Selamat datang di
lapak tulis saya. Judul kali ini berasal dari curhatan seorang teman, “…karena
BBM, putus juga”. Simak terus!
Sebelum diulas lebih dalam, Admin mau Tanya nih,
pernah nggak sih kalian berantem atau
putus sama do’i gara-gara BBM (Blackberry Messenger)? *jangankan putus, pacar
aja kagak punya min* hahahahaaa….
Semakin canggihnya
teknologi, tampakanya berbanding lurus dengan masalah yang muncul di masyarakat.
Beberapa waktu lalu, tenarnya jejaring sosial menimbulkan keresahan sendiri
bagi masyarakat, mulai dari pengguna yang kecanduan sampai kasus penipuan atau criminal
lainnya. Kini fasilitas Blackberry Messenger atau BBM dianggap sebagai salah
satu faktor penyebab keresahan serius yang terbilang baru, khususnya dalam
dunia percintaan remaja.
“Bagaimana sih cerita beberapa teman mengenai
hubungan mereka sama do’i yang didukung dengan fasilitas BBM?”
*) “Dengan BBM,
tambah perhatian. Soalnya seberapa banyak chatting udah nggak mikirin berapa
pulsa yang dikeluarin” (Rifky/mahasiswa)
*) “Seneng kalau
sama-sama pakek BBM, ngrasa lebih deket gitu. Kalau ada apa-apa kan tinggal
chat aja” (Rena/mahasiswi)
*) “Dulu, sebelum
pakai BB dan BBM, sering kirim SMS. Sekarang, setelah ada BBM apalagi pending,
ya udah. That’s it!” (Ras/mahasiswi)
*) “Sebenarnya fine
aja sih pakek BB + BBM-nya. Tapi do’i sering cemburu nggak jelas gitu. Sering
berantem, capek. Finally, karena BBM putus juga” (Ver/mahasiswi)
*) “Pakek BBM
semuanya jadi nambah. Tambah perhatian iya, tambah gampang cuek iya, gampang
gondok (mudah marah) iya. Semakin sering chat, juga semakin nambah kadar bosan.
Semakin nambah kadar bosan, nambah juga malesnya, endingnya ya agak cuek. Kalau
gondok (gampang marah) itu sih tergantung mood sih, apalagi kalau pasang status
yang aneh-aneh. “ (Adit/mahasiswa)
*) “Karena udah
hemat pulsa tiap bulannya, cenderung males deh buat chat. Dan kalau pending ya udah,
stop di situ. Dan nggak ada usaha lain sama sekali. Sebenarnya nggak cuma orang
pacaran, tapi sama teman – teman lain. Kesannya karena udah ada BBM, jadi
ngerasa kapan-kapan aja bisa hubungi, males jarkom (jaringan komunikasi) deh”
(Yella/mahasiswi)
*) “Karena udah
pakai BBM dan terbilang nggak mikirin habisnya pulsa buat chat sama pacar,
possesifnya minta digampar deh. Tarik nafas sama buang nafas ibaratnya harus
ngabari, hello emang kerjaannya cuma BBM’an aja? Lebih lega kayaknya kalau
putus dari do’i yang possesif kronis gitu” (Lusy/mahasiswi)
*) “Tiap pasang
status atau display picture selalu aja diintrogasi. Jadi nggak bisa bedain mana
do’i yang perhatian sama do’i yang KEPO!!!” (Ardan/mahasiswa)
*) “Ada gitu ya,
karena sama-sama pakek BB t’rus BBM’an, si do’i suka maksa buat masang-masang
foto yang berdua sama dia atau masang foto dia gitu? Pengen eksis atau apa sih?
T’rus kalau nggak dituruti ujung-ujungnya berantem, gerraaahhh!”
(Litha/pelajar)
*) “Pakai BBM jadi
possesif” (gusti/mahasiswi)
*) “Wahh..
perhatian nggak cuma berkurang, bahkan ilang” (Engga/mahasiswa)
*) “Biasa aja”
(Nimas/pelajar)
*) “BBM ajang
perselingkuhan” (Tiara/kerja)
*) “Biasa aja sih”
(Tika/mahasiswi)
*) “Biasa aja!”
