8/26/22

Cerita Uji Kompetensi Master of Ceremony (MC) BNSP

Ada yang sedang mencari informasi sertifikasi profesi sebagai Master of Ceremony atau MC? Anda mendarat di blog yang tepat.

Selama pandemi ini, kegiatan banyak berkurang justru bersyukur jadi punya lebih banyak waktu untuk menyiapkan diri mengikuti uji kompetensi baik yang dilaksanakan oleh BNSP atau banper dari Kemdikbud RI. Nah, di tulisan usang ini akan cerita tentang sertifikasi skema MC atau Master of Ceremony.

Bersama Asessor Ibu Kinan Nurul Kusuma yang juga dosen Akademi Sekretaris


Tahapan pra assessment, kira-kira H-3 saya diminta untuk mengumpulkan identitas diri, menyiapkan dokumen penunjang lain serta melunasi pembayaran. Karena ini termasuk dalam program subsidi, saya hanya membayar Rp 400.000,- dari umumnya sertifikasi BNSP yang harganya jutaan rupiah. Tapi aku pernah dapat beasiswa banper dari Kemdikbud RI untuk sertifikasi Penyiar TV itu gratis. Jadi sering-sering cari info programnya aja ya gengs.

Suasana ujian peserta lainnya

Skema yang diujikan sebenarnya ada skema MC, moderator, public speaking, public relation dan skema lainnya masih ada beberapa karena info dari assesor ada sekitar 7 skema yang pada hari itu diujikan. Tentu saja dengan asesor yang berbeda-beda. Satu asesi hanya boleh memilih 1 skema saja, makanya diriku rada galau kemarin mau ambil yang MC atau yang mana. Tapi karena kebutuhan mengajar dalam waktu dekat memerlukan lampiran sertifikat kompetensi MC akhirnya saya memilih skema MC.

Pihak LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) sudah memberikan informasi bahwa asesi diminta untuk menyiapkan 1 pas foto ukuran 3x4 dengan background merah, 1 lembar foto copy ijazah, dan sertifikat penunjang kompetensi lainnya (jika ada).

Saat hari H tepatnya hari Jum'at, 26 Agustus 2022 ujian dimulai. Jreeeng. Sebelum masuk ruangan kelas, aku udah super overthinking karena udah membayangkan akan sulit, akan rumit, akan susah menjawab karna selain wawancara ada ujian tulis esai juga. Jadi makin mikir aneh-aneh. Tapi bener, musuh terbesar itu datangnya bukan dari orang lain, tapi dari diri sendiri. Begitu masuk ruangan, bertemu para asessor, nggak cuma 1 asessor tapi 3 asessor yang langsung mengujiku. Wkwkw... biar bener-bener valid mungkin ya?

Ketika masuk, langsung melengkapi beberapa isian pada form asesi, termasuk mengumpulkan foto dan dokumen pendukung lainnya.

Nah, ini poin penting. Jadi memang ada dua mekanisme untuk mengikuti sertifikasi MC ini. Pertama memakai jalur portofolio, kedua jalur non portofolio.

Setelah pengumpulan berkas. Wajahnya tegang bingit. Haha :D



Syarat untuk jalur portofolio, cukup dengan melengkapi dengan bukti-bukti pendukung seperti sertifikat sebagai MC atau penyiar, video saat menjadi MC atau moderator (pranala bisa dikirimkan via WA panitia sambil ditunjukkan pada asessor), jika kalian memiliki buku hasil tulisan kalian sendiri yang topiknya membahas mengenai public speaking atau MC juga bisa dibawa (karna tadi ada satu peserta, dosen di UBHARA yang membawa buku sebagai portofolionya).
Salah satu asesi yang menunjukkan buku hasil tulisannya berjudul Public Speaking


Jika kalian memang sudah lebih dari satu tahun menjadi MC, merupakan lulusan jurusan ilmu komunikasi atau mahasiswa semester 6, dan bisa menunjukkan portofolio ini maka kalian tinggal menyelesaikan sisa ujiannya. Yaitu ujian tulis (tujuh soal esai) dan tes wawancara portofolio.




