9/3/13

“….karena BBM, putus juga”

Selamat datang di lapak tulis saya. Judul kali ini berasal dari curhatan seorang teman, “…karena BBM, putus juga”. Simak terus!

Sebelum diulas lebih dalam, Admin mau Tanya nih, pernah nggak sih kalian berantem atau putus sama do’i gara-gara BBM (Blackberry Messenger)? *jangankan putus, pacar aja kagak punya min* hahahahaaa….

Semakin canggihnya teknologi, tampakanya berbanding lurus dengan masalah yang muncul di masyarakat. Beberapa waktu lalu, tenarnya jejaring sosial menimbulkan keresahan sendiri bagi masyarakat, mulai dari pengguna yang kecanduan sampai kasus penipuan atau criminal lainnya. Kini fasilitas Blackberry Messenger atau BBM dianggap sebagai salah satu faktor penyebab keresahan serius yang terbilang baru, khususnya dalam dunia percintaan remaja.


“Bagaimana sih cerita beberapa teman mengenai hubungan mereka sama do’i yang didukung dengan fasilitas BBM?”

*) “Dengan BBM, tambah perhatian. Soalnya seberapa banyak chatting udah nggak mikirin berapa pulsa yang dikeluarin” (Rifky/mahasiswa)

*) “Seneng kalau sama-sama pakek BBM, ngrasa lebih deket gitu. Kalau ada apa-apa kan tinggal chat aja” (Rena/mahasiswi)

*) “Dulu, sebelum pakai BB dan BBM, sering kirim SMS. Sekarang, setelah ada BBM apalagi pending, ya udah. That’s it!” (Ras/mahasiswi)

*) “Sebenarnya fine aja sih pakek BB + BBM-nya. Tapi do’i sering cemburu nggak jelas gitu. Sering berantem, capek. Finally, karena BBM putus juga” (Ver/mahasiswi)
*) “Pakek BBM semuanya jadi nambah. Tambah perhatian iya, tambah gampang cuek iya, gampang gondok (mudah marah) iya. Semakin sering chat, juga semakin nambah kadar bosan. Semakin nambah kadar bosan, nambah juga malesnya, endingnya ya agak cuek. Kalau gondok (gampang marah) itu sih tergantung mood sih, apalagi kalau pasang status yang aneh-aneh. “ (Adit/mahasiswa)

*) “Karena udah hemat pulsa tiap bulannya, cenderung males deh buat chat. Dan kalau pending ya udah, stop di situ. Dan nggak ada usaha lain sama sekali. Sebenarnya nggak cuma orang pacaran, tapi sama teman – teman lain. Kesannya karena udah ada BBM, jadi ngerasa kapan-kapan aja bisa hubungi, males jarkom (jaringan komunikasi) deh” (Yella/mahasiswi)

*) “Karena udah pakai BBM dan terbilang nggak mikirin habisnya pulsa buat chat sama pacar, possesifnya minta digampar deh. Tarik nafas sama buang nafas ibaratnya harus ngabari, hello emang kerjaannya cuma BBM’an aja? Lebih lega kayaknya kalau putus dari do’i yang possesif kronis gitu” (Lusy/mahasiswi)

*) “Tiap pasang status atau display picture selalu aja diintrogasi. Jadi nggak bisa bedain mana do’i yang perhatian sama do’i yang KEPO!!!” (Ardan/mahasiswa)

*) “Ada gitu ya, karena sama-sama pakek BB t’rus BBM’an, si do’i suka maksa buat masang-masang foto yang berdua sama dia atau masang foto dia gitu? Pengen eksis atau apa sih? T’rus kalau nggak dituruti ujung-ujungnya berantem, gerraaahhh!” (Litha/pelajar)

*) “Pakai BBM jadi possesif” (gusti/mahasiswi)
*) “Wahh.. perhatian nggak cuma berkurang, bahkan ilang” (Engga/mahasiswa)
*) “Biasa aja” (Nimas/pelajar)
*) “BBM ajang perselingkuhan” (Tiara/kerja)
*) “Biasa aja sih” (Tika/mahasiswi)
*) “Biasa aja!” (Anastasya/mahasiswi)
*) “Jadi kehilangan kepercayaan dan putus, besoknya langsung ganti PM sama yang lain” (Lila/pelajar)

Kalian termasuk yang mana? Heheheheee…. 
Well, pada dasarnya semua yang ditemukan dan diciptakan oleh manusia termasuk di bidang teknologi seperti Smartphone Blackberry dan ada fasilitas BBM adalah untuk kesejahteraan manusianya. Eitsss, ini bukan promosi ya! Fokus ke judulnya.