(Anastasya/mahasiswi)
*) “Jadi kehilangan
kepercayaan dan putus, besoknya langsung ganti PM sama yang lain”
(Lila/pelajar)
Kalian termasuk yang
mana? Heheheheee….
Well, pada dasarnya semua yang ditemukan dan diciptakan oleh manusia termasuk
di bidang teknologi seperti Smartphone Blackberry dan ada fasilitas BBM adalah
untuk kesejahteraan manusianya. Eitsss, ini bukan promosi ya! Fokus ke judulnya.
“BB itu bikin masalah aja dalam hubungan pacaran, jadi nggak usah pakek
BB”
Wow wow…. Sepertinya
orang yang berbicara seperti itu harus instropspeksi dulu deh! “Emang kalau nggak pakek BB hubungannya bisa bebas masalah juga?”
Ada 2 kemungkinan dari
pernyataan di atas, yang pertama
orang itu sudah berpengalaman. Yang kedua,
orang itu nggak bisa beli BB *jlebBanget*
hahahaaa… Just kidding. Lanjut!
Sebenarnya apa sih alasan beberapa orang menilai BBM
sebagai masalah dalam hubungan pacaran? Kan ada juga tuh yang ketemu jodoh dan
menikah karena awal kenalan di BBM, peran BBM sebagai media komunikasi kan juga
cukup menghemat biaya. Dimana salahnya?
Yaps, berdasarkan hasil wawancara dari beberapa rekan, mudahnya komunikasi itu
bisa membuat users terlena. Memang
tidak semua, tapi kalau permasalahan ini sampai menjadi pembahasan atau diskusi
yang diangkat di beberapa media, tandanya si korban terbilang tidak sedikit.
Fasilitas jejaring sosial, seperti Blackberry Messenger yang bisa online 24 jam
non-stop membuat users meremehkan. Termasuk
bagi pasangan remaja khususnya, mereka memiliki kecenderungan :
1.
“Ah, bbm pacar nanti aja. BBM juga online terus
kok. Bisa chatting kapan aja!”
Nah,
ini nih penyakit ‘menunda’, kalau udah kronis bisa berakibat ke penyakit
selanjutnya yaitu “cuek”. Nahhh…. Yang merasa, mulai senyum-senyum sendiri deh…
2.
“Chatting tiap hari sama pacar udah biasa,
bosen banget!”
Eitss,
kalau udah mulai di tahap seperti ini kayaknya harus waspada. Kalau perasaan
bosen di atas terus tumbuh subur, tampaknya skenario berikutnya adalah pacar
yang cuek juga seperti kasus nomor satu di atas. Lebih parahnya, si do’i yang
merasa bosan bisa mencari teman chatting yang
lain. Nahhh….. Di sanalah cobaan dimulai. Kalau cueknya sudah kronis, dan
ditambah dia yang suka autis pakek BBM-nya sama lawan jenis lain terus dia
bilang “cuma teman”, waspada tuh. Kan dulu kamu sama dia awalnya juga teman.
Heheheheee *kompor*
3.
“Pakai BBM emang ngerasa lebih dekat. Bisa chatting
kapan aja, tanpa mikir pulsa habis. Karena terlalu seringnya jadi bingung mau
nanya atau ngomongin apa lagi. Tiap hari juga pertanyaannya sama, itu-itu
terus. Males ah!”
Nah,
pintar – pintarnya kalian deh untuk lebih bervariasi dalam membuka obrolan di
media visual. Jangan sampai keduanya memiliki rasa bosan yang berkelanjutan.
Well, sebagai users yang memiliki
akal sehat, masak iya sih menyalahkan benda mati sebagai sumber masalah?
Sebagai makhluk hidup yang bisa membedakan baik atau buruknya suatu hal,
tentunya bisa lebih bijak dalam menghadapi atau menggunakan segala sesuatu.
Masih ngeyel kalau BBM sumber masalah?
*mengheningkancipta*
#Lassvera (zan)
2 comments:
haha lucu ini mbak bela artikel nya, tp bermanfaat n masuk akal jg, bagus bagus :D
hehehe... terima kasih Adi kunjungannya :)
Post a Comment