waktu. Selain itu kebutuhan bisnis onlines shop saya yang membutuhkan kurir atau jasa pengiriman sangat didukung karena kantor POS dan JNE hanya berjarak beberapa meter dari kampus, transaksi perbankan juga sangat sangat lancar karena di kampus ITATS ada fasilitas Bank Mandiri Syariah, namun untuk yang ingin menemukan bank pilihannya seperti BNI, BRI, BCA, Mandiri, BTN, CIMB Niaga, dll bisaaaa. Karena di dekat kampus ini juga terdapat Ruko Klampis dan beberapa home industri serta swalayan yang menyediakan aneka jual-beli barang dan jasa yang dibutuhkan. Ada laundry, photo copy, warnet, studio foto, studio musik, pasar, swalayan, tempat cuci motor, bengkel, isi ulang air, dealer, bank, warung, restaurant, semua adaaaaaa. Oiya, buat yang suka nongkrong di kampus ITATS ada kafe yang namanya udah tenar banget, namanya MatchBox. Beberapa kali juga ada mini konser di kafe ini untuk menghibur para pelanggan-pelanggannya, beberapa waktu lalu ada konser dari Iwayan Balawan, gitaris asal Bali yang udah eksis sampai tingkat Internasional. Dimana sih min tempatnya? MatchBox ini nggak jauh kok. Pas di halaman depan kampus ITATS, hehehe...
Matchbox di siang hari
Matchbox di malam hari
Konser Iwayan Balawan, gitaris asal Bali di Matchbox
Satu kampus yang area sekitarnya mendukung untuk belajar dan bisnis ya di sini J
Semoga ke depannya, ITATS yang merupakan developed campus ini bisa mengentalkan identitas kampus miniatur Indonesia dengan memberi wadah bagi mahasiswa/i ITATS yang berasal dari Sabang hingga Merauke bahkan Timor Leste untuk berkarya seni. Selain itu, semoga kampus ini segera memiliki Students Ammbassadornya dalam rangka membentuk mahasiswa berkualitas dan mampu berdaya saing global.
Belazan Kata – Lassvera | @ZanzaBela | 06075~ J