4/20/20

Tips Mengikuti Audisi Kontes

Ada yang dalam waktu dekat ingin terjun di dunia pageants?
Ada yang masih maju mundur karena minder, takut dan kurang percaya diri untuk ikut audisi?

Banyak pertanyaan yang dikirim melalui Whatsapp atau DM instagram, beberapa adik kelas atau teman yang gegana (gelisah galau merana) ketika ingin mengikuti seleksi/audisi suatu pemilihan duta atau kontes kecantikan tertentu.

Sebenarnya apa yang perlu disiapkan?

Pertama, siapkan segala persyaratan administrasi pendaftaran. Biasanya akan ada syarat bagi peserta untuk mengisi formulir, kelengkapan foto, daftar riwayat hidup, esai social project, dll. Oiya sebelum mulai melengkapi kelengkapan administrasi, pastikan bahwa kalian juga membaca persyaratan dan timeline ya seperti kriteria peserta, kapan tanggal karantina dan final, kriteria penilaian, dll.

Kedua, siapkan untuk mengikuti audisinya. Beberapa kontes seperti ini ada yang memberlakukan audisi setelah masa pendaftaran usai. Seluruh peserta datang ke lokasi audisi dan bersiap mengikuti tahapan-tahapan seleksinya. Biasanya dimulai dengan registrasi ulang peserta sekaligus mengecek kelengkapan administrasi/berkas milik peserta, pengukuran tinggi badan dan berat badan. Kemudian tes tulis meliputi wawasan umum, isu-isu tertentu tapi ada juga untuk kontes semacam ini yang memberika tes berupa TPA atau bahasa inggris dasar. Kalau kalian ada teman yang berpengalaman mengikuti kontes dan kalian ingin mengikuti kontes yang sama, tidak ada salahnya kalian bertanya dan sharing ringan dengan mereka untuk persiapan. Kemudian setelah tes tulis, tahap penentu yang mendebarkan yaitu sesi interview. Satu per satu, para peserta dipanggil memasuki ruangan khusus dan bertemu dengan dewan juri. Khusus untuk setting ruangan interview audisi Miss Indonesia 2020 di Kota Surabayaseperti di bawah ini ya teman-teman.


Untuk audisi kontes Miss Indonesia, Puteri Muslimah Indonesia (yang diadakan oleh Indosiar), Hijabnesia Indonesia 2019 (Islamic Nexgen Fest diselenggarakan oleh Kementerian BUMN RI) sesuai pengalaman penulis yang juga pernah mengikuti audisinya di Kota Surabaya, rangkaiannya sama persis seperti ini. Dan masih ada tahapan lanjutan ketika dinyatakan lolos sesi interview. Yaitu sesi make over, photoshoot, pengambilan video profile dan biasanya masih ada 1 sesi interview akhir dengan guest star/artis atau tim produksi dari stasiun tv yang bekerjasama dengan kontes tersebut. Dan barulah pengumuman finalis akan diumumkan ketika semua audisi di berbagai kota selesai.

Oiya, khusus untuk audisi Puteri Indonesia Jawa Timur ada sedikit perbedaan dimana tidak ada tes tulis, dan sesi interview terdiri dari 5 juri dengan topik berbeda-beda yaitu pengalaman organisasi, kepribadian, beauty, bahasa inggris, sesi LGD yang dibagi per grup (semoga saya tidak salah ingat hehehe), setelah itu barulah diumumkan siapa 12 finalis Puteri Indonesia Jawa Timur dan mengikuti karantina hingga grand final. Sedangkan untuk audisi Puteri Indonesia pusat (di Jakarta), Miss Grand, Miss Earth, Miss Global, dan kontes-kontes lainnya, sejujurnya maaf penulis belum berpengalaman melihat langsung rangkaian audisinya jadi penulis tidak tahu mendetail, tapi kalian bisa browsing di beberapa portal pageants untuk mengetahui bocoran audisinya atau bisa juga DM finalis tahun-tahun sebelumnya ya.

Oke, lanjut terkait rangkaian audisi.

Make over peserta

Untuk sesi make over, kalian akan dirias oleh tim sponsor bahkan terkadang ada wardrobe yang sudah disiapkan untuk kalian kenakan.









Setelah make over selesai, kalian akan difoto oleh fotografer yang sudah standby disana. Biasanya kalian akan diambil foto close up dengan full badan. Latihan pose ya biar fotonya nggak kaku. Hehehe...

Setelah itu adalah sesi pengambilan video profil. Perlu untuk menguasai bagaimana berkomunikasi melalui kamera, karena bagi yang tidak terbiasa tentu merasa sulit dan canggung. Di hadapan kamera, kalian perlu untuk memperkenalkan diri (menyebutkan nama, usia, asal, motivasi/pengalaman) kemudian jika ada bakat/talenta khusus, tidak jarang tim meminta kalian untuk menunjukkannya (khusus ini tidak selalu kok, kadang-kadang aja kalau memang diminta menunjukkan) dan biasanya kalian juga diminta untuk berjalan catwalk seperti foto ini (detailnya ada di video bawah ya).

