2/1/24

TIPS JADI PENYIAR TV

Live Jakarta Hari Ini di TVRI Jakarta


Gimana caranya bisa jadi penyiar tv?
Ya, ikut rekrutmen di tv dan siaran. Kalau pun kerja di tv tapi bagiannya keuangan, ya nggak bisa disebut penyiar kan?

Ini pertanyaan sejuta umat sampai detik ini. Kadang-kadang nggak sempat kalau harus menulis jawaban panjang apalagi via chat. Jadi aku tulis disini supaya lebih detail. Selamat membaca.

Tapi, hal mendasar yang harus dimiliki bagi kalian yang ingin menjadi penyiar tv adalah ya harus bisa siaran. Misal pun ada kesempatan, sekarang rekrutmen penyiar tv, ada casting di suatu perusahaan televisi, tapi kalau kalian nggak punya keterampilan dan kemampuan untuk siaran di tv ya nggak akan diterima juga. Jadi mari kita bahas pelan-pelan dan berurutan.

Penyiar TV itu tidak hanya news anchor, tidak hanya reporter berita, tidak hanya pembaca berita ya teman-teman. Yang jadi host acara talkshow di tv, konser musik, bahkan host acara gossip itu juga termasuk kategori penyiar tv. Karakter dan penjurusan minat kalian menjadi penyiar tv yang mana??

Cara belajar untuk penyiar tv kategori news dan non-news juga berbeda. Apalagi pembawaan karakternya juga sangat berbeda. Walaupun ilmu dasarnya dari seni retorika tetap sama. Namun eksekusinya sangat berbeda.

Reportase Jakarta Hari Ini & Jakarta Terkini

Kita bahas dari penyiar tv kategori news atau lebih familiar disebut news presenter. Tidak semua penyiar berita bisa langsung gagah disebut news anchor ya. Yuk pahami bedanya dulu :

1. News Reader 
    Seseorang yang bertugas membacakan berita namun tidak terlibat peliputan atau penulisan berita

2. News Caster
    Seorang penyiar berita yang bertugas membacakan berita namun juga terlibat peliputan di lapangan

3. News Reporter
    Seorang penyiar yang bertugas melaporkan (report) suatu peristiwa dari lokasi kejadian secara real        time maupun live on tape.

4. News Anchor
   Seorang penyiar berita tergolong senior yang tidak sekedar membacakan berita dan terjun peliputan      tetapi juga mampu membawakan program dialog. Mengutip dari Tempo Institute, seorang news       anchor harus punya kemampuan menulis, memiliki wawasan luas di bidang jurnalistik, mampu               berkomunikasi dengan narasumber maupun media, memiliki kepekaan tinggi terhadap peristiwa atau    kejadian yang ada dilingkungan sekitar, serta memiliki kemampuan riset & analisis.


Sudah tahu bedanya kan? Jika kalian ingin menjadi news reader, maka aspek 3V (Vocal, Visual, Verbal) cukup dipelajari dan dilatih. Jika kalian ingin menjadi news caster dan news reporter, maka keterampilan menulis berita, reportase, improvisasi, mewawancarai narasumber, hingga menyusun pertanyaan juga harus kalian pelajari. Sementara jika ingin menjadi news anchor maka keahlian jurnalistik,  kemampuan riset dan analisis suatu peristiwa, literasi untuk memperkaya data sebelum membawakan acara dialog, hingga metode ekstemporan saat on air harus sudah terampil.

Kok banyak ya ternyata? Ya memang! Siapa yang bilang kalau penyiar berita cuma baca berita doang? Bertaubatlah kalau masih ada pola pikir seperti itu.

Bisa kok itu semua dipelajari. Namun bertahap ya teman-teman. Jangan langsung ke poin news anchor. Fase belajar jika terlalu dipaksa, tertekan, nanti kurang enjoy. Ada skill tambahan juga yang harus dimiliki oleh jurnalis yaitu kehumasan. Pasti kita bekerjasama dengan banyak orang bahkan bertemu orang-orang baru untuk wawancara atau keperluan lainnya. Maka sikap bak humas dan humanis juga diperlukan oleh seorang penyiar.

Lalu, kita bisa belajarnya darimana kak? Pertama-tama mengenali jenis-jenis naskah berita dulu. Pertama, ada naskah hard news. Biasanya merupakan berita yang memuat tentang peristiwa terkini, aktual seperti berita penambahan kasus covid, berita narkoba, kriminal, bencana alam, dll. Kedua, jenis soft news. Sesuai namanya "soft" yang cenderung berita-berita lebih ringan dan vibes-nya cheerful.  Seperti contoh berita tentang informasi pariwisata, kuliner baru, prestasi olahraga, dll. Nah, karena cheerful tadi makanya pembawaan penyiar saat membawakan berita ini harus menerapkan smiling voice, berkebalikan dengan hard news. Jadi jangan salah ekspresi dan jangan salah intonasi ya.

Sembari mengenali jenis-jenis naskah berita, sambil mengasah vokal kalian yang meliputi suara diafragma (jika ingin suara lebih bulat), artikulasi, intonasi, aksentuasi, spasi dan kecepatan berbicara. Selain itu latihan pernafasan karena naskah berita bisa saja agak panjang dan menuntut nafas yang stabil, tidak terdengar ngos-ngosan.

Bagi yang intonasi dan ekspresinya datar, tentu treatment latihannya berbeda dengan orang-orang yang memang sejak awal sudah ekspresif. Perlu keuletan dan mentor yang tepat aja untuk membantu kalian belajar secara sistematis dan progresif.

Jika kalian menempatkan keterampilan penyiar tv hanya sebagai kegemaran atau hobi saja, kalian sangat bisa belajar dari konten-konten di @maestria.id ini atau dari penyiar-penyiar lain yang juga rajin ngonten di medsos mereka. Namun jika orientasinya untuk profesional kerja, ada target ingin ikut open casting bahkan menjadikan karir, maka nggak ada salahnya kalau kalian cari mentor yang bisa mendampingi kalian belajar sesuai bagaimana industri itu berjalan. Cari pengajar atau mentor yang punya jam terbang tinggi atau lisensi misalnya seperti sertifikasi profesi dari BNSP atau  sertifikasi kompetensi dari Kemdikbudristek RI atau daripada ribet buang-buang waktu untuk nyari-nyari, mending langsung DM ke sini untuk janjian kelas + langsung belajar sama praktisinya. Info casting dan magang penyiar tv bisa follow akun @berzuara ya.

Eits, masih ada satu lagi. Gimana kalau penyiar non news?
Nah, konser musik di tv biasanya juga tetap ada host-nya kan? Acara gossip atau masak-masak juga tetap ada pemandu acaranya bukan?

Karena itu ditayangkan di televisi, maka sebutannya juga penyiar tv ya.
Kalau ilmu dasarnya dari seni retorika atau public speaking, semua sama. Hanya saja jika penyiar kategori entertain ini lebih mengedepankan suasana acara yang jadi meriah, cair, bahkan menghipnotis pemirsa di rumah untuk ikut hanyut di acara tersebut. Sudah ada gambaran ya?

Nah, setelah membaca tulisan singkat ini, kalian sudah nentuin mau jadi penyiar tv kategori mana?

Terima kasih sudah mampir. Semoga bermanfaat :)

(Adm/Zan)

0 comments:

Post a Comment