Sepertinya acara ini terlewat
throwback ya. Acaranya udah lewat kapan,
eh baru ditulisnya kapan. Hehehe... Lebih baik terlambat kan, daripada tidak sama sekali. Setidaknya orang bisa mengenang dan dikenang melalui sebuah tulisan. Ciaaat. Lanjut.
Yaps, acara di penghujung 2018 lalu. Acara pertama,
dan sepertinya yang terakhir bagi kami. Tidak menduga bisa menginisiasi kegiatan dengan sebegitu singkat untuk persiapan, jutaan drama ketika pelaksanaan dan pemateri maha keren yang kala itu menjadi bintang tamu kenyataan.
Menginisiasi sebuah acara mahasiswa yang berkesan, tidak
ecek ecek, patut dikenang
dan tentunya berfaedah tentu tidak mudah. Apalagi niat semula sungguh mulia, "ah supaya almamaterku dikenal baik karena bisa menghelat acara
kece", tapi karena drama kumbara niat ini seketika PUDAR by Rossa. Alasan keterbatasan dana menjadi alasan klasik yang jenuh didengar apalagi di kampus ITATS (Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya), wah 'segojangan'. Dana ormawa sebesar nol rupiah, 'tedeng aling aling'
support oleh
'petinggi' berupa konsumsi untuk kegiatan senilai dua jutaan
lah (semoga tidak salah ingat). Ini dari petinggi ya, harusnya berbeda dengan dana ormawa. Sungguh kami buta birokrasi, lantas alokasi dana yang jadi hak ormawa itu kemana "jalan-jalannya" kami sudah @$%&*^#@ tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata manis nan elok. Sudah berusaha mencari penjelasan ke bidang kemahasiswaan, namun hanya pilu yang dirasa.
Eits... drama ini belum lagi ditambah alasan konvensional berikutnya yang mahasiswa merasa
sok sibuk seolah kewalahan untuk membagi waktu antara kegiatan akademis dan non akademis. "Lha terus ngapain
join organisasi kalau
nggak 'becus' bagi waktu?". Silahkan dijawab sendiri.
Acara yang diawali dengan
business plan competition yang diikuti oleh mahasiswa lintas jurusan, presentasi, hingga sesi
sharing dan
company visit ke store Sego Njamoer dan Aexpi Pet Shop, menyenangkan sudah terlaksana dengan baik. Sekalipun tidak sepenuhnya sempurna. Dilanjutkan dengan perayaan puncak tanggal 11 Desember 2018,
public speaking workshop dan
talkshow bersama 2 narasumber hebat.
Pemberian
workshop untuk keterampilan berbicara di depan umum ini diberikan bukan tanpa alasan. Empat tahun berpengalaman menjadi anak 'teknik', bersosialisasi dengan makhluk '
logic' dan berkesan "kaku" menjadi pertimbangan kami. Pasti sudah familiar dengan kiasan klasik, "anak jurusan teknik akan jadi pegawai ahli, tapi anak jurusan sosial akan jadi pemilik perusahaannya". Kenapa begitu?
Sense of communication anak teknik memang kontras berbeda. Percaya atau tidak, komunikasi memberi pengaruh pada karir dan kehidupan sehari-hari.
Public speaking tidak hanya belajar tentang bagaimana kita berpidato, tapi bagaimana kita 'memanusiakan' manusia ketika berinteraksi dengan sesama. Ya tentu ini tidak berlaku untuk semua muanya anak teknik. Tapi begitulah pengalaman personal dan juga
slentingan adik kelas, "kenapa ya mbak kalau anak teknik itu kaku kalau presentasi?". Jreeeeng.
Selain itu, turut hadirnya dua narasumber maha keren melengkapi ke-
kece-an acara Gen Z. "Kok bisa
ngundang beliau-beliau?", ya karena niat mulia yang akhirnya pudar tadi lho.
Ah ya sudahlah.
Pesan dan
sharing pengalaman dari bagaimana seorang 1st Puteri Pariwisata Indonesia 2017, Revindia Carina membagi waktunya antara pendidikan dan prestasi tentu menjadi stimulus untuk mahasiswa ITATS, terutama yang
sok sibuk memiliki segudang aktivitas. Dan cerita menarik Ibu Arumi Bachsin, bagaimana di usia yang terbilang
seumuran denganku selisih 1 bulan masih muda memposisikan diri untuk berhadapan dan berinteraksi dengan berbagai kalangan ketika bertugas di Kabupaten Trenggalek menjadi motivasi bagaimana seorang anak muda mampu menjadi bunglon dengan tanpa menyiksa diri sendiri untuk menjadi orang lain. Etika dan
skill berkomunikasi menjadi bahan utama dalam membangun sinergi yang baik.
Nggak bisa dituliskan secara persis pengalaman saat itu, tapi melalui tulisan ini setidaknya bisa sedikit mengenang. Terima kasih Revindia Carinda dan Ibu Arumi Bachsin sudah sukarela untuk membantu menyukseskan acara ini. Kesediaan kalian menjadi sedikit pelipur lara atas lelah dan perasaan tidak diapresiasinya "anu" #@&%* oleh mereka yang namanya tidak boleh disebut.
Terima kasih sudah mampir. Sukses untuk semuanya!