1/29/25

Magang WFH di MIP [Maestría Internship Program]


Wah, nggak terasa nih udah sampai batch 7 di tahun 2025 ini. Yaps, selamat datang di Maestría Internship Program [MIP]. Sedikit lagi langkah kalian akan semakin dekat dengan rumah baru kalian. Semoga platform sederhana ini bisa menjadi ruang berkarya, berekspresi dan bertumbuh secara positif untuk kalian ya. Aamiin...

Kilas balik kenapa aku ngadain program MIP ini. Pertama, karena saat pandemi ada mahasiswa yang mengirimkan pesan dan menanyakan program magang WFH di Maestría. Setelah aku telusuri, ternyata saat pandemi dan kegiatan perkuliahan luring ditiadakan, akhirnya banyak mahasiswa yang mudik dan beberapa mahasiswa yang saat itu harusnya mengambil magang mengalami kendala. Banyak orang tua yang juga masih parno jika anaknya harus magang offline. Apalagi saat itu belum ada vaksin covid-19, kalian yang mengalami era itu pasti sudah bisa membayangkan betapa mencekamnya saat itu. Di sisi lain, mahasiswa juga tetap ingin bisa lulus tepat waktu, sehingga mereka mencoba mencari-cari tempat magang yang menyediakan program magang WFH. Salah satu mahasiswa juga bercerita, karena situasi mencekam saat itu akhirnya kampus tempat dia belajar mengijinkan magang WFH dan dapat dikonversikan ke SKS mata kuliah asalkan mendapatkan bukti magang seperti surat keterangan magang atau sertifikat apresiasi.

Tapi ada alasan kedua, yang saat itu cukup banyak dituliskan oleh beberapa netizen di kontenku tentang Review CV Anak Magang. Banyak yang menilai bahwa program magang zaman sekarang terlalu "berat". Karena syaratnya harus memiliki "pengalaman". Aku berpikir bahwa :

Kalau semua pendaftaran magang hanya menerima yang sudah berpengalaman, lantas siapa yang akan memberi pengalaman untuk mereka yang belum berpengalaman agar jadi berpengalaman?

Maaf agak mbulet yak kata-katanya. Haha.. semoga bisa dipahami.

Pertimbangan ketiga, kenapa program MIP ini mantab untuk dilanjutkan adalah karena seiring berjalannya program ini aku juga memperhatikan bahwa magang bisa jadi metode self development yang cukup ampuh. Karena langsung praktik, langsung megang project dan seluruh peserta memiliki karya/portofolio yang bisa mereka jadikan bahan flexing ketika nanti mencari beasiswa atau terjun di dunia kerja. Jadi mereka nggak "kosong", ada something yang sudah dia lakukan selama magang ini. Dan tentu ini sejalan dengan visi Maestría sebagai platform pengembangan diri melalui aktivitas pendidikan non-formal.

Sistem seleksi kami tidak sulit tapi kami sedikit mencoba mengadopsi sistem rekrutmen program management trainee di Indonesia dengan harapan sedini mungkin teman-teman calon peserta agak mulai familiar dengan sistem ini dan mulai bisa mengukur diri.

Usai teman-teman dinyatakan lolos seleksi administrasi meliputi CV, portofolio, short esssay, tahapan selanjutnya adalah FGD, presentasi dan wawancara panel dengan tim Maestría. Untuk tugas presentasi, silahkan teman-teman siapkan hal-hal berikut :

  1. Materi presentasi dengan power point atau canva yang memuat satu ide program kalian sesuai dengan divisi yang telah kalian pilih maksimal 5 slide (tidak termasuk slide judul dan slide penutup). Ide program boleh dilaksanakan secara online maupun offline. Pertimbangkan sistem magang WFH yang artinya semua koordinasi dan komunikasi akan lebih dominan dilakukan secara online. Namun tidak menutup kemungkinan jika akan ada pertemuan offline apabila memungkinkan.
  2. Tidak ada format khusus tapi hal terpenting bisa memberikan gambaran ide program dan bagaimana strategi kalian melaksanakan ide program tersebut secara realistis, boleh ditambahkan analisa SWOT dan kaidah 5W+1H. Sangat diperbolehkan jika ingin berkolaborasi dengan narasumber, tokoh, institusi, organisasi lain selama bisa menyukseskan ide tersebut.
  3. Presentasi maksimal 4 menit sehingga teman-teman perlu fokus terhadap inti program saja dan dilanjutkan FGD.
  4. Urutan presentasi akan diinformasikan lebih lanjut oleh admin Min Mae.
  5. Materi presentasi mohon direname dengan format [nama lengkap]_[divisi yang dipilih] contoh: Berdit Zanzabela_Divisi Edukasi
  6. Materi presentasi dikirimkan sesuai dengan batas maksimal yang diinformasikan oleh Min Mae melalui WA
Bagi kalian yang masih bingung, harus membuat ide program seperti apa? Nah, teman-teman bisa mengamati program-program yang sudah berjalan di Maestría. Semua aktivitas kami baik online maupun offline sudah diunggah di akun instagram @maestria.id jadi selamat stalking! Kalian juga sangat boleh memodifikasi program-program dari platform lain namun tetap dimodifikasi sekreatif mungkin.

