"Mungkin di S******."
"Jurusannya apa?"
"Teknik Arsitektur."
"Wah... suka gambar kayaknya."
"Nggak juga."
"Kenapa milih itu?"
"Nurut ortu aja!"
" #@&$*! " #eh
Pernah nggak ngliat adegan skenario di atas? Waaa.... bukan pernah lagi, tapi sering malah. Yang mau sekolah anak atau ortunya yaaa???? #ngenes
Beberapa waktu lalu saat saya di ibukota, saya bertemu dengan seorangibu dari Tangerang. Kelihatannya supel dan ramah, jadi enak ngobrolnya. Beliau sedikit berbagi cerita hidup kepada saya yang dialami temannya sendiri.
"Sekarang memang bukan zaman Sity Nurbaya yaa... Anak - anak sudah benar - benar demokratis. Kalau dulu, anak dipaksa dan dimarahi sedikit saja sudah ampun dan menurut, kalau sekarang sudah banyak cara anak membantah."
"Memangnya ada apa bu?" tanyaku bingung.
"Saya punya teman, yaa di daerah Tangerang juga. Anaknya teman saya itu pinteeeerrrrr banget, dia suka dengan bidang tekhnologi. Tetapi, si ayah pengen banget anaknya masuk Kedokteran. Beliau yakin, pas anaknya bisa dan mampu!"
"Lalu?" tanyaku penasaran.
"Akhirnya si anak menurut sama ayahnya. Dia ikut seleksi dan lolos. Beberapa tahun kemudian dia kuliah di FK, akhirnya lulus dan mendapatkan ijazah." jelas beliau sambil menghela nafas.
"Tapi, yang bikin dada sesak adalah ucapan polos si anak kepada ayahnya sambil membawa ijazah." ungkap si ibu dengan dramatis.
"Anak itu bicara apa? Sampai dada sesak?"
"Dengan polos dia bilang begini : 'Yah, dulu yang sangat mengidolakan dokter kan ayah. Ini yah, ijazahnya sudah jadi. Ini buat ayah. Silahkan'. "
"Begitu bu? T'rus anak itu sekarang bagaimana?"
"Sekarang dia bekerja di bidangkomputer." #end
Bagaimana menurut kalian???? #heran ? #woww ? atau #biasa ?
Sebenarnya, saat kita akan dijodohkan mengenai prodi oleh orang tua, sikap kita bagaimana sih?
Beberapa pengalaman teman saya, mereka memiliki beberapa pemikiran yang cukup #amazing . Let's see!
I. "Ketika orang tua memilih prodi yang nantinya akan menjadi takdir kita, sebenarnya nggak terlalu diambil pusing. Niatnya pasti milihin yang terbaik. But, kalau emang nggak cocok, kita jelasin dulu deh baik - baik apa keinginan kita sambil berdo'a dalam hati. Siapa tahu Allah memberikan pencerahan pada hati mereka. Hehehee"
II. "Ketika mimpimu, tak begitu indah. Tak pernah terwujud... Ya Sudahlah. *By Bondan* Jalani aja laahh!!! Mereka kan yang punya 'duit' buat kita selama ini. Gowes aja! hiks" *jangan ditiru*
III. "Aku sih jadi ngerasa lebih easy gitu! Karena, kalau study dengan program yang nggak aku suka alias pilihan ortu itu, paling enggak yaa seumpama nanti hasilnya enggak bagus, kesannya 'WAJAR'!!!! Kan bukan minat. Wkwkwkwk" *jangan ditiru*
IV. "Ketika sudah dijodohkan dengan program dari ortu, dijalani aja semaksimal mungkin walaupun bukan minat kita. Harus tanggung jawab juga sebagai anaknya berbakti pada orang tua. Kalau kita nurut, pasti deh do'a ortu buat kita lebih ikhlas dan afdhol. Dengan restu dan do'a beliau-beliau kemungkinan cerahnya masa depan itu besar. Restu Allah, restu ortu juga kan. :) "
V. "Tak kenal maka tak sayang. Jadi, belum kenal sama programnya kok udah ngejudge macem-macem. Kita kan nggak tahu takdir sebenarnya, siapa tahu aja pilihan ortu justru yang terbaik. Terima, usaha dan jangan lupa do'a. Daripada buang - buang waktu buat ngeyel, malah sakit hati!"
Well, kalian termasuk sepemikiran dengan yang mana antara ke-5 pemikiran di atas? Atau punya pemikiran sendiri? Boleh dong kalau mau share :)
Hmm, ketika kalian sudah menambatkan hati buat ke jenjang yang lebih spesifik alias ke perguruan tinggi, jauuuhh jauuuhhhh hari sudah bikin list. Biasanya keinginan kita kayak pohon beringin, cabangnya banyak. Yang ini, yang itu, yang sini, yang situ,dll. Usai bikin listnya, rajin browsing di internet, gambarannya prodi yang kalian pengen itu kayak gimana sih? Biar nggak linglung kalau ditanya orang 'kenapa milih itu?'.
Lalu, seandainya kalian dihadapkan dengan perjodohan prodi dari orang tua, pleace ya jawabnya jangan yang bikin sakit hati walaupun ujung - ujungnya kalian nggak mau. Dengerin dulu alasan mereka kenapa milih itu, kalau perlu kamu juga tanya Mbah Google. Kalau sudah mentok kamu nggak minat, obrolin saat suasana adem dan santai. Pelan - pelan saja. Ungkapin juga tuh list progam study yang udah kamu buat tadi, sekalian kasih tahu apa prospeknya nanti. Kesannya ketika kamu sidang di depan dosen, dan dosennya tetep N G O T O T + N G E Y E L kamu tetep bisa mempertahankan argumentmu itu. Damai itu Indah kawan :) hehehe
INGAT!!!!!!!!!
INGAT!!!!!!!!!
Orang tua selalu menginginkan yang terbaik untuk anaknya! Mereka lebih banyak makan garam. Namun, dibalik itu mereka juga manusia yang selamanya nggak 100% benar. Sebagai anak, komunikasi dan diskusi secara baik - baik sangat penting. Gunanya bukan hanya menyalurkan apa uneg-uneg kita, tapi juga menyatukan pemikiran tanpa ada hati yang kecewa. Orang tua mengarahkan, tetapi anak lah yang menjalani. Pendapat keduanya penting.
Salam SUCCESS untuk kita semua! *zan
Follow me : @ZanzaBela
2 comments:
..Betul dan Setuju om, adhik ..
Terima kasih :) smg bisa diambil nilai yg baiknya saja... Hehee *zan
Post a Comment