Sedangkan untuk jalur non portofolio, artinya mungkin kalian menjadi seorang praktisi MC masih dalam waktu kurang dari satu tahun dan bukan mahasiswa ilmu komunikasi minimal semester 6, maka ujiannya selain ada tes tulis dan wawancara, ada lagi demonstrasi atau role play. Akan ada semacam naskah yang disiapkan oleh penguji, dan kalian akan diminta untuk mempelajari dan praktik sebagai seorang Master of Ceremony.

Semoga cukup mudah dipahami ya..

Oiya, tips untuk teman-teman, meskipun kalian seorang praktisi MC, namun agar lulus tes tulis ini kalian perlu mempelajari dan sedikit membaca-baca tentang teknik protokoler, apa saja karakteristik audiens, pengertian komunikasi antar budaya, konsep komunikasi persuasif dan seputar public speaking. Tips ini bukan untuk mengecilkan nyali, membuat kalian takut lalu tidak mau ikut sertifikasi, bukan ya. Tips ini agar kalian bersiap lebih matang, kebetulan saya mendapatkan materi ujian mengenai topik-topik tersebut. Kalau pun berganti, maka siapkan juga ilmu pengetahuan umum tentang dunia MC dan komunikasi ya.

Sedangkan untuk tes wawancara, pastikan memang sertifikat atau portofolio yang kalian lampirkan benar-benar asli bukan rekayasa. Karena pertanyaannya akan sangat berkaitan dengan itu. Bahkan saya ditanyai tentang ijazah saya antara S1 dan S2 tidak linear. S1 mengambil Teknik Informatika dan S2 lanjut di prodi Media dan Komunikasi. Nah asessor menanyakan bagaimana kaitannya dengan uji kompetensi ini nanti. Ini benar-benar di luar dugaan. Hehehe... Waktu ujian saya juga melampirkan sertifikat kompetensi Penyiar TV Level 3 Kemdikbud RI dan video-video saat membawakan berita di TVRI Jatim, reportase siaran TVRI Nasional dan beberapa kegiatan MC Harlah NU dan moderator debat publik. Aku juga baru tahu kalau ternyata video bisa jadi salah satu portofolio. Untung seneng ngonten ya, dan beruntung lumayan banyak video-video yang sudah aku unggah di youtube. Jadi meski filenya sudah nggak ada lagi di handphone, tetap aman. Buat kalian yang rajin unggah portofolio di medsos atau plaform digital, tos! Merdeka! Karena ada satu asesi yang kebingungan mencari file-file video portofolio, akhirnya proses ujiannya sangat lama dan entah dia keluar ruangan nggak tahu kemana. Apa file-filenya di laptop apa dimana. Karena kalau foto saat menjadi MC saja, tidak diijinkan oleh asessor penguji pada saat itu. Teman-teman MC, rajin-rajin mendokumentasikan porto ya, selain dalam foto, wajib juga dalam bentuk video. Setidaknya jika dibutuhkan untuk uji kompetensi begini, kalian sudah tidak bingung.

Oiya, kalian boleh melampirkan maksimal 6 lampiran termasuk ijazah. Nah di wawancara juga akan ditanya seputar pengalaman-pengalaman itu. Tentu saja antar asesi akan berbeda-beda. tetapi kalau kita benar-benar mengalami pengalaman itu semua, pasti kita akan bisa menjawab kok. Semangat ya!

Lega! Setelah sesi wawancara dengan assesor

Alhamdulillah setelah semua ujian berhasil terlewati, saat itu juga langsung pengumuman keluar dan KOMPETEN. Yeay! Tinggal menunggu sertifikat datang mendarat.

Kalian sedang persiapan sertifikasi MC atau penyiar?
Kalau belajar sendiri merasa kurang yakin, kalau belajar dari youtube takut nggak valid, kalian bisa belajar bareng di @maestria.id atau klik bit.ly/maestriaweb

Semangat! Semoga bermanfaat :)

Follow IG @zanza_bela (Adm/Zan) 



0 comments:

Post a Comment