Terjun di
dunia modelling memang bukan
cita-cita yang tertulis di kertas impian saya. Ketertarikanku dengan dunia ini berawal
dari pemilihan duta yang pernah saya ikuti. Awalnya, passion saya bukan catwalk, saya lebih suka menjadi seorang
public speaker. Melalui pemilihan
duta keterampilan berbicara saya di depan umum mulai diasah. Menjadi seorang
duta memang dituntut untuk memiliki keahlian public speaking yang mumpuni karena kami harus mampu untuk
mempromosikan atau melakukan sosialisasi terkait bidang kami sebagai seorang
duta.
Di suatu
acara, kami para duta mendapatkan sponsor baju dan baju itu harus diperagakan
bak peragawati. Saya yang tidak memiliki keahlian berjalan di atas panggung
merasa minder untuk memperagakan baju itu. Namun saya tidak ingin mengecewakan
teman-teman dan sponsor, jadi saya belajar kilat dari rekan saya yang sudah terbiasa
dengan catwalk. Setelah acara itu
saya mulai berpikir untuk belajar catwalk,
akhirnya saya mengambil kursus di salah satu tempat di Surabaya.
Saat
mengambil kursus pun saya juga imbangi dengan mengikuti lomba, ibarat kuliah
ada kuliah di kelas dan kerja praktek, kalau ini lomba adalah kerja praktek
saya. Hehehe… Bermodal basic catwalk saya
nekat mengikuti banyak lomba, dan hasilnya sudah bisa ditebak belum pernah
menang sekalipun dalam kompetisi model. Hehehe… Kata mama, yang namanya
berjuang perlu berulang-ulang gagal untuk akhirnya menang. Dan sampai saat ini
pun saya terus mengasah kemampuan catwalk
saya dengan mengikuti berbagai kompetisi. Di setiap kompetisi saya
mengamati cara jalan, pose dan ekspresi wajah peserta lain untuk saya jadikan
bahan belajar, jadi pulang dari kompetisi selalu ada bahan latihan baru. Ibarat
kuliah, ilmu tidak hanya cukup didapat di dalam kelas tetapi juga harus
dikembangkan melalui praktek dan pengalaman.
Sampai
akhirnya 7 Juni 2015 saya mendapatkan piala pertama saya di dunia model, ya
meskipun juara harapan kedua sih. Tapi ini progress baru bagi saya.
Bagi saya, kompetisi
kali ini seperti passion lama bersemi kembali, karena tidak jauh dari passion awal saya yaitu bergelut dengan public speaking ala pemilihan duta. Event ini diadakan oleh Griya Jawa dengan 2 kategori yaitu
kategori anak dan kategori remaja. Saya mengikuti kategori remaja dengan tema
dresscode Batik Pesta. Karena passion sejati
saya juga di bidang kebudayaan, saya tidak ingin kehilangan kesempatan untuk
mengenakan batik khas daerah saya yaitu batik Trenggalek.
Dan tidak
diduga, dewan juri menyukai gaun yang saya kenakan karena motif batik dan
desain gaun yang cukup fashionable. Ketika
sesi tanya jawab dewan juri menanyakan mengenai motif batik dan desain gaun
batik yang saya kenakan saat itu. Karena sudah cukup menguasai materi,
Alhamdulillah saya cukup berhasil menjawab pertanyaan dewan juri sekaligus
mempromosikan batik khas Trenggalek.
Rasanya ada
kebanggan dan kepuasan lebih ketika kita tidak hanya sekedar berkompetisi untuk
diri sendiri, tapi juga berkontribusi untuk daerah. ♥ Batik Indonesia.
Dokumentasi saat lomba :
Make up & Hijab by Me |
Foto bersama Juara 1 Model Griya Jawa 2015 |
Foto bersama Juara III Model Griya Jawa 2015 |
Para Pemenang Pemilihan Model Griya Jawa 2015 |
Gaun Pesta Batik Trenggalek |
Gaun Pesta Batik Trenggalek |
0 comments:
Post a Comment