Gambaran program rutin di Maestría :

  • Program BERKELAS, ikutan kelas yang bikin kamu berkelas! = program cuma-cuma untuk memberikan fasilitas belajar public speaking dengan menggunakan aplikasi Whatsapp group call atau dikemas dengan konsep webinar. Program ini biasanya dilaksanakan rutin tiap 1 minggu 1x
  • Program Resolusi = konseling dengan psikolog untuk mengenal karakter diri dan pemetaan karir sedini mungkin
  • KOPDAR (Kopi daring) = ngobrol seputar pengembangan diri melalui live instagram / TikTok
  • Program sertifikasi profesi, Jadi Kompeten = pelatihan dan uji kompetensi berlisensi BNSP atau Kemdikbud untuk skema public speaking, master of ceremony, public relation, dll
  • Daily konten = berbagi konten-konten edukasi seputar pengembangan diri berupa video, microblog, info grafis, dll.
  • Fun Challenge = belajar seru dengan berbagai challenge seperti VO challenge, baca berita, MC challenge, dll
  • Maestría Goes to School/Campus = bekerjasama dengan akademi, pondok pesantren, sekolah menengah hingga perguruan tinggi untuk workshop atau kuliah tamu mengenai public speaking, konten kreator dan pengembangan diri
  • Casting Call = program kerjasama dengan stasiun TV untuk mengadakan workshop dan seleksi penyiar tv (berita maupun hiburan)
  • News Presenter Competition = kompetisi baca berita tingkat nasional yang dilaksanakan secara virtual
  • Ramadhan Gathering = meet up dan sharing seru dengan Gengstría yang ingin belajar hal baru. Bisa diisi dengan kegiatan beauty class, melukis, merangkai bunga, dll. Kegiatan ini diadakan luring dengan menjalin kerjasama dengan mitra
  • Offcamship = program mentorship pengembangan diri dan sesi curhat dengan mengizinkan peserta menggunakan akun fiktif jika dirasa tidak percaya diri/malu
  • Lomba fotografi dan poster dalam rangka peringatan Hari Batik Nasional
Semangat ya teman-teman. Jika ada yang ingin ditanyakan, bisa DM atau WA Min Mae. See you!

1/13/25

Tipe Perkuliahan di Luar Negeri : Coursework or Research?

Dok. Praktisi Mengajar di STKIP PGRI Trenggalek

Catatan kecil di tengah-tengah pusingnya memperdalam informasi kampus dan jurusan untuk dituliskan di study objective dan esai personal statement beasiswa, menyempatkan untuk menulis ini. Semoga bisa sedikit membantu teman-teman yang juga sedang berjuang bersama untuk ngedapetin beasiswa. Ahh tetap menyerah, jangan semangat. Sambat dikit biar nggak tekanan batin *lol ^^

Kalau di jenjang S1, biasanya di awal perkuliahan ada matrikulasi dan lanjut kuliah di kelas dengan semua mata kuliah wajib yang sudah ditentukan. Lanjut ke semester berikutnya selain mengikuti mata kuliah wajib juga mulai bisa memilih mata kuliah pilihan (tergantung banyaknya jumlah SKS yang bisa diambil per semester, biasanya dipengaruhi oleh nilai IPK). Kalau di luar negeri, sistem perkuliahan yang seperti ini maksudnya ya taught atau coursework programs. Kalau by research, ya sesuai namanya jadi lebih concern dan fokus ke penelitian.

Meskipun keduanya untuk program pasca sarjana, menuju gelar master atau doktor, ada perbedaan antara keduanya. Apa itu? Cekidot…

Program Coursework

  1. Kurikulum terstruktur: Mahasiswa mengikuti kelas kuliah, seminar dan workshop (durasi 1-2 tahun).
  2. Kelas dan tugas: Penekanan pada modul yang diajarkan, ada ujian (kalau di Indonesia ada UTS dan UAS) dan penilaian.
  3. Komponen penelitian: Proyek penelitian skala kecil atau tesis/disertasi (6-12 bulan).
  4. Pengembangan keterampilan: Fokus pada metode penelitian lanjutan, pemikiran kritis dan keahlian subjek.
  5. Durasi biasanya 2-3 tahun.


Program Research (Penelitian)

  1. Fokus penelitian asli: Mahasiswa melakukan penelitian independen di bawah bimbingan supervisor/profesor.
  2. Kursus minimal: Mungkin termasuk kursus metode penelitian atau seminar.
  3. Tesis/disertasi: Fokus utama adalah menghasilkan kontribusi penelitian asli yang dapat dipublikasikan.
  4. Studi independen: Mahasiswa bekerja sama dengan pembimbing, dengan otonomi signifikan.
  5. Durasi lebih lama, biasanya 3-6 tahun.

Kalau aku sendiri karna ingin memperdalam ilmu secara menyeluruh, merasa buntu sekali karena lama nggak kuliah, apalagi S1 dan S2ku nggak linear, pengetahuan teoritisku kayaknya ngerasa sangat amat kureeeeng banget. Jadi aku prefer untuk ambil taught programs sih. Nah kalian juga bisa menentukan sesuai dengan future goals kalian ya!

Kampus di Indonesia yang menyediakan program serupa untuk pascasarjana juga ada kok. Tapi istilahnya kelas jalur reguler (coursework) dan jalur penelitian.  Yang setahuku ada, di  Universitas Airlangga, Surabaya, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada. Kayaknya aku kurang update untuk kampus-kampus lainnya, kalau kalian tahu bisa tulis di kolom komentar ya. Dan bahkan aku pernah membaca di beberapa jalur masuk perguruan tinggi indonesia, selain 2 kategori di atas, ada juga program jalur kerjasama. Sekilas ngobrol dengan salah satu pejabat publik, jalur kerjasama ini memang dari segi biaya lebih mahal. Tapi karna aku nggak memperdalam informasi seputar jalur kerjasama ini, jadi aku nggak bisa nulis banyak.

