8/28/13

Kuliah Tamu : Social Technopreneurship

Kali ini giliran kampusku, Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya yang mendapatkan kesempatan untuk agenda kuliah tamu yang diadakan oleh The US Consulate General mengenai Social Technopreneurship. Apalagi dengan narasumber, yaitu Mr. Adnan Mahmud seorang pelaku sosial entrepeneur asal Bangladesh yang menyelesaikan pendidikan S1 dan S2-nya di Amerika Serikat.

Foto bersama Mr. Adnan Mahmud
Adnan Mahmud yang dulu bekerja di Microsoft selama 8 tahun, sebelum kemudian mendirikan Jolkona Foundation (http://www.jolkona.orgmemiliki passion yang kuat dalam penggunaan teknologi untuk mengatasi berbagai masalah yang ada di tengah kehidupan sosial. Keinginannya untuk "tidak sekedar bekerja" membulatkan tekadnya untuk melakukan hal 'lebih', maksudnya lebih dari bekerja dan lebih dari sekedar mendapatkan uang (profit). Menurut Adnan, menjadi sosial entrepreneur akan membuat hidup kita jauh lebih berarti. Karena dengan begitu kita juga bisa membantu negara kita, membantu orang lain dengan membuat perubahan.

"Apa yang dimaksud dengan Social Technopreneurship?"

Ya, pertanyaan itulah yang mengawali materi kuliah tamu hari ini. Menurut dirinya,  sosial entrepreneur adalah orang yang mempunyai kemauan untuk melakukan usaha sosial (social business) dengan segala aktivitasnya, bisa non profit, bisa juga profit, dan memiliki dua misi, yaitu pertama adalah membuat dampak sosial yang positif, kedua menghasilkan pendapatan. Dengan kata lain, “doing good while doing well”. Untuk ini perlu adanya individual creativity, courage hingga komitmen yang positif.

Adnan mengakui bahwa mengajar entrepreneurship itu adalah hal yang sangat-sangat berat. Untuk itu butuh role model. Apalagi jika berkaitan dengan sosial entrepreneurship juga membutuhkan sebuah kemampuan untuk berempati.  Biasanya orang mengalami masalahnya sehingga ada percikan api yang memberinya dorongan untuk melakukan sesuatu.  Selain itu, jika sudah terjun ke dalam bisnis sosial, perlu juga untuk sadar bagaimana cara mengatasi biaya dan membuat usaha tersebut berkesinambungan (sustainable). Jangan tergantung pada donasi, atau bersifat charity saja...tapi miliki ide-ide kreatif dan inovatif agar bisnis sosial yang dibuat bisa langgeng.
****

"Our generation's biggest contribution won't be technology advances but rather applying technology to tackle humanity's biggest challenge"

"Kontribusi terbesar generasi kita tak akan kemajuan teknologi melainkan menerapkan teknologi untuk mengatasi tantangan terbesar manusia"

***
About Jolkona: (www.jolkona.org)

Jolkona connects you with global philanthropic opportunities and shows the impact of your donations.

Jolkona Foundation makes it easy for you to give directly to low-cost, high-impact philanthropic opportunities around the world. We work with carefully chosen partner organizations to create affordable donation options with a measurable impact, from planting trees in Honduras to providing food and housing for an HIV-positive child in Cambodia. 100% of your donation goes to the project you’ve chosen.

Unlike most nonprofits, at Jolkona, the giving experience starts after the check is written. We work with our partners to honor your donation by providing proof of impact (such as a picture, a video or a story) for every donation through our personalized website. Through My Jolkona, you can check on the progress of your latest gift and keep track of past donations, so you’ll know the impact you’ve made. You can also see the total impact of donations from the entire Jolkona Community.

"In 100 years, we will not be known for our technological advances; rather we will be known for how we used technology to tackle some of humanity's biggest challenges." ~ Adnan Mahmud, Co-Founder

(Admin/Zan)

0 comments:

Post a Comment