Pengambilan video peserta
Berikutnya interview akhir, kalian akan bertemu dengan dewan juri yang berbeda dengan sesi interview awal tadi. Biasanya juri dari kalangan artis, tokoh masyarakat atau dari crew televisi. Jenis-jenis pertanyaannya pun tidak jauh berbeda, tetapi lebih grogi biasanya karna diwawancara langsung oleh artis dan biasanya kamera dan lampu di sesi ini lebih terang, ruangan mendadak panas karena grogi dan lampu yang nyentrong banget. Hehehe... Khusus audisi Miss Indonesia, tidak ada sesi interview lagi usai pengambilan video.

Jadi tips ketiga, tidak ada salahnya banyak update tentang berita/isu terkini, lalu mengasah diri untuk sering brainstorming dan berpikir kritis agar ketika diwawancarai dan mendapat pertanyaan terkait wawasan umum atau berita terkini sudah sedikit familiar dan terbiasa berpikir kritis. Selain itu teman-teman juga perlu mulai mengenal bagaimana grooming atau menata penampilan, belajar bagaimana berbicara di depan kamera, latihan pose untuk sesi photoshoot, belajar bagaimana berjalan catwalk dan hal-hal yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Kalau menurut saya, mengikuti pemilihan duta wisata, kontes kecantikan atau yang sejenisnya bukan sekedar "ikut" tanpa ada persiapan yang proper. Tapi memang tidak jarang kita menemui ada beberapa orang yang katanya "iseng" ikut audisi, baru pertama kali, dan ternyata menang. Tidak bisa disamaratakan ya teman-teman. Kalian silahkan stalking orang tersebut. Dilihat dulu pengalaman organisasi, prestasi, pendidikan atau track record orang tersebut seperti apa 'jam terbangnya'. Karena personality seseorang bisa terbentuk bukan melulu karena sering ikut lomba tetapi mungkin dari dia bergaul, berorganisasi, terjun di kegiatan masyarakat, pendidikan, terbiasa berpikir kritis, sering ikut lomba debat keilmuan, dll. Sisanya tinggal kemauan dia memenuhi kriteria kontes itu sendiri. Dan kontes seperti ini tidak selalu diperuntukkan untuk model ya teman-teman. Kalian bisa stalking dan cek track record, contoh seperti Anindya Kusuma Putri (Puteri Indonesia 2015) dan Alya Nurshabrina (Miss Indonesia 2018) dan tentu masih ada yang lainnya. Anindya dan Alya ini bukan model, tapi meskipun mereka baru pertama kali terjun di kontes kecantikan masing-masing, mereka sudah memiliki segudang pengalaman dan prestasi yang secara otomatis itu membentuk pola pikir mereka dalam berpikir kritis, membentuk karakter, kepribadian, berkomunikasi, cara berinteraksi dengan orang lain, berpenampilan, dll. Secara khusus mereka secara tidak langsung sudah "terbentuk" dengan jam terbang masing-masing.

Nah, dari contoh ini lalu jangan kemudian berpikir "aduh, aku tidak sehebat Kak Anin atau Kak Alya nih. Nggak jadi ikut deh". Wow wow wow.. Jika ada niat, tentu ada kemauan. Terlebih teman-teman yang ingin mengikuti pemilihan duta atau kontes tertentu dengan tujuan mulia seperti ikut aktif di kegiatan sosial atau pengembangan masyarakat, atau dengan membawa visi misi tertentu, harusnya sosok Kak Anin atau Kak Alya justru memotivasi kalian untuk mempersiapkan diri dengan matang. Ketika diri sendiri dirasa kurang mumpuni untuk menyiapkan sendiri, kalian berarti hanya butuh partner dan sahabat untuk mengasah potensi diri. Kalian bisa berpartner dengan Maestria.



Kalian bisa menyaksikan video ini sampai habis (lebih baik pakai headset ya agar suaranya lebih jelas), untuk kalian jadikan gambaran atau referensi. Kalau hanya ditulis, sepertinya kurang jelas ya.

Antar kontes pageants pasti memiliki kriteria pemenang yang berbeda. Tapi melalui video ini semoga sedikit memberi referensi dan mengobati rasa penasaran kalian akan rangkaian audisi Miss Indonesia 2020 (edisi Kota Surabaya).

Bisa sedikit dibayangkan ya, kalian jadi salah satu peerta disana dan di tengah-tengah dewan juri, menjawab pertanyaan dengan puluhan mata dan kamera memandang. Wew... kayaknya serem ya. Hehehe.. jangan cepat menyimpulkan sebelum nonton habis videonya.

Tapi pertanyaannya bukan seperti ujian SBMPTN atau UN kok. Lebih mengenai diri sendiri, bakat, pengalaman, opini mengenai isu-isu tertentu dan wawasan umum.

Tapi memang, semudah apapun jenis pertanyaannya, kalau kurang pandai memanajemen grogi, tidak kontrol emosi, bisa blank dan pertanyaan semudah apapun justru tidak bisa dijawab dengan baik.

Baru ngeh waktu ngedit videonya.
Carla Yules (yang akhirnya jadi pemenang Miss Indonesia 2020) ternyata in frame di video ini (interview berbaju merah, video profil baju merah muda).

Gimana pendapat kalian? Nggak salah ya kalau juri akhirnya ngelolosin si humble Carla Yules ini.

Ada yang mau sharing atau curhat soal pengalamannya di dunia beauty pageants?

Coret-coret di kolom komentar atau jangan sungkan untuk e-mail ke zanzabela@yahoo.com :)

(Adm/Zan)

0 comments:

Post a Comment