Oiya, untuk kalian yang nyari beasiswa dan kuwalahan untuk browsing informasi jurusan ilmu komunikasi (dan yang serumpun) di kampus internasional, udah aku rangkum! Kalian bisa klik di sini.

Terima kasih sudah mampir. See you!

1/6/25

Suasana Casting di Inilah.com

 


Kayaknya kalian belum familiar dengan nama instansi ini ya? Sama dong!

Semoga tulisan ini bisa menjadi tambahan referensi untuk kalian yang sedang mencari sumber informasi valid tentang perusahaan ini. Kita mulai, let's go!

Kalau ngebahas usia perusahaan, inilah.com hampir sepantaran dengan detik.com, jadi bisa dibilang lumayan usia matang, bukan newbie. Untuk lokasi kantornya di kawasan Cipete Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di maps ketik aja "inilah.com" nanti akan muncul komplit dengan nama PT. Indonesia News Center. Suasana kantornya homey, ini bisa cocok untuk kalian yang nyari suasana kantor yang nggak kaku kayak "kantor" banget. Kalau kalian akan interview kerja disini, setidaknya ini sekilas gambaran tentang suasana kantornya.

Sebenarnya aku ke kantor ini untuk keperluan interview, aku dapat info dari temenku sesama jurnalis kalau kenalan dia sedang mencari host untuk podcast. Hari Jum'at langsung ngontak dan di hari yang sama dapat chat undangan interview dengan HR di hari Seninnya.

Karna saat ini masih ada pekerjaan di kantor lain, jadi aku berangkat hanya berbekal cinta dan kasih sayang untuk interview. Nggak kepikiran juga harus ganti baju, ya udah pakek seragam ala kadar gini. Dan tahu nggak? Tentu aja nggak tahu, kan baru mau aku kasih tahu haha... 

Begitu masuk ruangan, disambutlah dengan kamera, lighting dan teleprompternya. Ada eksekutif produser bilang, "siap-siap casting ya. Boleh prepare dulu".

Alamaakkk.. apa yang mau diprepare? Nggak grooming blasss euy, cuma pakek kemeja dan jaketan, hijab juga nggak styling proper. Karna ngehnya adalah interview aja. Aku coba baca chat HR lagi, apa aku salah baca dan benerrr kok tulisannya interview doang. Tapi kan ya udahlah, masak mau debat publik dulu.

Bagi teman-teman yang ngedaftar untuk jadi host atau penyiar, jadi siap-siap aja deh untuk dadakan-dadakan begini. Artinya ya, pengalaman, jam terbang, skill, nggak bisa bohong, nggak bisa di-setting. Kalau udah di luar kepala, ya akan bisa aja kok.

Dan pelajaran untuk diriku sendiri adalah selalu standby minimal blazer dan bawa lipstick plus minimal cushion, semisal ada tahu bulat di luar prediksi BMKG gini, setidaknya lumayan lah ya agak ready. Oke lanjut, akhirnya casting.

Eksekutif produser namanya mas Ferdi Ilyas (dia juga penyiar di CNN) langsung ngasih brief singkat dan script yang akan dibaca. Style pembawaan beritanya bener-bener Gen Z ala ala mewing rizz positive aura dah! Jadi pembawaan penyiar berita ala ala media terestrial yang lugas, formal, hard news banget akan nggak berlaku disini. Story telling style, ada ala ala julidnya dikit, bayangannya kayak seolah kita sedang ngobrol sama temen, lebih agak santai menurutku. Tapi karna mungkin belum terlalu biasa, aku pun masih penyesuaian.

Memang hanya 1 berita saja, tapi durasinya sekitar 3menitan. Harusss atur nafas ya sayy. Untung sambil duduk, jadi agak lumayan rileks. Begitu selesai, lanjut ngobrol santai dengan mas Ferdi sebagai user nantinya. Nggak usah dibayangin pertanyaannya bakal susah kayak kalkulus, enggaaakk kok! Lumayan santai, intinya kita dikenalin sama program-program apa yang akan dibawain ketika diterima. Oiya, tupoksi utama memang jadi host podcast ya tapi di momen tertentu utamanya saat big event, akan diminta juga untuk menulis berita.

Menurutku yang dicari memang bukan yang fase belajar atau minta diajari ya. Makanya mereka pun nggak menerima yang fresh graduate. Dan ternyata sepemikiran, mas Ferdi pun juga menyampaikan ini.

Oiya teman-teman, bagi yang pemula, newbie, masih belajar dan masih memperbanyak jam terbang, jangan pesimis dulu, jangan suudzan dulu. Setiap instansi ketika membuka rekrutmen pasti punya 'warnanya' masing-masing. Dan ini juga dipengaruhi dengan tupoksi, ruang lingkup pekerjaan, dll. Kalau posisi di inilah.com yang sedang dibuka ini mereka menyesuaikan dengan load kerja yang kian hari kian padat. Podcast dengan pejabat publik yang sering dadakan, sering berubah karna padatnya jadwal mereka, dll. Maka nggak heran kalau mereka memang mencari yang sudah ready to go.

