9/29/12

NEWS : TARI TURANGGA YAKSA DIPATENKAN SEBAGAI TARI ASLI DARI KABUPATEN TRENGGALEK

Pematenan Tari Turonggo Yakso dari Trenggalek

Pada hari Minggu kemarin, 23 September 2012 bertempat di ajungan Jawa Timur, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Kabupaten Trenggalek mendapat giliran untuk menampilkan kesenian yang ada di Trenggalek. Tari Beksan Sri Tranggali, tari ini menggambarkan Masyarakat Trenggalek yang ramah serta lemah lembut. Kemudian disusul dengan Tari Banjalu, kemudian ada Campur sari dan yang paling ditunggu-tunggu adalah Tari Turangga Yaksa.

Acara ini sekaligus dijadikan ajang silaturohim (Halal Bihalal) Masyarakat Asal Trenggalek yang bermukim di JABODETABEK, Jawa Barat dan Banten yang bernaung dalam IKAT (Ikatan Keluarga Asal Trenggalek) serta sanak saudara dan para pejabat daerah Trenggalek yang ikut hadir
dalam acara tersebut.

Bapak Bupati Trenggalek, DR. Ir H. Mulyadi WR. MMT dalam kata sambutannya sangat mendukung acara ini dan akan mengirimkan secara rutin duta budaya Trenggalek dengan berbagai amcam budaya yang dimilikinya sehingga nama Trenggalek akan semakin banyak dikenal melalui seni budayanya. Lebih lanjut Bapak Bupati menyampaikan, Trenggalek selain kaya akan seni budaya juga mempunyai banyak tempat wisata seperti Pantai Prigi, Pelang, Ngampiran, Guo Lowo yang terpanjang se Asia tenggara serta mempunya khas makanan sebagi oleh-oleh yaitu Tempe Kripik, alen-alen dan masih banyak lagi.

Akhirnya Tari Turangga Yaksa yang ditunggu-tunggu para hadirin tampil juga. Yang lebih mengembirakan begitu tari ini berakhir DIBENTANGKAN SPANDUK YANG BERGAMBARKAN LAMBANG TURANGGA YAKSA, kemudian di bubuhkan tanda tangan, Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD Trenggalek, DANDIM Trenggalek serta di saksikan oleh Arumi Bachsin Duta Lingkungan Hidup 2012, sebagai pertanda bahwa "TARI TURANGGA YAKSA TELAH DIPATENKAN SEBAGAI TARI ASLI DARI KABUPATEN TRENGGALEK".

Berikut sekilas dokumentasi kegiatan tersebut :
Para tamu undangan acara IKAT (Ikatan Keluarga Asal Trenggalek) di TMII, Jakarta

Bazar Pemda Trenggalek

Penampilan Luar Biasa dari Kab. Trenggalek

Penandatanganan spanduk "Patenkan Turonggo yakso" oleh Pejabat Kab. Trenggalek


Sumber : Klik Disini

ANAK KOS (tidak lebih dari) BABU ++


“Seseorang akan muncul kedewasaan ketika dihadapkan dengan tanggung jawab dan kemandirian”

Kalimat itulah yang akan menjadi pokok bahasan di tulisan ini.
Saya memilih untuk melibatkan unsur ‘kos’, karena ingin menuangkan beberapa opini, kesan atau pesan tentang unsur tersebut. Maklum saja pemirsa, masih belum genap sebulan dinobatkan sebagai anak kos.

Well, anak kos itu bukan sekedar korban urbanisasi yang milih kos sebagai istana ke-2 setelah rumah sendiri. Umumnya, mantan anak manja yang udah ganti status jadi anak kos lebih ngerasain gimana manis asam asinnya hidup.

Sebelum keberangkatan mengambil gelar anak kos, kakak senior saya memberi nasihat,

           “Dek, selamat ya... bakalan jadi Mahasiswi nih. Sekaligus pasti jadi anak kos, jangan lupa yaa... persiapan mie instan dan obat Maag” #eh

Awal kalimat bagus banget, sempat tertipu. Belakangnya itu lohhh! Bikin *&^$%@#!
Oke, Lanjut!!!

Ketika melakoni peran sebagai anak kos untuk saat-saat awal, #woww kereeen. Ada beberapa perasaan sesaat yang terlintas, seneng. Wuihh.. kenapa? Bebas dari suara suruh-suruh orang tua! (Padahal, belum tahu kalau anak kos itu juga lumayan ngrangkep jadi babu! Beeeee )

Buat yang lagi kuliah di kota metropolitan, mayoritas ngerasa bahagia karna bisa tinggal sendiri. Minimal bisa lumayan bebas jalan-jalan bareng temen-temen atau gebetan baru. (Padahal belum tahu gimana sengsaranya kalau uang ludes)

Selama kos, kerjaannya banyak. Nggak cuma tidur aja. Mulai dari nyuci, nyiapin makan sehari-hari, beres-beres kamar, kalau yang lagi kerja yaa pasti bagi waktu kerja, kalau yang lagi kuliah ya pasti ketambahan sama kegiatan kampus. Belum lagi yang Maba-Maba (Mahasiswa baru) itu nyiapin kebutuhan OSPEKnya. Ya kalau disuruh bawa kardus atau tali pita aja ringan. Kalau disuruh bawa pohon/tanaman, pupuk kandang, dan segala thethek bengek yang aneh-aneh, udah nggak mungkin lagi kalian pulang ke tanah asal t’rus minta bantuan orang tua.

Sebagai  pemula, hidup mandiri di kos memang tidak mudah. Pasalnya sejak dini belum dibiasakan untuk mandiri. Kalau yang sudah biasa mandiri (sejak SMP/SMA), penobatan sebagai anak kos itu udah nggak aneh. Tinggal beradaptasi dengan kondisi di tempat baru.

Anak kos itu siklusnya jelas, kalau baru dapat jatah (tanggal muda biasanya) makannya agak gas pol, ayam goreng, sea food, dan makanan mewah lain. Kalau jalan kemana-mana badannya tegap, langkah enteng dan senyumnya benar-benar simetris 2 cm kiri 2 cm kanan. TAPI, ntar kalau udah menuju tanggal tua, t’rus di dukung dengan kondisi SEKARAT (Sedang KelApaRan sangAT) saat KANKER (KANtong KERing) #woww bawaannya wajah itu disetrika aja biar nggak kusut. Dan yang umumnya udah nggak aneh, jauh-jauh hari persiapan masok mie instan udah melimpah di lemari. Hahahaa... #bukancurhat

Yaa... Untuk seluruh anak kos yang berjiwa hemat, sebentar lagi kejayaan akan tiba. Sambutlah kedatangan TANGGAL MUDA!!!!! hehehee...
Semangaattt J 

Follow me @ZanzaBela