“BB itu bikin masalah aja dalam hubungan pacaran, jadi nggak usah pakek BB”

Wow wow…. Sepertinya orang yang berbicara seperti itu harus instropspeksi dulu deh! “Emang kalau nggak pakek BB hubungannya bisa bebas masalah juga?”

Ada 2 kemungkinan dari pernyataan di atas, yang pertama orang itu sudah berpengalaman. Yang kedua, orang itu nggak bisa beli BB *jlebBanget* hahahaaa… Just kidding. Lanjut!

Sebenarnya apa sih alasan beberapa orang menilai BBM sebagai masalah dalam hubungan pacaran? Kan ada juga tuh yang ketemu jodoh dan menikah karena awal kenalan di BBM, peran BBM sebagai media komunikasi kan juga cukup menghemat biaya. Dimana salahnya?
Yaps, berdasarkan hasil wawancara dari beberapa rekan, mudahnya komunikasi itu bisa membuat users terlena. Memang tidak semua, tapi kalau permasalahan ini sampai menjadi pembahasan atau diskusi yang diangkat di beberapa media, tandanya si korban terbilang tidak sedikit. Fasilitas jejaring sosial, seperti Blackberry Messenger yang bisa online 24 jam non-stop membuat users meremehkan. Termasuk bagi pasangan remaja khususnya, mereka memiliki kecenderungan :

1.       “Ah, bbm pacar nanti aja. BBM juga online terus kok. Bisa chatting kapan aja!”
Nah, ini nih penyakit ‘menunda’, kalau udah kronis bisa berakibat ke penyakit selanjutnya yaitu “cuek”. Nahhh…. Yang merasa, mulai senyum-senyum sendiri deh…

2.       “Chatting tiap hari sama pacar udah biasa, bosen banget!”
Eitss, kalau udah mulai di tahap seperti ini kayaknya harus waspada. Kalau perasaan bosen di atas terus tumbuh subur, tampaknya skenario berikutnya adalah pacar yang cuek juga seperti kasus nomor satu di atas. Lebih parahnya, si do’i yang merasa bosan bisa mencari teman chatting yang lain. Nahhh….. Di sanalah cobaan dimulai. Kalau cueknya sudah kronis, dan ditambah dia yang suka autis pakek BBM-nya sama lawan jenis lain terus dia bilang “cuma teman”, waspada tuh. Kan dulu kamu sama dia awalnya juga teman. Heheheheee *kompor*

3.       “Pakai BBM emang ngerasa lebih dekat. Bisa chatting kapan aja, tanpa mikir pulsa habis. Karena terlalu seringnya jadi bingung mau nanya atau ngomongin apa lagi. Tiap hari juga pertanyaannya sama, itu-itu terus. Males ah!”
Nah, pintar – pintarnya kalian deh untuk lebih bervariasi dalam membuka obrolan di media visual. Jangan sampai keduanya memiliki rasa bosan yang berkelanjutan.

Well, sebagai users yang memiliki akal sehat, masak iya sih menyalahkan benda mati sebagai sumber masalah? Sebagai makhluk hidup yang bisa membedakan baik atau buruknya suatu hal, tentunya bisa lebih bijak dalam menghadapi atau menggunakan segala sesuatu.
Masih ngeyel kalau BBM sumber masalah?
*mengheningkancipta*

#Lassvera (zan)

2 comments:

Unknown said...

haha lucu ini mbak bela artikel nya, tp bermanfaat n masuk akal jg, bagus bagus :D

Zanzabela said...

hehehe... terima kasih Adi kunjungannya :)

Post a Comment