Setelah selesai ngobrol dengan eksekutif produser, berlanjut interview dengan HR namanya Mbak Olga. Tenaaaang, nggak saklek juga. Kan tadi udah aku prolog kalau suasana kantornya aja homey kok. Santai kok, kayak ngobrol biasa aja. Ketika disscuss dengan HR, pembahasannya lebih tentang sistem kerja, benefit yang didapat, termasuk jenjang karir.

Dari kesimpulanku mendengar penjelasan mbak Olga, kantor ini termasuk yang greenflag perihal jenjang karir. Dan sangat open kepada semua staf, selama kamu kompeten ya bisa aja dapat promosi. Nggak yang harus ada syarat pendidikan linear, harus S1 S2 apa S10 dulu baru bisa promosi. Jadi sepertinya akan lebih fair untuk staf berprestasi disana. Kira-kira gambarannya dari staf, naik ke supervisor lalu posisi head.

Selain gaji pokok, untuk tunjangan pun lumayan kok. Ada tunjangan kehadiran, tunjangan jabatan, tunjangan transportasi, BPJS. Semoga aku nggak kelupaan nyebutin yang lainnya ya hehe..

Sebagaimana pekerjaan full time pada umumnya, ya 9 to 5 misal kamu dateng jam 10 ya agak tambahin pulangnya jadi jam 6. Tapi untuk libur bisa kondisional. Sistemnya 6 hari kerja, 1 hari libur. Jatah seminggu, libur 1x dan semisal dalam seminggu itu jatah libur tidak diambil maka bisa dirangkap akumulasi untuk minggu depannya lagi. Menurutku ini lumayan humanis.

Dan setelah aku tanya-tanya, memang sistem WFH belum diberlakukan untuk saat ini. Aku pun menanyakan dan mengajukan ke manajemen tentang sistem full time ini acuannya harus kehadiran di kantor artinya WFO, atau bisa by output artinya darimana pun asal output kerjaan ada dan beres maka bisa dihitung dia setiap hari ada output yang dikerjain.

HRnya juga cukup welcome jika ada diskusi seperti ini. Ya meskipun hamba sebagai kaum sudra apalah apalah ini sadar diri, ya apapun yang terjadi kan hamba bukan pemilik perusahaan. Jadi yo wes manut wae hahaha... masih mau didiskusikan HR dengan manajemen kok.

Dan selesaiiii. Kembali nguliiii.

Sekian dulu, kapan-kapan lanjut. Terima kasih sudah mampir.

Fully Funded: YSEALI CREATORS CO-LAB 2025

 


Tulisan perdana di 2025, kembali ke mode "berburu" program berfaedah nan fully funded. Oh tentu saja, ini masih proses pendaftaran kok. Dan tentu saja kalian yang membaca tulisan ini juga bisa mendaftarkan diri (selama masa pendaftaran belum ditutup).

Tulisan ini tentang bootcamp yang diadakan oleh YSEALI ditujukan untuk para digital creators yang ada di Southeast Asia termasuk Indonesia. Nah, untuk informasinya bisa diakses di Creators Co Lab (di sini) sekaligus online formnya bisa diakses di situs yang sama.

Bootcamp ini akan dilaksanakan secara daring tanggal 5-6 April 2025 dan luring selama 5 hari tanggal 28 Mei sampai 1 Juni 2025 di Manila, Filipina.

Oiya, isian di form pendaftarannya lumayan banyak dan perlu mengingat portofolio di bidang konten kreator. Menurutku nggak bisa diisi mode dadakan tahu bulat. Jadi harus luangkan waktu khusus untuk ngisi formnya.

Online form YSEALI Creators Lab 2025

Total ada 43 pertanyaan yang harus dijawab dan diisi oleh calon kandidat. 43 pertanyaan itu ada pertanyaan esai, check box, dan yes/no question. Tenang tenang, enggak semua muanya esai kok. Mabuk ntar >_<

Sambil kalian inget-inget lagi deh dulu pernah ikut workshop or training apa yang bidangnya masih berkaitan dengan konten kreator dan yang serumpun. Selain itu pernah kolaborasi project apa dan sama siapa aja, sama content creator lain atau sama institusi? Ceritain juga sebagai konten kreator, kalian concern di hal apa, tentang isu apa?

Khaaannn makanya aku bilang tadi isi formnya nggak bisa dadakan tahu bulat!

Aku spill pertanyaan esainya ya. Maksimal ditulis dengan 200 kata aja kok.



Renungkan baik-baik. Kalau semisal nggak yakin sama tulisan sendiri, bisa minta bantuan guru, mentor, teman, senior atau siapapun yang kalian anggap mereka mampu dan mau ngasih masukan. Karena insight dari mereka akan ngebantu menyempurnakan jawaban kalian.

Akhirnya udah submit. Bissmillah...


Jangan sedih, nggak cuma itu aja. Hampir kelupaan nulis. Jadi salah satu persyaratan lainnya untuk pendaftaran program ini adalah membuat video tentang profile singkat, concern konten kalian tentang apa dan motivasi mengikuti program berdurasi 1-2 menit. Komplit lah sudah! Program ini cocok untuk kalian yang senang mempersulit hidup, menambah beban diri sendiri, padahal hidup udah berat beut yak. Hehehe..

Terima kasih sudah mampir ya!

(Adm/Zan)

12/26/24

ERASMUS MUNDUS JOINT MASTERS : JOURNALISM

Masih edisi memburu beasiswa! Karna kalau memburu cintamu, aku tak sanggup :) lol candaaaaaaa ya. Biar nggak spaneng.

