Ada masa dimana kamu harus membahagiakan diri sendiri dulu, lalu membahagiakan orang lain.
Kalau peringatan di pesawat, kita diminta untuk menolong diri sendiri dulu baru orang lain. Haha...
Kalau peringatan di pesawat, kita diminta untuk menolong diri sendiri dulu baru orang lain. Haha...
Predikat 'bahagia' disini bukan secara denotasi kamu haha-hihi riang gembira. Tapi lebih ke "memantaskan diri".
Seorang guru tidak akan bisa memintarkan orang lain kalau dia tidak memintarkan dirinya sendiri terlebih dulu. Begitu pun Dokter, untuk bisa menyehatkan pasiennya dia harus menyehatkan dirinya sendiri. Cukup bekal ilmu untuk membantu pengobatan orang lain.
Niatkan apapun pembelajaran dan pengalamanmu untuk bekal guna menjadi sebenar-benarnya manusia yaitu yang bermanfaat bagi sesama.
Bermanfaat tak selalu disamakan dengan bagaimana kamu bisa mengaspal jalan kampung mu yang rusak karna banjir, tetapi bisa dari yang terkecil, "berprestasi dan menginspirasi". Jadilah remaja yang selain berbakti juga menyebar movement positive, produktif dan peduli.
Menjadi seorang 'figur' sebenarnya tidak sulit, mulailah dari diri sendiri. Pantaskan diri sendiri untuk menjadi figur yang bisa menjadi contoh. Ya, minimal karena asik menyibukkan diri dengan prestasi+kitiran berfaedah, insyaallah akan memotivasi kids jaman now untuk nggak doyan lagi nyinyir di sosmed, nyebar hoax, bahkan yang deket-deket sama narkoba.
"Ah, cari eksis doang!"
Percayalah, kamu jadi pecandu narkoba akan dihujat dan kamu berprestasi pun tetap akan ada yang nyinyir hebat.
Be positive + kurangi drama! :)
(Admin/Zan)