2/19/24

KOMITE EKONOMI KREATIF JAWA TIMUR

Resmi! Susunan kepengurusan Komite Ekonomi Kreatif Jawa Timur periode 2024-2026 sudah ditanda tangani oleh Gubernur Jawa Timur, Ibu Khofifah Indar Parawansa.

Sekitar akhir tahun lalu, aku dihubungi oleh salah satu ASN pemprov di disbudpar dan sekitar hampir 2 jam kami berdiskusi melalui telepon untuk membahas soal ekonomi kreatif. Oh tentu aku nggak sehebat itu bisa paham segalanya, pembahasannya lebih ke pengalamanku ketika menjadi koordinator Trenggalek Creative Network (TCN). Apalagi fungsi krusialnya adalah sebagai jembatan komunikasi dan koordinasi antara jejaring komunitas + pelaku ekraf dengan pemerintah sekaligus menjahit kreativitas teman-teman yang berasal dari beragam sub sektor ekraf.

Sebenarnya, kala itu bukan diskusi pertama, tapi sudah diskusi ke sekian kali. Awal mula kenal pun saat sama-sama hadir di workshop pengelolaan event di Kabupaten Tulungagung. Saat itu aku diminta menjadi peserta sekaligus di hari berikutnya menjadi moderator. Lalu berlanjut pertemuan virtual yang membahas tentang salah satu aset pemprov yang berada di Trenggalek yaitu anjungan cerdas di daerah Tugu. Dari situlah, silaturahmi berlanjut, tidak terputus walau tanpa pinjam seratus *aszek

Sampai akhirnya aku ditawari untuk menjadi bagian Komite Ekraf Jawa Timur. Dengan menimbang A sampai Z, aku yes saja. Semoga bisa jadi salah satu cara percepatan koordinasi antara Trenggalek dan pemprov, sekaligus aku bisa membantu sesuatu untuk provinsi tercintaku.

Ulasan singkatnya, aku akan share liputan Radar Trenggalek hari ini (18/02) tentang Komite Ekraf Jawa Timur ya.

***

Pelaku ekonomi kreatif di Trenggalek harus lebih bersemangat. Pasalnya kabar baik datang dari Komite Ekonimi Kreatif Jatim yang memasukkan Koordinator Trenggalek Creative Network (TCN) Trenggalek Berdit Zanzabela sebagai salah satu anggota di Komite Ekraf Jatim.

“Karena Trenggalek dinilai memiliki potensi dan juga asset dari Pemprov Jatim yang salah satunya Anjungan Cerdas di Tugu. Ke depannya diharapkan menjadi tempat aktivasi kegiatan ekonomi kreatif yang ada di Trenggalek. Karna sudah ikut FGD terkait penyelenggaraan event dan mewakili komunitas di Trenggalek, makanya salah satu pertimbangan yang kemudian dimasukkan ke komite ekraf itu adalah Kabupaten Trenggalek,” tutur dara yang akrab disapa Bela ini.

Komite Ekonomi Kreatif itu sendiri dijelaskan Bela, adalah lembaga non struktural yang membantu pemprov di bidang pengembangan ekonomi kreatif sesuai Pergub nomor 10 tahun 2023. Yakni  melalui intermediasi dan koordinasi pemangku kebijakan dengan ekonomi kreatif, penguatan jejaring hingga mengembangkan program strategis untuk percepatan pengembangan ekonomi kreatif di Jawa Timur.

“Anggota – anggota yang lain itu juga selain merepresentasikan hexahelix dan subsektor Ekraf, mereka juga secara tidak langsung mewakili daerah mereka. Misalkan salah satu anggota yang juga CEO PT. Jazz Gunung Indonesia yang punya event Jazz Gunung Bromo dan Jazz Gunung Ijen tapi juga merepresentasikan penyelenggara event musik skala nasional internasional, yang sudah sangat dikenal banyak orang. Keterwakilan beliau juga dpt merepresentasikan wilayah di bagian timur Jawa Timur (Probolinggo-Banyuwangi). Selain itu juga ada Agus Samsuga, dosen, sekaligus desainer kondang asal Malang yang berada di balik event carnaval dan fesyen terkenal di Malang: Malang Flower Carnival dan Malang Fashion Week. Anggota komite rata-rata memiliki keahlian masing-masing, misal sebagai akademisi, ada tenaga ahli EJSC (East Java Super Corridor), ada juga representasi jejaring ekonomi kreatif di Jawa Timur. Itulah kenapa akhirnya bisa masuk,” jelas dosen yang juga seorang news anchor ini.

Karena baru terbentuk kepengurusan, yaitu untuk tahun 2024 - 2026, Bela belum bisa menyampaikan banyak hal karna dalam waktu dekat masih akan ada koordinasi lebih lanjut. Namun dia optimis ini bisa jadi peluang bagus bagi perkembangan ekonomi kreatif di Trenggalek misalnya proyeksi koordinasi lebih cepat dengan pemprov. “Misalnya Trenggalek bisa berkoordinasi dengan pemprov, terkait pendampingan event untuk target KEN (Karisma Event Nusantara) Kemenparekraf dan visi Trenggalek menjadi Kabupaten Trenggalek, kita bisa langsung agak gercep, secara koordinasi bisa lebih cepat. Yang mungkin bisa berpeluang itu yaitu tadi atensinya dari kepala daerah, termasuk Pak Emil, yang menaruh perhatian dari asset pemprov yang diaktivasi untuk pengembangan ekraf di sini,” Tegas alumni Universitas Airlangga Surabaya ini.(tin)

***


Terima kasih sudah mampir. Semangat dan happy selalu ya.
(Adm/Zan)

0 comments:

Post a Comment