Kali ini aku meninggalkan jejak di lapak virtual ini untuk membahas tentang salah satu program beasiswa bergengsi untuk kesempatan berkuliah di Uni Eropa. Yaps! Erasmus Mundus Joint Masters program. Program jenjang Master ini bagian dari Erasmus+ yang digagas oleh Uni Eropa untuk mendukung bidang pendidikan, pelatihan, pemuda dan olahraga. Secara teknis, dilaksanakam bersama-sama dengan konsorsium internasional yang terbentuk berkat kerjasama berbagai institusi pendidikan di Uni Eropa.

Nah, bagi kalian yang suka tantangan, suka kitiran (followers lamaku pasti paham), suka explore tempat baru, suka travelling, maka beasiswa ini akan cocok untuk kalian. Karena kuliah tiap semesternya akan berpindah-pindan kampus bahkan negara. Wowwww! Informasi lain tentang beasiswa ini udah banyak yang mengulas, aku mau lanjut membahas lebin teknis lagi ya. Lanjut!

Pertama-tama, cek bidang studi yang ingin kalian perdalam di jenjang master EMJM ini dengan mengunjungi situs Erasmus Mundus Catalogue (klik disini) yang memiliki total 212 konsentrasi jurusan. Setiap tahun jumlahnya akan berbeda-beda ya. Tampilan halaman akan muncul seperti ini :

Kemudian cari prodi atau bidang minat kalian dengan menuliskan pada keywords atau kata kunci di kolom sisi kiri. Misal, aku mencari dengan kata kunci journalism karna memang aku mengincar bidang ini yang masih satu rumpun dengan ilmu komunikasi.

Kemudian kalian bisa mengunjungi website resmi milik konsorsiumnya dan cek kapan deadline pendaftaran, persyaratan, kampus, dll.

Nah ternyata untuk Mundus Journalism, batas waktu pendaftarannya sampai 10 Januari 2025 guys uhuy mepet syekaliiiii dari tenggang waktu aku buka sekarang. Ehmm.. kita upayakan yang terbaik, semoga terkejar. Semisal pun enggak, tahun depan akan dibuka lagi. Jadi anggap sekarang ini mencicil berkas persyaratan. Hehe...

Untuk Mundus Journalism, di tahun pertama semua mahasiswa akan berkuliah di Aarhus, Denmark, di tahun kedua ada spesialisasi yang ditawarkan seperti konsertasi Politics & Communication di Unuversity of Amsterdam, atau konsentrasi Totalitarianism & Transition di Charles University di Prague, atau konsentrasi Crisis & Conflict di City St George's, University of London di United of Kingdom atau konsentrasi Cultures & Contexts di Ludwig-Maximilians University of Munich (LMU). Kalian bisa memilih salah satu konsentrasi untuk tahun ke-2 sesuai dengan peminatan yang kaoian ingin pelajari.

Apa saja yang perlu disiapkan? Banyak beuuttssss. Alurnya kira-kira seperti ini. Wah mulai ngetik sambil keringat dingin. Hehehe.. Ini daftar berkas atau dokumen yang diperlukan :

  1. Application form
  2. Academic documents
  3. Journalistic documents
  4. Language documents
  5. Curriculum Vitae
  6. Academic and journalistic reference letters
  7. Documentation of nationality
  8. Special needs/Chronic illness/disabilities
  9. Application package title
Jika kalian sama denganku, ingin memilih program Mundus Journalism, kalian bisa klik situs resmi di sini. Untuk online registration bisa diakses di alamat ini

Pastikan ijazah dan transkrip kalian sudah dalam berbahasa inggris ya, jika belum, segera urus ke penerjemah tersumpah atau bagi yang kampusnya menyediakan translate bisa ke kampus masing-masing.

Kemudian, bagian termenguras energi lainnya selain belajar IELTS adalah menulis esai. Tapi esainya sudah dalam bentuk menjawab pertanyaan ya. Aku spill pertanyaannya:


Gimana? Mayan kan? Haha.. Namanya juga beasiswa bagus, pasti susah hikss..

Tapi ternyata untuk tahun 2025-2027, Mundus Journalism hanya memberikan 2 beasiswa konsorsium saja. Wah.. ketir-ketir nih. Perlu untuk menjelajah informasi lebih deep lagi deh. Terutama soal biaya hidup, dll.

Penting untuk 'tidak mepet' dalam menyiapkan aplikasi beasiswa, termasuk membaca semua syarat, ketentuan, jika ada hal-hal seperti ini bisa segera mencari prodi lain, melakukan proofread esai secara optimal, belum lagi jika tes TOEFL/IELTS belum memenuhi skor target, dan belum lagi menggalaunya haha.. intinya jangan mepet!

Sementara ini dulu karna jari udah lemes mau ngetik, mau menggalau dulu. Terima kasih sudah mampir ya.


(Adm/Zan)




UJI KOMPETENSI WARTAWAN (Part 1)

Awal mula menggeluti bidang jurnalistik, dimulai saat aku duduk di bangku SMP dan berlanjut di SMA. Karena memiliki kesenangan dalam bidang tulis menulis, ku tuangkan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya Karya Tulis Ilmiah. Dan kebetulan waktu SMA, ada salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia yang menurutku sangat memorable. Yaitu tugas untuk mengadakan praktik talkshow dimana kami dibagi menjadi beberapa kelompok dan tiap kelompok akan dibagi perannya. Dan kelompokku menunjukku sebagai host sedangkan temanku lainnya berperan sebagai narasumber. Mulaikah kami berdiskusi tentang topik, membuat pertanyaan, menyusun jawaban narasumber, aku pun menyusun scriptku dengan kemampuan ala kadarku. Haha..

Ternyata diam-diam, guruku, bu Tatik, memperlombakan performa tiap kelompok dengan kelompok antar kelas lain. Angkatanku waktu itu itu terdiri dari 3 kelas jurusan IPA dan 4 kelas jurusan IPS. Per kelas bisa saja terdiri dari 3-4 kelompok. Setelah masa tugas selesai, seluruh kelompok sudah tampil, guruku mengumumkan host terbaik dari seluruh kelas. Dan ternyata, akulah yang dianggap memberikan performa terbaik. Dari sejak saat itu, melakukan presentasi atau berbicara di depan umum tidak lagi hanya sebuah syarat belajar mengajar di kelas, tapi bagiku udah seperti hobi dan passion. Aku mencoba mencari kesempatan entah melalui lomba, forum, pertemuan rapat organisasi atau lainnya untuk menyalurkan hobiku berbicara. Bahkan diam-diam aku mulai mencari-cari topik apa yang harus aku sampaikan di depan forum.

Menulis dan berbicara, bagiku hal yang menyenangkan. Walaupun saat itu belum mempelajari ilmu khususnya. Ya, hanya berbekal pelajaran bahasa Indonesia dan tugas sekolah, tapi lumayan untuk menumbuhkan kecintaanku terhadap dua hal ini.

Saat duduk di kelas 2 SMA, aku mengikuti sebuah kompetisi pemilihan duta wisata Kakang Mbakyu Trenggalek. Dan akhirnya membuatku memiliki banyaj teman baru yang berasal dari sekolah lain bahkan ada yang sudah mahasiswa. Saat bertemu, kami berdiskusi banyak hal termasuk salah satunya tentang majalah sekolah. Saya yang waktu itu sebagai anggota MPK, juga akhirnya baru sadar bahwa di sekolah kami belum ada majalah sekolah sebagai ruang sarana ekspresi pelajar dan ruang apresiasi. Saat pertemuan rutin OSIS-MPK, aku mulai membahas tentang majalah sekolah. Dan temanku bernawa Wahyu Fajar Bahari, dia ketua divisi publikasi OSIS menyepakati usulanku tersebut. Dan mulailah kami menyusun anggota, membagi tugas, berkonsultasi dengan guru pembina, mencari narasumber, menyusun rubrik, hingga menyusun layout majalah.

Nah disinilah bidang jurnalistikku mulai lebih diasah. Tak hanya sekedar teori, tetapi langsung praktik sembari menulis banyak artikel dan sumber wawancara kemudian dimuat di majalah sekolah yang kami beri nama paperMagz. Menjadi tantangan baru ketika bisa berburu berita, meliput acara, melakukan investigasi, berkenalan dengan orang baru dan banyak hal menyenangkan lainnya.

Berlanjut saat kuliah, ternyata dua kesenanganku ini tetap istiqomah ku lakukan. Awalnya aku kira hanya hobi sesaat, ya kan pelajar labil ya. Hehehe.. Aku kira setelah lukus SMA, aku nggak akan hobi menulis atau berbicara lagi. Ternyata salah! Aku masih konsisten melakukannya bahkan aku mendapat banyak info lomba yang mengedepankan 2 hobiku itu. Bonusnya, di setiap lomba itu, keterampilan public speakingku kian meningkat. Sampai pada akhirnya, ketika menang suatu lomba, aku ditawari salah satu TV lokal di Surabaya untuk menjadi penyiar dan ikut casting

Sampai akhirnya menjadi penyiar, reporter dan ternyata tugasku tidak hanya bersiaran di studio tetapi juga melakukan reportase dan menulis berita hasil liputan. Wah.. jadi flashback pengalaman sebagai crew majalah sekolah saat SMA.

Setelah 4 tahun sebagai insan media, akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti UKW atau Uji Kompetensi Wartawan. Sebelum pelaksanaan ujian tatap muka, kami wajib mengikuti pembekalan dan pra asesmen secara daring. Termasuk kami diingatkan kembali mengenai Undang Undang dan Peraturan yang mengatur Pers dan Jurnalis di Indonesia oleh Bu Ninik Rahayu dari Dewan Pers. Dilanjutkan dengan materi-materi lainnya.




Baca juga lanjutan part 2 ya untuk pelaksanaan Uji Kompetensi Wartawan 2023.
9/16/24

CARA PEMULA MENCARI DAFTAR KAMPUS LN UNTUK BEASISWA

Hola hai... Lama nggak tegur sapa online yak. Bagaimana hidup? Di qodarullah era ini masih penuh semangat atau penuh sambat? *lol skip

Tulisan ini masih melanjutkan perjuangan tentang studi lanjut di bidang ilmu komunikasi. Utamanya untuk teman-teman yang sudah lulus Sarjana dan akan lanjut studi Master atau Doktor ya. Dan setelah aku ingat-ingat, ada yang terlewat. Banyak teman-teman yang baru pertama kali memulai persiapan beasiswa untuk kampus LN dan kebingungan, harus mulai darimana untuk menggali informasi kampus beserta course jurusannya. Nah ini sharing pengalaman yang aku lakukan. Memang tidak mutlak dan tidak satu-satunya cara yang benar, ini hanya referensi bagi pemula yang masih sangat asing dengan dunia pemburu beasiswa dan di fase pencarian kampus beserta jurusan. Are you ready? 

Tapi coba refleksi dulu, kalian benar-benar sudah tahu nanti mau menggeluti "bidang tertentu" kan? Soalnya memang ada fenomena, walau sudah lulus Sarjana, tapi masih bingung mau mendalami bidang jurusan apa, ada juga yang merasa 4 tahun kuliah salah jurusan. Hmm..

Jika sudah di tahap pencarian kampus, disarankan sudah tidak bingung mau ambil jurusan apa. Setidaknya di kepala sudah ada referensi "oh aku akan menggeluti bidang ilmu sosial khususnya yang berkaitan dengan komunikasi" misalnya. Tapi kalau di dalam kepala kalian masih bertanya-tanya, "aku sebenarnya mau kuliah jurusan apa ya? Aku minat di bidang apa sih?", maka sebaiknya kalian temukan dulu bidangnya. Spesifik lebih baik tapi semisal masih secara umum (general) juga tidak masalah. Intinya sudah tahu jurusan apa yang kalian ingin tuju. Terus gimana caranya menemukan jurusan impian? Sesuai passion? Walaahh panjaang bener.. tulisan di unggahan ini bukan spesifik bahas tentang how to find your passion tapi lebih spesifik tentang cara selancar kampusnya.

Tapi aku sering bikin webinar tentang cara nemuin passion di platform Maestría jadi kalian bisa daftar kalau ikut mentoring dan konsultasi.

Bidang jurusannya secara general dulu nggak apa-apa kok, nanti bidang spesifiknya bisa kita gali di kampus-kampus LN yang akan kita cari.

Misalnya :
Kalian senang data ke suatu event dan membuat recape acara itu baik dalam bentuk artikel tertulis maupun video. Semangat banget kalau kalian menceritakan lagi soal event yang baru kalian kunjungi. Kalian unggah itu di blog dan kanal youtube milik kalian. Dari sekian banyak event yang sudah dikunjungi dan ditonton, ternyata kalian merasa lebih sreg untuk acara-acara berbau fashion atau peragaan busana. Seiring berjalannya waktu, kalian ingin hasil tulisan dan video recape kalian lebih menarik untuk dibaca dan ditonton. Akhirnya kalian pun juga membaca blog atau buku tentang tips-tips menulis hasil liputan event, cara membuat konten video menarik, dst. Intinya, hal yang semula hanya hobi kesenangan bahkan iseng gabut, kemudian ada step lebih lanjut kalian perdalam ilmunya. Lama kelamaan, kalian ingin menjadikan bidang ini untuk studi lanjut di jenjang pendidikan formal yaitu perguruan tinggi. Kalian juga berpikir untuk mengambil kursus atau les tentang konten kreator atau tentang kepenulisan sembari mencari kampus impian.

Nah, dari contoh pendek ini setidaknya seseorang telah sedikit menemukan apa bidang yang ingin ditekuni kan? Kata kuncinya dia suka "meliput event" informasi tambahannya dia lebih sreg meliput tentang "acara fashion". Nggak sekedar gabut semata tapi dia akhirnya niat untuk ke jenjang serius *aszekk alias memperdalam ilmu di bidang penulisan hasil liputan, content creation, kepenulisan, dll.

Sekarang kita kaitkan dengan jurusan di kampus-kampus. Yang jelas, enggak ada judul jurusan "Sarjana Meliput Event", ini nggak ada gengs ya. Kata kunci "suka meliput event" tadi kan bahasa awam kita aja, kita harus cari istilah dalam rumpun ilmu jurusan kampus itu apa ya. Singkat cerita, dengan kekuatan Google dan TikTok, kata kunci "suka meliput event" tadi mempertemukan kalian dengan keyword "jurnalistik atau journalism". Lalu kalian cari untuk bidang jurnalisme itu, masuknya di prodi atau fakultas apa ya?

Kalau kampus di Indonesia, bisa jadi masuk dalam jurusan broadcast and multimedia atau ilmu komunikasi dengan peminatan media/jurnalistik fakultas ilmu sosial dan politik.

Informasi ini sudah bagus untuk menjadi bekal kalian menemukan jurusan impian kalian. Untuk menentukan mau di jurusan broadcast atau ilmu komunikasi, kalian perlu browsing tentang mata kuliah atau deskripsi jurusannya ya.

Gambaran contoh di atas kalau misal di kampus Indonesia, maka kalian bisa saja memilih jurusan :
Opsi 1 : Broadcast atau Jurnalistik
Opsi 2 : Ilmu Komunikasi peminatan Media (peminatan lain ada Kehumasan)

Bagaimana dengan kampus di luar negeri?

Ada 2 jenis program perkuliahan yang bisa diambil.

Pertama, taught programme : biasanya perkuliahan lebih sistematis dan terstruktur seperti program sarjana umumnya. Mahasiswa mengikuti semua kelas mata kuliah full, seminar, ada evaluasi dengan ujian tulis, presentasi proyek akhir atau tesis/disertasi. Ditempuh selama kurang lebih 1-2 tahun (master) tapi tergantung jurusan dan negara. Ini cocok untuk mahasiswa yang mengejar pengetahuan praktis sesuai dengan industri dan profesi. Contoh gelar : Master of Science (MSc), Master of Arts (MA) dan Master of Business and Administration (MBA).

Kedua, research programme : perkuliahan berfokus pada proyek penelitian mandiri dengan disupervisi oleh dosen pembimbing. Durasi pelaksanaan di program ini agak lebih lama dibanding dengan taught programme, yakni sekitar 2-4 tahun tergantung tingkat gelar dan bidang studi. Evaluasi berupa penulisan disertasi dan tesis yang menunjukkan hasil penelitian mahasiswa. Program ini diperuntukkan untuk mahasiswa yang mengejar karir di bidang akademis atau penelitian karna pendekatannya pun lebih akademis dan teoritis dengan fokus untuk pendekatan ilmu pengetahuan baru yang dipublikasikan dalam bentuk jurnal akademik. Contoh gelar : Master of Philosophy dan Doctor of Philosophy.

Kalau di Indonesia ada pilihan kelas karyawan dan reguler, ini beda ya dengan opsi yang di kampus LN. Hehehe... Lanjut!

Setelah kalian memahami bidang jurusan apa yang ingin kalian tuju, ini mempermudah untuk mencari jurusan di luar negeri. Kalian bisa langsung mencari dengan mesin pencari Google atau TikTok, ketik keyword misalnya "jurusan jurnalisme di kampus UK", lalu enter. Akan muncul halaman-halaman rekomendasi yang memuat informasi ini.

Tapi, kalau kalian benar-benar masih pemula apalagi pekerja yang nggak punya waktu melimpah untuk berputar-putar di banyak situs, kalian akan kesusahan untuk menuju kampus impian dengan cara pencarian seperti ini. Apalagi list kampus yang muncul akan snagat banyak kan? Tentu kalian ingin mencari kampus terbaik, jurusan yang pas di hati, fasilitas kampus memadai, mungkin sudah terstandarisasi bahkan masuk Top World Rank tertentu, pokoknya kampus nggak ecek ecek kan ya? Setidaknya bukan kampus bodong. 

Berdasarkan pengalaman pribadi, untuk memudahkan mengerucutkan kampus-kampus tujuan, maka gunakan keyword "Russel Group" untuk kampus impian kalian di UK.

Buat yang belum tahu, Russel Group ini didirikan sejak tahun 1994 yang merupakan kelompok universitas-universitas penelitian terkemuka di Inggris dengan total 24 anggota universitas yang fokus dengan riset dimana hasilnya berkontribusi dan memiliki peranan besar untuk pertumbuhan ekonomi di UK. Selain itu, kampus-kampus ini juga menempati peringkat atas, baik di UK maupun menurut QS World University Rankings, Times Higher Education dan Complete University Guide. 24 kampus yang termasuk Russel Group bisa kalian cek di sini.

Nah, akan lebih mudah ketika kalian sudah mengerucut untuk mencari jurusan impian di antara 24 kampus tadi kan? Tapi tidak ada salahnya juga kalian mencari di luar daftar Russel Group, kalian bisa cari di web Chevening yang memuat informasi daftar kampus partnership dengan Chevening. Selanjutnya kalian mencari departemen yang sesuai jurusan kalian.

Misalnya lanjutan contoh tadi di atas ya!
Jika kampus di Indonesia, pilihan yang mungkin disarankan antara broadcast atau ilmu komunikasi peminatan media. Tetapi jika melihat di kampus LN salah satunya di kawasan UK, kalian bisa menemukan yang sangat spesifik seperti Fashion Journalism and Content Creation (MA) di University of The Arts London, Journalism (Audio, Docs and Podcast) di University of Bristol. Kalau ingin memperdalam bidang jurnalisme dan ilmu komunikasi bisa memilih Journalism, Media dan Communication di Cardiff University atau Media, Communication and International Journalism di University of Glasgow. Untuk yang bidang serupa, tapi segmen olahraga, ada juga sport journalism di University of Brighton, dan masih banyak lainnya.

Gambaran contoh di atas kalau misal di kampus Indonesia, maka kalian bisa saja memilih jurusan :
Opsi 1 : Broadcast atau Jurnalistik
Opsi 2 : Ilmu Komunikasi peminatan Media (peminatan lain ada Kehumasan)

Kampus LN jenjang Master (S2) :
Opsi 1 : Fashion Journalism and Content Creation
Opsi 2 : Journalism, Media dan Communication
Opsi 3 : Communication Science
dst.

Ini kalau di UK istilahnya Russel Group ya, kalau negara lain gimana?
  • US / Amerika : Ivy League
  • Australia : The Group of Eight
  • Tiongkok : C9 League
  • Jepang : Imperial Universities
  • Korea Selatan : SKY Universities
Tulisan ini bukan menganjurkan satu-satunya kampus yang dipilih hanya kampus ternama saja di dalam grup di atas, bukan. Ini hanya referensi untuk step awal kalian mencari referensi kampus LN utamanya yang keterbatasan waktu untuk selancar situs. Apalagi kalau ngejar pendaftaran esai beasiswa yang deadlinenya pendek. Tentu dengan mengerucutkan daftar kampus ini akan lebih memudahkan.

Aku juga sedang mencari informasi tentang kampus-kampus LN khusus bidang ilmu komunikasi (jenjang S2/S3), yang membutuhkan list-nya bisa klik di sini ya. Semoga membantu. Tidak bersifat mutlak, tetap kalian harus cek di situs resmi yang tertera di masing-masing kolom. Semangat!

Terima kasih sudah mampir.

(Adm/Zan)